Pukul 23.00
Allegra mengusap wajahnya yang basah oleh bulir-bulir keringat yang mengalir dari pelipis melewati tulang pipinya. Dia menyandarkan punggung tegangnya ke dinding. Kembali lagi melihat benda di tangan untuk memastikan, bahwa semuanya benar-benar nyata.
Garis satu.
Allegra memejamkan mata, menikmati sensasi mendebarkan yang masih menghantuinya sampai sekarang. Dia menghembuskan napas ringan. Kemudian tersenyum. Demi Tuhan. Tidak ada perasaan selega ini selama Allegra di lahirkan. Mengetahui kecurigaan Maura dan Keenan yang tidak terbukti, rasanya seperti menemukan secawan air di tengah gurun Sahara. Sangat melegakan. Sungguh!
Jika dipikir-pikir, seharusnya dia tidak perlu sampai setakut ini. Dia dan Keenan tak pernah melakukan hal lebih, selain saling menyentuh dan memuaskan satu sama lain. Dia bahkan masih perawan. Akan tetapi karena perkataan Zio, Maura juga ditambah lagi pria itu sendiri. Keyakinan Allegra jadi goyah. Padahal sejak awal, Allegra tidak pernah punya pemikiran sampai ke sana. Sama sekali tidak. Benar-benar! Dia bahkan hampir mati berdiri menunggu hasil tespack yang tidak kunjung muncul. Huh menyebalkan!
Allegra menyugar rambutnya, sebelum akhirnya beranjak meninggalkan kamar mandi. Berjalan menuju meja rias untuk mengambil ponselnya yang tertinggal dan membawanya ke ranjang.
Allegra terlihat sibuk mengotak-atik ponselnya, mencari nama Keenan. Dan setelah menemukan, ia segera membawa benda pipih itu ke telinganya.
"Gimana hasilnya?" tanya Keenan di sebrang sana. Sama halnya dengan Allegra, dia juga tengah menunggu kabar itu dengan harap-harap cemas.
Allegra terdiam sejenak, membuat Keenan semakin penasaran. "Gimana, Sayang hasilnya?"
"Garis satu."
"Garis satu?"
"Kenapa? Kamu kok kayak nggak seneng?"
Keenan diam, membuat Allegra memicing di tempat.
"Jangan bilang kamu ingin aku hamil?"
"Hm ... ya."
Allegra mendengus sembari memutar bola matanya. "Jangan mulai!" peringatnya, "situasi kita sekarang ini benar-benar rumit dan ini terjadi karena kamu yang nerima perjodohan itu."
"Kamu juga menerima lamaran dari bocah itu, ya."
"Jangan dibahas. Aku nggak mau ribut sama kamu." Semenjak Keenan menerima perjodohannya, Allegra sadar, hubungan mereka sudah tidak seperti dulu lagi. Ada sedikit sekat tipis, sangat tipis yang mulai membentang mereka. Entah Keenan menyadarinya atau tidak, tapi Allegra sangat menyadarinya.
Wanita itu berbaring terlentang sembari menatap platform kamar. Pikirannya berkelana ke sana-kemari memikirkan masa depannya dengan Keenan.
"All?!"
Allegra terhenyak, "Ah ... ya?"
"Kamu masih di sana?"
"Kamu pikir?"
Hening sejenak. Allegra terdiam, begitupun dengan Keenan. Hingga akhirnya pria itulah yang mulai membuka suara.
"All, kamu bener-bener akan berlakon dengan pria itu? Kamu nggak berubah pikiran sama sekali?"
"Siapa? Alexander Antonio?"
"Memang siapa lagi?"
Allegra bergumam sebagai menjawab. Sekarang dia tahu arah pembicaraan Keenan.
"Kamu sadar nggak sih? Kalau pria itu punya niat terselubung dengan menjadikan kamu sebagai lawan mainnya? Dia suka kamu, All! Dan dia manfaatin film itu biar bisa dekat dan beradegan mesra denganmu dan aku nggak suka itu! Aku sudah baca sedikit novelnya dan aku yakin, semua adegan tidak akan jauh-jauh dari yang ada di dalam novel!"
![](https://img.wattpad.com/cover/226934773-288-k941007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Berondong (SUDAH TAMAT)
RomanceRomance - Adult - Comedy JUDUL AWAL => ALLEGRA: MÀS JOVEN ---|||--- Allegra Kiana Danawangsa, seorang super model yang diam-diam menjalin hubungan dengan sepupunya sendiri. Keenan Alterio Danawangsa. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, ternyata orang...