Hari yang paling Allegra benci akhirnya tiba. Hari di mana dirinya harus menyaksikan orang yang dia cintai akan mengikat janji sehidup semati dengan wanita yang pasti bukan dirinya. Perih, tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan kesedihannya pada semua orang. Sorot matanya tampak kosong, ketika menyaksikan pemberkatan yang dilakukan pendeta pada pasangan itu.
"Kenapa diem aja dah? Sariawan lo?" tanya Seren melirik sahabatnya yang sejak acara di mulai hanya diam membisu. Tak ada senyum di bibir, apalagi sorot antusias yang terpancar di kedua matanya. Wajah Allegra benar-benar sangat tenang.
"Btw lo nggak jadi bridesmaids-nya?" Seren bertanya lagi, karena tak mendapatkan sahutan dari si lawan bicara.
"Nggak minat," jawabnya singkat.
"Woii, Bang! Sini!" teriak Aska tiba-tiba saat matanya tak sengaja menangkap wajah seseorang yang beberapa hari ini selalu bermunculan di rumahnya. Suasana khidmat dalam hotel tersebut langsung pecah karena teriakan membahana itu.
"Heh, Bocah! Jangan teriak-teriak, Bego!" Seren berdesis. Menatap tajam adik sahabatnya yang telah membuat kegaduhan di acara pernikahan Keenan. Dia menunduk malu, saat sebagian orang kini menatap tajam ke arah mereka. Termasuk Keluarga Danawangsa. "Ingat! Ini hotel, bukan tempat penangkaran monyet. Kalau mau teriak-teriak mending kembali ke habitat lo sana."
Aska yang tersadar langsung meminta maaf kepada semua orang. Apalagi ketika melihat pandangan membunuh yang dilayangkan opa Ganendra dan Papinya. Sesegera mungkin dia langsung mengalihkan pandangan agar tidak bersitatap dengan manik tajam itu.
Allegra melirik adiknya. Enggan memberikan komentar apapun. Kemudian tatapannya jatuh pada seseorang yang menjulang tinggi di sampingnya.
"Duduk sini, El," Allegra menepuk kursi yang berada di sebelahnya. Saka menurut. "Kenapa kamu terlambat?"
"Saya harus pergi ke kampus dulu," balasnya dengan suara lirih. Takut menganggu hadirin lainnya.
"Kenapa nggak izin? Memangnya hari ini ada quiz?"
Elsaka menggeleng, "Minta acc tugas ke dosbim sebelum lanjut ke tugas berikutnya." Walau tidak paham, Allegra tetap mengangguk dengan memberikan senyum hangatnya.
"Dia siapa?" Seren berbisik pada Aska setelah menyaksikan keakraban Allegra dengan lelaki di sampingnya.
"Lo nggak tau?" tanya remaja itu yang dibalas gelengan Seren, "Dia calon suaminya kak Allegra," lanjut Aska membuat lawan bicaranya membulat sempurna.
"Jangan bohong lo, Bocah! Allegra itu jomlo. Jangankan calon suami, pacar aja dia kagak punya," desis Seren tak percaya.
"Yee ... dibilangin juga nggak percaya. Coba tanya sendiri sana."
Seren menoleh ke Allegra. Dia hendak membuka suara, sebelum tatapan tajam langsung mengunus dirinya.
"Jangan berisik!"tekan supermodel itu membuat Seren kembali mengatupkan bibirnya.
Allegra kembali fokus pada acara di depannya. Namun, tiba-tiba nafasnya tercekat saat mendengar suara tegas milik Keenan yang tengah mengucapkan janji pernikahan tanpa keraguan. Tak sadar, dia menggenggam erat tangan Elsaka, membuat si empu menoleh.
"Kamu kenapa?"
Allegra tak menyahut. Sorot matanya semakin kosong menatap dua insan yang saling berhadapan itu. Dunianya berputar, hatinya seolah menjerit untuk menghentikan pernikahan mereka, tapi dia tidak bisa. Padahal, sejak awal dia sudah mewanti-wanti dirinya, kalau pada akhirnya hari ini pun akan tiba. Tapi, dia tidak pernah menyangka jika akan sesakit dan sehancur ini. Allegra melipat bibirnya. Menahan sekuat tenaga untuk tidak meneteskan liquid-nya saat ini juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/226934773-288-k941007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Berondong (SUDAH TAMAT)
RomanceRomance - Adult - Comedy JUDUL AWAL => ALLEGRA: MÀS JOVEN ---|||--- Allegra Kiana Danawangsa, seorang super model yang diam-diam menjalin hubungan dengan sepupunya sendiri. Keenan Alterio Danawangsa. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, ternyata orang...