"Iya, ini baru landing. Kamu dimana?" Tanya Agas sambil membetulkan tas ranselnya dan menggiring kopernya ke tempat yang agak sepi.
"Oh, okay. Aku keluar sekarang" Serunya sambil bergegas keluar dari bandara.
"Whats up, bro!" Sapa Raffa bersemangat lalu memeluk erat Agas.
"Hi, Sherly. Long time no see!" Seru Agas menjabat tangan Sherly dan tersenyum lebar. Lalu matanya melirik Ziana dan kembali melihat Raffa. Mata sipitnya membulat tanda bertanya siapa gerangan perempuan manis yang dibawa sepupunya itu.
"Oh, sorry lupa! Namanya Ziana. Dia sahabat Sherly" Raffa memperkenalkan Ziana. Agas hanya tersenyum tipis dan tidak tertarik sama sekali nampaknya.
Ugh, belagu sekali kau! Umpat Ziana dalam hati.
Lalu mereka berempat bergegas menuju resto untuk lunch. Hari itu belum ada telepon ataupun pesan dari Kiandra. Ziana harap-harap cemas. Sesibuk itu kah Kian atau jangan-jangan dia tau Ziana menginap di rumah Sherly semalam lalu hari ini ke bandara??
Ziana mulai tak tenang hati. Ia takut Kiandra tahu, secara Ziana tidak meminta izin terlebih dahulu untuk menginap di Sherly semalam.
Kalo aku kirim pesan pasti dia bakal video call. Duh, bingung tapi penasaran kemana dia.
Seru Ziana dalam hatinya. Sherly yang tidak sengaja melihat wajah bingung sahabatnya itu langsung mengerti bahwa ini pasti berhubungan dengan Kiandra.
"Udah, Zi. Enjoy dulu aja. Mungkin dia lagi kangen-kangenan sama ibunya" Seru Sherly menenangkan. Sahabatnya itu seperti bisa membaca pikiran Ziana. Lalu mereka meneruskan makan siangnya kembali.
"Malam ini gimana kalo kita karaoke?" Tanya Raffa tiba-tiba.
"Sayang, hari ini aku dan Ziana emang sudah rencana akan karaoke. Tapi tanpa cowok" Jawab Sherly cepat-cepat sambil cengengesan.
"Lho, kok gitu. Ayo kita bareng-bareng aja" Seru Raffa bersemangat sambil menganggukan kepala pada Ziana tanda mengajak.
"Ah, hmmm.. Aku kayaknya.. "
"Boleh, ayo. Kita have fun dulu malam ini! " Seru Agas tak kalah bersemangatnya. Ia tersenyum lebar melirik Ziana yang masih kebingungan. Terlihat gigi gingsulnya menambah kemanisan Agas. Ziana tidak sadar bahwa dirinya sudah terpana begitu tidak sengaja matanya saling bertatapan dengan Agas dan dia terpesona oleh gigi gingsul Agas. Wkwk Zi.. Zi...
Malam harinya..
"Ayo, kamu kan bisa nyanyi Zi!" Seru Sherly sambil menyodorkan mic ke arah Ziana.
"Duh, kalian dulu aja deh" Ziana tampak malu dan ragu.
"Kamu bukan kayak kamu yang biasanya Zi" Seru Raffa mengagetkan Ziana.
"Enjoy, positive thinking!" Seru Raffa menenangkan sahabat kekasihnya itu.
Menghitung hari, detik demi detik..
Menunggu itu kan menjemukan..
Tapi kusabar, menanti jawabmu..
Jawab cintamu..Terdengar suara berat dari Agas yang tiba-tiba menyanyikan lagu Anda menghitung hari. Suaranya tidak terlalu bagus, namun terlihat dia sangat menikmati lagu tersebut. Ziana makin terpana dan ketika Agas tersenyum kearahnya memperlihatkan deretan gigi dan gingsul yang manis Ziana lagi-lagi terpesona dan hanya bisa tersipu malu. Sherly yang melihat mimik wajah sahabatnya itu hanya tersenyum dan terdapat kelegaan dalam hatinya.
Bagaspati Wiratama, adalah laki-laki berusia 25 tahun sebaya dengan Ziana dan Sherly. Semenjak lulus kuliah ia bekerja dan hidup di berbagai negara. Profesinya sebagai teknisi pesawat terbang sudah membawanya ke beberapa negara di Eropa dan terakhir Taiwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flummox
FanfictionKetika kamu ingin menangkap 2 kelinci sekaligus, maka sampai kapanpun kamu tidak akan pernah mendapatkan keduanya. Kalimat itu terus terngiang dalam pikiran Artapela Ziana, perempuan berusia 25 tahun yang mandiri, baik hati, tangguh, namun naif dan...