Malam itu Kiandra mengajak Ziana untuk clubbing lagi setelah hampir 6 bulan sejak meninggalnya Teh Zetha mereka tidak pernah have fun bersama. Ziana sengaja tidak mau memasuki dunia malam dulu karena suasana duka terkadang masih menyelimuti rumahnya, terlebih sang mama yang hingga saat ini di tiap Jum'atnya selalu mengunjungi makam Zetha.
"Kita berangkat pakai motor ini??" tanya Ziana tidak yakin setelah melihat kekasihnya menjemput dengan motor matic yang terlihat tidak terawat.
"Motor siapa ini? Mobilmu mana sayang??" Tanya Ziana masih kebingungan dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Iya, kali-kali kita cari vibes baru. Ini motor anak mang Firman, si cantik baru selesai dimandiin sayang kalo langsung dipake takutnya hujan" jawab Kiandra nyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
Wajahnya tampak bersemangat dan tersenyum jahil ketika melihat wajah kaget Ziana yang masih kebingungan. Mang Firman adalah orang kepercayaan ortunya jika sedang berada di Bandung, dan yang dimaksud sicantik itu mobil putih kesayangannya. Tidak lama mereka menuju club malam ternama di Kota Bandung.
Ziana tampak cantik dan simple dengan blouse hitam tanpa lengan dipadukan dengan celana jeans robek-robeknya. Sedangkan Kiandra tampak tampan dan sempurna dengan kaos hitam polos serta celana jeans navy nya. Kiandra selalu memukau di mata Ziana meski pakai celana rombeng sekalipun. Ah, Ziana buta akan cinta.....
"Long island aja deh, kayaknya" seru Ziana sambil melihat menu di meja receptionist. lalu Kiandra memilih greentea dan snack untuk teman minum mereka. Terdengar musik EDM dari dalam club dan beberapa bodyguard berjaga di depan pintu masuk.
Ziana senang sekali mereka bisa menikmati dunia malam bersama lagi. Sebenarnya hati kecil Ziana sudah bosan dengan hiburan malam di club. Dirinya yang sekarang lebih menikmati liburan alam yang bisa merefresh pikirannya bukan malah meracuni pikiran dengan alkohol seperti malam ini. Namun, demi sang kekasih yang masih gemar clubbing ia rela menemaninya alih-alih daripada harus mendengar Kiandra pergi clubbing diam-diam dengan teman kantornya.
"Zi, kok pesenan kita lama ya?" tanya Kiandra tidak sabar. Ziana tampak celingukan mencari waitress untuk menanyakan pesanannya. Terlihat seorang waitress yang wajahnya sudah tak asing bagi Ziana menghampiri sambil memberikan satu pitcher beer.
"Hi, Zack lama banget ga ketemu!" sapa Ziana girang. Waitress yang bernama Zacky itu tampak sumringah dan menyalami mereka berdua. Kiandra tampak tidak senang dengan kehadiran Zack.
"Btw, kita ga pesen beer Zack"
"Aku gak sengaja lihat kamu di meja receptionist tadi, anggap aja ini gift selamat datang kembali buat kamu" jawabnya semangat. Setelah tahu bahwa pesanan temannya belum kunjung datang Zack cepat-cepat menuju bartender untuk menanyakannya.
"Apaan beer orang aku gak suka!" seru Kian tampak kesal. Ziana mulai memahami bahwa kekasihnya itu bukan kesal karena beer itu, tapi karena tidak suka dengan keramahan Zacky.
Ziana berusaha merayu Kiandra dan melontarkan beberapa joke agar Kiandra tidak badmood lagi. Kiandra menyuruh merapatkan posisi duduk Ziana agar tidak jauh-jauh darinya. Ziana tersenyum dan mendekat kearah KIandra. Diciumnya lembut pipi kekasihnya itu, lalu melingkarkan tangannya di pinggang KIandra. Ia paham tampaknya sang blindlove sedang cemburu pada Zacky.
Malam semakin larut dan mereka berdua mulai tampak menikmati aliran alkohol dalam tenggorokannya. Musik EDM yang terdengar keras membuat keduanya semakin happy. Kiandra mulai tampak sedikit meracau karena terlalu banyak minum, sedangkan Ziana sengaja tidak minum terlalu banyak karena sadar malam itu mereka mengendarai motor dan salah satu dari mereka tidak boleh terlalu mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flummox
Fiksi PenggemarKetika kamu ingin menangkap 2 kelinci sekaligus, maka sampai kapanpun kamu tidak akan pernah mendapatkan keduanya. Kalimat itu terus terngiang dalam pikiran Artapela Ziana, perempuan berusia 25 tahun yang mandiri, baik hati, tangguh, namun naif dan...