Xiao Zhan berusaha menghalangi lintah darat yang mencoba masuk untuk mencari ayahnya.
"Dia sudah meninggal," sahut Xiao Zhan
"Bohong! Aku tidak percaya, dia pasti masih hidup. Keluarkan dia! Kami sudah menunggu sangat lama agar kalian melunasi hutang kalian."
"Maafkan aku. Berikan aku sedikit waktu lagi. Aku akan memastikan untuk membayarmu kembali."
Seorang yang di depan mencengkeram kerah Xiao Zhan. "Apa kau ingin kami menjebloskanmu ke penjara karena penipuan." Lalu melepaskannya dengan kasar hingga tubuh Xiao Zhan terhempas ke dinding.
Para lintah darat itu kemudian mengacak-acak toko. Ia menghancurkan kaca etalase dan beberapa barang lainnya. Xiao Zhan bangkit untuk segera mencegahnya.
Marah. Salah seorang yang dicegah oleh Xiao Zhan bersiap memukul Xiao Zhan saat tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang.
Wang Yibo segera menendang lintah darat itu hingga jatuh terjerembab ke atas lantai. Ia menatapnya garang dan mengatakan pada mereka untuk keluar dari gedung yang bukan milik mereka. Para lintah darat itu bingung.
"Memangnya punya siapa gedung ini?" tanya seorang dari lintah darat itu.
"Kau tak perlu tahu."
Kesal dengan sikap arogan Wang Yibo, lintah darat itu maju untuk menyerang pria itu tapi segera ditahan oleh Li Bowen dan memberinya satu pukulan. Yibo lalu memerintahkan sekretarisnya itu untuk membawa mereka semua keluar.
Setelah keadaan sepi. Wang Yibo menatap tajam pada Xiao Zhan.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Xiao Zhan jelas tidak ingin melihat Wang Yibo.
"Aku? Aku adalah pemilik gedung ini. Lucu, bukan?" Pria itu tertawa.
"Aku tidak pernah menjual tempat ini!" bentak Zhan marah. "Keluar dari rumahku!"
"Kau pikir aku juga mau di sini? Mau tak mau kau harus menerima kenyataan bahwa aku sudah membeli gedung ini. Karena itu, aku beri waktu satu minggu agar kau berkemas dan segera keluar dari tempat ini. Jika tidak, aku yang akan menyeretmu keluar." Yibo mengucapkan sambil menggertakkan giginya.
"Mau sampai kapan kau menyiksaku?" teriak Xiao Zhan frustasi. "Aku tidak membunuh siapa pun!"
Diliputi amarah, Wang Yibo mencekik Xiao Zhan. Matanya menatap marah pada pemuda itu. "Aku akan membuatmu menyadari bahwa membayar hutang itu tidak semudah yang kau ketahui." Ia melepaskan Xiao Zhan saat melihat pemuda itu mulai sesak napas.
Setelah Wang Yibo melepasnya, Zhan bernapas terengah sembari terbatuk. "Kau gila!" bentaknya.
Yibo mencengkram kerah pemuda di hadapannya. "Siapa yang lebih gila? Kau atau aku? Kau telah membuang tubuh yang masih hidup di jalanan dan aku hanya akan membuang gedung tua ini. Ini bukan apa-apa dibandingkan dengan apa yang kau ambil dariku." Ia menghempaskan tubuh Xiao Zhan ke lantai, lalu pergi dengan melangkahinya.
"Waktumu satu minggu. Akan lebih baik jika aku tak melihatmu lagi," peringatan Wang Yibo sebelum keluar dari pintu.
***
Yunxi menghampiri Cheng Xiao yang menangis di tangga. Saat Yunxi mendekatinya, gadis itu sedang menghapus air mata yang ada di pipinya.
"Apa kau sudah selesai menangis?" tanya Yunxi.
"Untuk apa kau kemari? Aku tak butuh simpatimu."
Yunxi tersenyum kecil. "Seandainya ia bisa mendengarkan lagu itu hingga selesai, pasti akan lebih baik. Ada yang bilang, jangan menangis untuk seseorang yang tidak pernah menangisimu." Ia menyodorkan sapu tangannya pada Cheng Xiao. "Menangislah bersama orang yang akan menangisimu." Karena tidak menyambut sapu tangan darinya, maka Yunxi meletakkan sapu tangan itu ke tangan Cheng Xiao lalu melenggang pergi, meninggalkan gadis itu yang tampak memikirkan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET [Editing] ✓
FanfictionDiadaptasi dari drama Korea berjudul sama: SECRET. ----------------------------------- Xiao Zhan mengaku telah melakukan tabrak lari yang menewaskan korbannya sehingga ia harus mendekam di penjara selama lima tahun. Bebas dari penjara, ia menjadi sa...