Chapter 29

2.9K 155 9
                                    

"Sa, kalau lo suka sama model itu, please jangan terlalu halu lah! Pakai acara buat undangan palsu segala lagi. Gue rasa otak lo bener-bener udah miring deh," ucap Marvel seraya mengembalikan undangan mewah pada si pemiliknya. Kemudian pandangannya jatuh pada Gara yang duduk di depannya. "Otak dia ternyata lebih miring dari kita, Gar. Mungkin karena terlalu cerdas makanya jadi seperti itu. Kasihan. Mana masih muda lagi."

"Tau nih kayaknya dia udah terobsesi sama tuh model. Nggak nyangka banget ternyata lo diem-diem punya sisi gila juga," sahut Gara, lalu tertawa bersama dua sahabatnya yang lain.

"Itu bukan undangan palsu, gue memang akan menikah dengan model kebanggaan kalian itu!" Seketika suara tawa Gara, Marvel dan Cio langsung terhenti mendengar ucapan datar dan raut serius yang diperlihatkan Saka. Seharusnya mereka tau, Saka tidak sehumoris itu untuk melontarkan candaan apalagi menyangkut pernikahan yang tidak main-main. "Masih baik gue kasih tau kalian mengenai kabar ini. Kalau gue mau, gue bakal nyembunyiin pernikahan gue dari kalian semua."

Mereka semakin menganga. Mulutnya terbuka seperti orang linglung yang baru terkena hipnotis. Bahkan Cio sampai harus menutup mulutnya menggunakan punggung tangannya. Hingga akhirnya Valeri lah orang pertama yang tersadar dari rasa syoknya. Dia menatap Saka dan langsung mengajukan pertanyaan yang mengganjal di otaknya.

"Maksud lo apa, Sa?"

"Lo dijodohin gitu?"

"Enak banget, Anjrit!!"

"Gue iri, tolong!! Gue juga pengen dijodohin sama tuh model."

lanjut Gara, Cio dan Marvel saling bersahutan. Elsaka tak menjawab atau berusaha menyangkal tuduhan itu. Dia tetap diam. Membuat spekulasi teman-temannya mengenai dia yang dijodohkan dengan Allegra semakin berhembus kencang. Mereka mengira keterdiaman Saka adalah pembenaran dari hipotesis yang mereka serukan.

"Terus gimana sama Fio?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Valeri yang sejak tadi menatap Saka penuh arti. "Lo nggak lupa sama keberadaan Fiona kan?"

"Lah gue lupa kalau Saka udah punya pacar yang lagi sekarat di rumah sakit."

"Bukan salah lo sih, Ci. Gue juga lupa kalau kita punya temen namanya Fiona. Lagian salahnya dia sih, koma nggak bangun-bangun. Betah amat. Itu koma atau mati?" timpal Gara yang langsung mendapatkan pelototan dari ketiga sahabatnya juga geplakan dari Cio.

"Berhenti panggil gue dengan sebutan Ci! Gue bukan Aci!"

"Biarin, wlee!!"

"Kalo lo nggak mau dijodohin sama supermodel itu, gue rela lahir batin jadi penggantinya elo. Beneran!" ucap Marvel salah mengartikan wajah yang ditampilkan Saka. Dia pikir wajah tertekan Saka, karena enggan dijodohkan dengan Allegra lantaran memiliki kekasih yang sangat dicintainya. "Lo nggak mungkin punya dua wanita di hidup lo kan? Jangan maruk lah, bagi gue satu. Gue bahkan rela lepasin semua cabe-cabean gue demi itu model," lanjut Marvel yang tentunya hanya candaan belaka.

Entah sadar atau tidak, atmosfer hangat yang biasa melingkupi mereka perlahan mulai mendingin setelah nama Fiona turut disertakkan dalam obrolan mereka.

Dan Lucio yang memang sangat perasa segera menyadarinya. Dia pun mencoba mengalihkan topik pembicaraan yang membuat suasana menjadi sedikit kaku.

"Eh Sa, btw lo ada masalah apa sama artis yang lagi kena skandal itu?"

"Nggak ada," jawab Saka sekenannya.

"Bohong!" Cio memicingkan matanya curiga. "Kalau nggak ada apa-apa, lo nggak mungkin nyuruh gue buat meretas akun sosial media milik kanal berita nasional buat masukin video bokep milik artis itu yak!" ceplos Cio menuntut jawaban, tanpa menyadari tatapan datar yang dilayangkan Elsaka. "Herannya, lo dapat video itu dari mana? Jangan-jangan ini ada sangkut pautnya sama calon istri lo?"

Terpaksa Menikahi Berondong (SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang