"STOP! KITA BERHENTI SEKARANG!" sentak sang fotografer menatap tajam model di depannya, "Allegra fokus! Kalau ada masalah jangan dibawa ke pekerjaan! Bersikap profesional!"
Allegra melipat bibirnya, menyesal, "Gue minta maaf, Bang. Kita ulangi sekali lagi ya? Gue janji akan bersikap profesional kayak biasanya," pinta Allegra menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
Fotografer bernama Andro itu menggeleng tegas, "Nggak ada pengulangan sekali lagi. Lo udah ngomong kayak gitu puluhan kali, tapi hasilnya sama. Tetap kacau!"
Melihat Andro yang marah besar, Allegra tidak berusaha menyangkal atau membela diri, karena dia sadar. Ini murni kesalahannya yang tidak profesional saat bekerja. Sejak tadi, pikirannya terus berkelana memikirkan pernikahan Keenan dan itu membuat perasaannya menjadi kacau, hingga berpengaruh pada proses kinerjanya.
"Pemotretan hari ini kita cukupkan sampai sini. Kita lanjutkan besok," ucap sang fotografer pada semua kru yang terlibat.
"Okay" Akhirnya Allegra mengalah. Dia berjalan meninggalkan studio dan mendudukkan dirinya di salah satu sofa.
Melihat itu, Seren mendekat, "Kenapa lo hah?" tanyanya sembari menyerahkan sebotol minuman pada perempuan itu, "Sebesar-besarnya masalah, lo nggak akan kacau kayak gini. Ini bukan gaya lo, All."
Allegra menggeleng. Dia membuka air mineral pemberian Seren dan meminumnya sampai tersisa setengah.
"Dan kenapa kemarin lo tiba-tiba batalin jadwal pemotretan begitu aja? Lo tau? Bang Andro marah besar. Jangan seenaknya gitu dong. Kalau ada masalah sini cerita sama gue. Jangan buat semua orang bingung."
Allegra menghela nafas. Kepalanya mendadak pening mendengar ocehan menejernya, "Ser, lo bisa diem nggak? Gue mohon, jangan bahas apapun yang bikin kepala gue tambah pusing."
Tangan Seren terulur menyentuh kening Allegra, "Nggak panas."
"Gue nggak sakit," sahutnya menyingkir tangan Seren.
Tepat setelah itu, seorang hair stylist tiba-tiba berjalan menghampiri mereka. "All, itu di depan ada Pak Keenan yang nyariin elo," ucapannya setelah berada di hadapan Allegra.
Allegra berdecak, Seren menaikkan alisnya bingung. Tak biasanya sang atasan datang berkunjung ke studio pemotretan.
"Bilang ke dia kalau gue lagi sibuk," tutur Allegra acuh tak acuh.
Belum sempat penata rambut itu membalas ucapan Allegra, suara bariton seorang pria menginterupsikan percakapan mereka. Allegra menoleh ke sumber suara. Sedangkan hair stylist itu memiilih pergi mengundurkan diri.
"Sesibuk apa kamu, All sampai nggak bisa luangin waktu? Aku lihat dari tadi kamu duduk-duduk aja di sofa itu."
Wajah Allegra perlahan berubah. Dia bangkit, melipatkan tangan di dada dan menatap Keenan penuh arti, "Wah, ada apa gerangan sampai pak Dirut yang super duper sibuk tiba-tiba datang ke studio pemotretan?" seolah teringat sesuatu, Allegra menepuk keningnya sendiri, "Oh ya ampun aku lupa, kamu mau foto prewedding ya, tapi di mana calon mempelainya?" sindir Allegra. Kepalanya celingak-celinguk, pura-pura mencari seseorang yang jelas dia tahu ketidakhadirannya di ruang ini.
Mendengar kalimat penuh sindiran itu, Keenan menghela nafas, "Allegra, ikut aku. Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu."
"Aku nggak bisa, aku sibuk. Kamu nggak mau perusahaan ini rugi karena ketidakprofesionalan modelmu sendiri kan?"
Keenan mengabaikan omong kosong Allegra. Tatapannya jatuh pada perempuan yang dia ketahui sebagai menejer sepupunya.
"Serena," panggil Keenan lembut membuat si empunya nama tersentak kaget. Dia mengerjapkan mata beberapa kali. Pipinya tiba-tiba merona menyadari panggilan bernada lembut itu memang ditujukan untuknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Berondong (SUDAH TAMAT)
RomanceRomance - Adult - Comedy JUDUL AWAL => ALLEGRA: MÀS JOVEN ---|||--- Allegra Kiana Danawangsa, seorang super model yang diam-diam menjalin hubungan dengan sepupunya sendiri. Keenan Alterio Danawangsa. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, ternyata orang...