"Gimana menurutmu?" Allegra memutar tubuhnya dengan gaya yang anggun. Memperlihatkan penampilannya yang cantik.
"Terlalu terbuka di bagian punggung dan paha," komentar Saka sembari mengamati Allegra yang tengah mengenakan gaun hitam model backless, tak lupa dengan belahan samping yang sangat panjang hingga memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih dan mulus.
"Sejak kapan kamu jadi suami yang posesif?" Allegra bertanya sembari menahan senyumnya.
Saka menggeleng. "Bukannya memang itu kenyatannya?" jawabnya mengerut bingung. Bukannya tadi wanita itu meminta ia untuk berpendapat?
Allegra mendengus. Wajahnya seketika berubah. "Aku pikir kamu akan melarangku pakai gaun ini, karena nggak rela kalau tubuhku jadi konsumsi publik."
"Tubuh itu punya kamu, jadi hanya kamu yang memiliki hak mutlak atas dirimu sendiri," sahut Saka rasional, masih mengamati penampilan Allegra dengan wajah yang tidak bisa ditebak.
Allegra memutar bola matanya malas, sebelum akhirnya berbalik dan melangkah pergi, tapi perkataan Saka selanjutnya mampu membuat ia langsung berhenti di detik itu juga.
"Tapi setelah dipikir-pikir kurasa gaun itu kurang cocok. Kamu jadi terlihat kayak tulang yang berjalan."
Allegra berbalik. Dia mendelik, melayangkan tatapan yang syarat akan permusuhan. Baru kali ini ada orang yang berani mengatainya mirip tulang. Sialan!
"Mulutmu!" sentak Allegra dengan nada tak santainya. "Sepertinya mata kamu memang harus dioperasi." Dia menatap Saka dengan wajah tersinggung. Enak aja! Cantik, seksi gini dibilang mirip tulang! Apa laki-laki itu buta?!
--oOo--
"Ini terlalu dekat." Saka mendorong tubuh Allegra yang berjarak tidak lebih dari sejengkal orang dewasa. Dia bahkan bisa merasakan napas hangat Allegra yang menerpa wajahnya.
Allegra tertawa kecil. "Namanya juga berdansa. Kalau saling berjauhan namanya lagi berantem. Nanti keluargaku pasti bakal mikir yang aneh-aneh," alibinya lalu maju selangkah, mengikis jarak di antara mereka. "Jadi, tahan sebentar aja oke?"
Saka diam tak lagi melawan, membuat Allegra tersenyum penuh kemenangan.
"Gimana penampilanku?" Allegra mengalihkan perhatian. Tangannya masih melingkari leher pemuda itu dengan tubuh yang bergerak mengikuti alunan musik.
"Kamu menjadi bintang utama malam ini," jawab Saka seadanya.
"Ya, itulah aku," balasnya dengan nada sombong yang tidak pernah ketinggalan. "Dan kamu harus berbangga diri karena bisa menikah denganku."
Diam-diam Saka memutar bola matanya malas. Namun ketika dia mengalihkan pandangan ke arah lain, dia menyadari kalau kini atensi beberapa orang tengah tertuju padanya. Saka kembali menatap Allegra. "Kamu nggak takut foto kita bakal menyebar dan menimbulkan skandal?" tanya Saka penasaran sembari mengamati wajah Allegra yang sepertinya tidak terusik sedikitpun dengan keadaan sekitar.
Allegra menggeleng. Dia tau maksud ucapan suaminya. "Kamu tau, acara ini bukan acara umum yang bisa didatangi sembarang orang. Mereka nggak punya waktu untuk itu. Mereka hanya penasaran, tapi tidak tertarik untuk ikut campur urusan orang lain. Saat ini mereka justru sibuk berpikir bagaimana cara agar bisa bermitra dengan perusahaan Danawangsa."
Saka mengangguk. Ia sedikit bernapas lega. Seandainya foto mereka menyebar, itu akan berdampak untuk ketenangannya di masa mendatang. Saka tidak ingin menjadi terkenal. Dia hanya ingin menjadi orang biasa yang hidupnya selalu tenang tanpa ada bayang-bayang media.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Berondong (SUDAH TAMAT)
RomanceRomance - Adult - Comedy JUDUL AWAL => ALLEGRA: MÀS JOVEN ---|||--- Allegra Kiana Danawangsa, seorang super model yang diam-diam menjalin hubungan dengan sepupunya sendiri. Keenan Alterio Danawangsa. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, ternyata orang...