Setelah selesai mengenakan pakaian yang baru saja diambilnya dari wardrobe, Allegra berjalan menghampiri Keenan yang tengah memasang kembali kemeja putih miliknya.
"Sini aku bantuin," ucap Allegra yang sudah berada didepan Keenan. Jari lentiknya dengan perlahan mengaitkan satu persatu kancing pakaian yang membalut tubuh atletis itu. Menyisakan dua kancing teratas yang sengaja dibiarkan terbuka hingga memperlihatkan dada bidangnya yang seksi. Sedangkan Keenan sendiri sibuk menggulung lengan kemejanya sampai ke siku.
Allegra mengamati penampilan pria dihadapannya. Sangat sempurna. Tak salah jika dirinya sampai melabuhkan hati dan cintanya pada sepupunya sendiri. Keenan terlalu menawan untuk diabaikan. Sepertinya dia benar-benar sudah jatuh terlalu dalam pada pesona pria itu.
Dan di detik ini pun, lagi-lagi dia harus dibuat jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya. Entahlah Allegra tak mengerti, melihat Keenan dengan balutan kemeja putihnya membuat hatinya bergetar. Allegra mendeklarasi sekali lagi bahwa pria berusia 4 tahun di atasnya itu benar-benar sosok manusia yang begitu rupawan.
Namun, ketika tangan Keenan berada di pinggang Allegra lalu menariknya untuk lebih mempersempit jarak diantara mereka. Sesaat, Allegra termenung. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya dan hal itu membuat Allegra spontan menatap lurus ke mata coklat gelap tersebut.
"Maafin aku," lirihnya setelah terdiam lama. Nada yang diucapkan terdengar penuh sesal, "Lagi-lagi aku belum bisa nyerahin itu ke kamu,"Allegra menjeda ucapannya sejenak, "Bukannya aku nggak percaya sama kamu. Tapi"
"Ssttt..." Keenan meletakkan ujung jari telunjuknya di bibir Allegra. Mengisyaratkan perempuan itu agar berhenti mengatakan apapun. Dia tahu apa yang akan Allegra ucapkan, "Aku mengerti," ucapnya dengan senyum yang menghiasi bibirnya, "Kita sudah membahas masalah ini berulang kali dan aku sama sekali nggak keberatan dengan keputusanmu."
Bukannya puas dengan jawaban Keenan, Allegra justru semakin merasa bersalah, "kita sudah jalan hampir 4 tahun dan selama itu aku belum bisa memenuhi kebutuhan biologismu. Aku belum bisa ngasih apa yang kamu inginkan."
"Memang apa yang aku inginkan?" tanya Keenan eksplisit, "Dengar, kamu bukan pelacurku, tapi kekasihku. Aku memang pria normal yang butuh pelepasan. Tetapi aku lebih mencintaimu, Allegra. Aku nggak akan maksa kalau kamu belum siap untuk menyerahkan harta yang selama ini kamu jaga mati-matian itu," jelas Keenan dengan nada serius, "Making love nggak sesimpel itu, sayang. Kita harus melakukannya dengan sukarela tanpa paksaan dari salah satu pihak agar kita bisa menikmati kesenangan itu sama-sama. Aku nggak mau hanya aku saja yang menikmati permainan kita, sedangkan kamu merasa tertekan. Itu sama sekali nggak adil."
Allegra terdiam menatap Keenan dengan perasaan campur aduk. Dia kehilangan kata-kata yang sedari tadi terus bercokolan di otaknya.
Memang sudah sejauh itu hubungan Allegra dan Keenan. Mereka memang selalu tidur di ranjang yang sama, saling menyentuh dan memuaskan satu sama lain, tapi tidak sampai pada tahap berhubungan seks. Allegra mencintai Keenan, tapi entah kenapa hati paling dalamnya ragu, ragu untuk menyerahkan harta berharganya sebelum mereka benar-benar memiliki hubungan yang sah.
"Kalau kamu terus-menerus bahas ini, aku jadi berpikir, apakah di matamu aku seperti penjahat kelamin yang otaknya hanya dipenuhi selakangan saja?" tanya Keenan dengan sedikit gurauan membuat Allegra menggeleng tegas.
Dan secepat kilat bibir merah itu mengecup bibir Keenan lalu memeluk tubuh dihadapannya dengan erat. Menghirup aroma memabukkan khas seorang Keenan yang selalu membuatnya nyaman. Diam-diam Allegra mengepalkan tangan. Ingin sekali rasanya dia menghentikan waktu sejenak untuk melupakan status mereka. Melupakan bahwa mereka hanya menjalani secret relationship yang tidak boleh diketahui oleh siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Berondong (SUDAH TAMAT)
RomanceRomance - Adult - Comedy JUDUL AWAL => ALLEGRA: MÀS JOVEN ---|||--- Allegra Kiana Danawangsa, seorang super model yang diam-diam menjalin hubungan dengan sepupunya sendiri. Keenan Alterio Danawangsa. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, ternyata orang...