Chapter 19

3.3K 331 39
                                    


Keesokan harinya, Wang Yibo melarikan mobilnya dengan kecepatan penuh setelah menerima alamat yang diberikan oleh Bowen.

Tiba di tempat yang dituju, ia masuk ke sebuah gedung dengan banyak orang tua di sekitarnya.

Yibo memarkir mobilnya dan berjalan keluar. Ia melihat papan yang terpaku di atas gedung. Panti jompo.

"Di sini kau rupanya," gumam pria itu.

Ia berjalan memasuki gedung, berbicara pada si pemilik panti, mengenalkan diri, dan mulai berkeliling sambil mencari. Kemudian, tersenyum saat melihat Xiao Zhan yang sedang melayani para orang tua di kantin.

Yibo melihat kalau Xiao Zhan tersenyum dengan ramah sembari bertanya kabar pada para orang tua yang dilayaninya. Tampak sekali bahwa semua orang tua itu sangat menyukainya. Ia menyadari bahwa senyum Xiao Zhan tak pernah hilang.

Ketika Xiao Zhan mengangkat kepala dan hampir melihat dirinya, Yibo cepat-cepat bersembunyi di balik dinding. Ia memutuskan untuk mengawasi pemuda itu melakukan pekerjaannya sebelum membawanya pulang.

* * *

Malam tiba.

Saat Xiao Zhan hendak kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sebuah suara yang berat mengejutkan dirinya.

"Apa yang kau takutkan sehingga kau sembunyi dariku?"

Xiao Zhan menghentikan langkahnya dan berbalik. Wang Yibo sudah berdiri di belakangnya.

"Siapa bilang aku bersembunyi?" Ia menjawab dengan tenang. "Aku membutuhkan pekerjaan, jadi aku datang. Dan juga, aku tidak menghindarimu karena takut, tapi ... aku menghindarimu karena aku tidak mau bertemu denganmu."

Merasa tidak perlu mendengarkan jawaban dari Yibo, Xiao Zhan berbalik dan melanjutkan langkahnya. Saat membuka pintu, ia berpapasan dengan beberapa pekerja lain yang hendak keluar. Xiao Zhan tersenyum ramah seraya menyapa mereka semua.

"Jangan tersenyum. Jangan tersenyum di depan orang lain," ujar Wang Yibo.

Xiao Zhan mengabaikannya. Ia berjalan masuk dengan cepat, lalu menutup pintu.

***

Pagi harinya. Xiao Zhan keluar kamar dengan was-was. Ia berjalan mengendap-endap sembari mengamati keadaan sekitarnya, untuk melihat apakah Yibo masih ada di sana atau tidak. Saat di rasa sudah aman, Xiao Zhan masuk ke kantin dan menyapa rekan kerjanya seperti biasa.

"Aku lapar. Berikan aku beberapa makanan."

Xiao Zhan terkesiap. Ternyata Yibo masih ada di sana. Ia menoleh dan menghampiri pria yang sudah duduk manis di meja makan kantin. Yibo tersenyum mengejek melihat Xiao Zhan.

"Ini belum waktunya untuk makan," kata Xiao Zhan. "Pergilah dari sini."

"Kalau begitu aku akan menunggu sampai waktunya makan."

"Mengapa kau jadi seperti ini?"

"Aku bilang, aku lapar."

"Apa kau juga mau merebut makanan untuk para orang tua di sini?" Xiao Zhan mencelanya.

Yibo langsung merasa tersinggung. Ia menarik pemuda itu keluar untuk berbicara.

Begitu sudah di luar, Xiao Zhan menghentak lepas tangannya dari Yibo.

"Aku sudah bilang akan membayarmu," ujarnya. "Bahkan jika aku harus bekerja di tempat seperti ini, aku pasti akan membayar hutangku. Tapi mengapa kau mengikutiku ke sini dan bertingkah seperti ini? Mengapa kau melakukan semua ini padaku?!" Ia heran dengan Yibo yang tidak mau melepaskannya.

SECRET [Editing] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang