Chapter 37 [END]

4.5K 291 59
                                    

-------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------

Orang tua Yunxi didatangi oleh orang dari kepolisian beserta rombongannya.

"Kami datang dari kepolisian."

Ayah dan ibu terkejut. Keduanya begitu cemas.

"Anda Nyonya Luo?" tanya polisi yang paling depan yang bertugas sebagai pimpinan.

Ibu Yunxi mengangguk. "Be-benar. Ada apa?"

Polisi itu kemudian memperlihatkan surat penangkapan. "Ada seorang yang melaporkan Anda atas pemalsuan surat-surat jual beli tanah atas nama Tuan Li Kai. Apa benar?"

Wajah ibu menjadi pucat dan gemetar lalu secara perlahan menatap ayah.

"Korban telah mengajukan tuntutan. Berdasarkan prosedur untuk hukuman atas pemalsuan dokumen serta kejahatan menggunakan dokumen palsu, kami harus membawa Nyonya untuk diinterogasi," lanjut polisi itu

"Tunggu sebentar." Yunxi tiba di rumah dan menghentikan polisi yang akan membawa ibu. "Bahkan jika itu benar, ini adalah pelanggaran pertama. Aku tahu aturannya. Kau bisa memprosesnya tanpa penahanan."

Nyonya Luo terlihat lega.

Namun, polisi itu tetap bersikeras akan membawa ibu dan mengatakan agar hasil interogasi yang menentukan. Polisi itu lalu menggiring paksa ibu keluar rumah.

Ketakutan, ibu memanggil-manggil Yunxi, tapi yang dipanggil hanya diam mematung. Ayah juga berusaha menghentikan polisi itu tapi tidak bisa.

Lalu ayah menghampiri Yunxi setelah melihat ibu dibawa masuk ke dalam mobil polisi. "Apakah kau akan membiarkan ibumu dibawa seperti itu? Tidakkah kau berpikir kau harus melakukan sesuatu?"

"Apa contohnya? Apa lagi yang bisa aku lakukan?" Yunxi malah membentak ayahnya, lalu mengerang dengan frustasi.

***

Ketika hari sudah malam di mana Yibo seharusnya membawa Xiao Zhan pulang ke rumah, tapi ia tidak melakukannya. Pria itu membawanya ke apartemennya.

Xiao Zhan memasak makan malam bagi mereka berdua karena mereka sempat mampir ke pasar untuk membeli beberapa bahan sayur. Yibo berkata kalau ia sedang ingin makan hotpot jadi Xiao Zhan memasak untuknya.

"Kenapa kau memasak kuah yang pedas?" Pria itu mengeluh ketika dilihatnya kuah hotpot yang berwarna merah. "Kau, kan, tahu aku tidak bisa makan yang pedas."

Xiao Zhan mengambil kuah dengan sendok dan menyodorkannya pada Yibo.

"Coba dulu," ucapnya.

Setelah menatap ragu sesaat, akhirnya Yibo mencicipi kuah yang disodorkan kepadanya. "Tidak pedas dan enak," katanya dengan mata berbinar cerah

Xiao Zhan tersenyum lebar. "Benar, 'kan?"

Lalu mereka duduk bersama di meja makan. Xiao Zhan mengambil sayuran ke dalam mangkuk dan menaruhnya di meja depan Yibo.

SECRET [Editing] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang