Chapter 40

5.4K 276 58
                                    

Selamat datang untuk para pembaca baru❤️

Nggak nyangka banget ditinggal sebentar aja, notif udah mau jebol. Thanks a lot for your support and appreciate, guys. Stay healthy, everybody.

--oOo--

"Cium Kak Allegra tepat di bibirnya."

Allegra hampir mengumpat setelah mendengar tantangan Zio yang diberikan untuk Saka dalam permainan truth or dare yang tengah mereka mainkan. Dia memandang remaja itu penuh peringatan. Apakah Zio sengaja ingin membuat dirinya dalam masalah?

"Kenapa, Kak All? Ada yang salah? Kita pernah lihat kalian berciuman di atas altar. Bukan begitu kan, Bang?" tanya Zio pada Keenan. Dia menyeringai tipis setelah melihat wajah pria itu yang mengeras.

Ajakan Aska yang menyuruh dirinya datang ke apartemen Allegra untuk bermain truth or dare ternyata tidak seburuk yang dia pikirkan. Zio akan bermain-main dengan kedua sepupunya itu. Batinnya tersebut culas.

Allegra menggeleng. Dia sempat menahan napas ketika Saka mulai mendekatkan wajahnya. tubuhnya berubah kaku. Ia menelan ludah gugup merasakan aura tak bersahabat dari orang di sampingnya. Allegra tidak berani menoleh dan menatap ke arah Keenan yang pasti tengah menatapnya penuh peringatan.

"Boleh?" Allegra tersentak mendengar pertanyaan itu. Dia tidak menyangka kalau Saka akan meminta izin padanya. Namun, saat melihat tatapan dalam itu, tanpa sadar Allegra mengangguk pelan.

Allegra masih bergelung dengan pikirannya, ketika benda kenyal tiba-tiba mendarat di bibirnya. Dia bahkan belum bisa mencerna semuanya, saat Saka sudah menjauhkan wajahnya.

Allegra menatap bingung juga speechless. Udah cuma segitu? Ya ampun! Jantungnya bahkan masih berdetak dua kali lebih cepat sampai sekarang.

Botol kembali diputar dan kali ini berhenti tepat di depan Allegra. Wanita itu sempat menahan napas sejenak. Menatap wajah-wajah di depannya dengan penuh ketegangan.

"Truth--"

"Dare or two dare?" sela Zico memotong ucapan Zio dengan senyum lebar andalannya.

"Kok punyaku beda sendiri? Jangan curang kamu, Zico! Mau Kakak lempar dari gedung apartemen ini?" Allegra melayangkan protes tidak terima.

"Truth or dare?" ulang Zio dengan tatapan yang tak pernah lepas dari wajah Allegra. Inilah yang dia tunggu sejak tadi.

"Truth," balas Allegra sedikit ragu. Dia akan main aman. Kalau memilih truth dia masih bisa berbohong kan? Pasti semua orang nggak akan tau.

"Kenapa wajah Kak Allegra tegang banget?" tanya Aska melihat wajah Kakaknya yang tidak seperti biasa. Dan semua orang langsung beralih menatap wajah Allegra yang memang terlihat resah.

"Are you still virgin?"

"Zio!" sentak Keenan dan Allegra serempak. Wajah mereka terlihat memerah. Keenan mengepalkan kedua tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Dia menggertakkan giginya. Menurutnya, kali ini Zio benar-benar sudah sangat keterlaluan.

Sedangkan Zico dan Aska hanya menatap saudara mereka seakan remaja itu adalah manusia paling bodoh di muka bumi ini. Apakah otak Zio sudah pindah ke dengkul?

"Why are you angry? I'm just asking, okay?" ucap Zio sangat santai. Dia mengabaikan tatapan tajam yang dilayangkan Keenan. "Don't take it seriously."

"Nggak sepantasnya kamu bertanya seperti itu, Zio!" tegur Allegra. Dia merasa tidak nyaman setelah mendengarkan pertanyaan itu.

"Aku minta maaf. Aku hanya penasaran." Nada yang dikeluarkan Zio terdengar penuh penyesalan, tapi tidak dengan wajahnya yang masih memperlihatkan raut tak bersalahnya.

Terpaksa Menikahi Berondong (SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang