Chapter 24

2.1K 230 13
                                    

------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------

Tak lama kemudian, Bowen mengantar Yunxi masuk ke ruang kerja Yibo. Setelah itu, ia meninggalkan ruangan dan menutup pintu rapat.

"Aku tak menyangka kau akan mencariku sampai ke rumah," ucap Yibo dengan nada mengejek.

"Kelihatannya kau punya banyak waktu bebas di rumah sekarang," balas Yunxi dengan nada menyindir.

Yibo menyeringai. "Apakah aku harus berterima kasih kepadamu."

Yunxi tidak menjawab. Ia membuka tasnya dan melemparkan sebuah dokumen ke hadapan Yibo.

Tanpa banyak tanya, Yibo mengambil dokumen itu serta merta membacanya. Matanya membulat seketika.

"Kau tidak bisa melakukannya!" teriaknya marah sembari melempar dokumen itu ke arah Yunxi.

"Karena kasus pemukulan yang kau lakukan tempo hari telah menurunkan harga saham perusahaan, maka perusahaan harus melepas restoran itu. Lagipula restoran itu tidak menguntungkan apa pun."

"Tapi tidak untuk dijual kepada Sheng Jun Shan!" teriak Wang Yibo

"Saat ini dia adalah penawar harga tertinggi, dan itu akan menolong keuangan perusahaan."

"Tidak!" Yibo menarik kerah Yunxi,. "Luo Yunxi kuperingatkan kau untuk tidak melewati batasmu!"

"Kenapa kau harus mati-matian mempertahankan restoran yang sama sekali tidak menguntungkan itu?" tanya Yunxi dengan tenang, "Apa karena Xiao Zhan?"

Terkejut, karena Yunxi bisa menebak dengan benar, secara perlahan Yibo melepaskan cengkeramannya pada kerah Yunxi. "Bukan urusanmu!"

Wajah Yunxi berubah menjadi keras. Giginya bergemelutuk saat ia berkata, "Aku tak peduli! Kau setuju atau tidak, restoran itu akan dijual. Ingatlah, bahwa kau sudah hampir kehilangan hakmu dalam perusahaan. Saat ini pemegang saham terbesar adalah Cheng Xiao. Ia sudah menyetujui penjualan ini."

Emosi Wang Yibo tersulut, sekali lagi ia mencengkram kerah Yunxi. "Bilang pada Cheng Xiao, bukan dia yang memutuskan tapi ayahku," desisnya. Kemudian Wang Yibo mendengus sambil melepaskan kerah Yunxi. "Kalian jangan bertindak terlalu jauh tanpa sepengetahuan ayahku."

Kesal. Yunxi tidak menjawab apa pun lagi. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu dan baru saja ia membuka pintu ketika Yibo memanggilnya sehingga ia berbalik.

Xiao Zhan yang sedang membaca di ruangan lain tiba-tiba mencari ponselnya, dan ingat kalau ia meninggalkan tasnya di ruang kerja Yibo. Khawatir rekan kerjanya akan mencarinya, ia memutuskan untuk pergi ke sana.

Betapa Xiao Zhan terkejut ketika ia melihat Yunxi yang tengah bercakap dengan Yibo dari celah pintu yang terbuka itu. Karena penasaran apa yang sedang mereka bicarakan, Xiao Zhan berdiri menepi untuk mendengarkan percakapan keduanya dari luar.

"Aku tak menyangka kau akan sejahat itu," ucap Yibo dengan sengaja untuk melihat reaksi Yunxi.

Yunxi berusaha menutupi emosinya yang tegang. Apa maksudmu?" Ia mencoba bersikap sebiasa mungkin.

SECRET [Editing] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang