Chapter 12

3K 316 24
                                    

Keesokan harinya, Yunxi sedang bersiap di kamarnya untuk berangkat kerja sembari mendengarkan pertengkaran antara ayah dan ibunya yang terjadi di ruang bawah. Ayah mengomeli ibu karena membeli banyak obat dan vitamin dari tetangganya yang harganya lebih mahal dan bukannya beli di toko obat.

"Obat ini lebih bagus dari yang biasanya kau minum karena harganya lebih mahal," jelas ibu

"Mahal bukan berarti kualitasnya bagus. Lagipula tetangga kita itu tidak ada izin resmi untuk menjual obat ini, bagaimana kau tahu obat ini bagus atau tidak?" Ayah balas mengomel. "Kenapa kau bodoh sekali sampai bisa ditipu olehnya?"

"Kenapa mengomeliku? Aku membeli ini semua untuk kebaikanmu."

"Kalau untuk kebaikanku kenapa tidak beli yang biasanya saja yang lebih murah? Bukankah aku sudah lebih baik sekarang dengan obat yang biasanya? Kau ini hanya bisa menghamburkan uang saja padahal itu bukan uangmu. Kau pikir setelah uang itu habis, kau bisa seenaknya meminta lagi pada Zhan Zhan."

"Apa salahnya? Aku kan tidak memaksanya."

"Kau benar-benar tidak tahu diri!" bentak ayah

"Kapan kalian meminta uang dari Zhan Zhan?" Suara Yunxi menghentikan pertengkaran kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya menoleh bersamaan.

"Ah, Yunxi, itu ...."

"Ibumu dengan tak tahu malunya meminta uang pada Zhan Zhan," sela ayah

"Sudah kubilang, 'kan, kalau aku tidak memaksanya. Lagipula ini darurat karena kau sedang sakit waktu itu!" balas ibu tak mau disalahkan.

"Kenapa harus meminta padanya, Ibu? Kau kan bisa meminta padaku."

"Aku tidak tega. Kau harus menabung untuk masa depanmu. Lagipula tidak ada wanita yang akan menyukai pria yang tidak punya uang," jawab ibu

"Kau!" geram ayah, "Kenapa kau begitu jahat! Kau hanya memerlukan Zhan Zhan saat susah, tapi membuang anak malang itu demi kesenanganmu."

"Berapa yang Zhan Zhan berikan padamu, Ibu?" tanya Yunxi pada ibunya, namun lagi-lagi ayah yang menjawabnya.

"Ibu, kalau aku menikah dengan wanita yang bisa memberikan sebuah kantor untukku, apakah itu lebih baik?"

Wajah ibu langsung sumringah. Tetapi Yunxi langsung pamit kepada keduanya dan pergi.

* * *

Yunxi menuju toko roti Xiao Zhan. Ketika berhasil bertemu dengannya, ia mengajaknya ke luar jalan-jalan.

Mereka kini duduk di sebuah bangku di taman di bawah naungan pohon tua rindang pada musim panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka kini duduk di sebuah bangku di taman di bawah naungan pohon tua rindang pada musim panas. Ladang rumput hijau terhampar di hadapan mereka.

Yunxi menatap Xiao Zhan dengan sedih tatkala mengingat pembicaraan mereka kemarin. Ia lalu memberikan amplop berisi uang pada Xiao Zhan. "Ini uang yang kau berikan pada ibuku. Maafkan ibuku karena meminta darimu, padahal aku bisa memberikan juga padanya."

SECRET [Editing] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang