=∆=∆=
Nafasku tercekat. Mulutku terasa mual dan sangat dingin. Aku mendudukkan badan dan dengan mata terpejam mulai terbatuk. Akkh. Sangat kesat dan membeku.
“Yang Mulia, you’ve woke up?”
Dengan melihat sekeliling aku tau bahwa kini aku sudah berada dipermukaan. Desi menatapku gembira dan memberitahukannya pada yang lain. Aku beralih menatap lebih jauh. Danau es yang benar-benar berupa hamparan es terbentang luas sejauh mata memandang.
Bajuku yang mulanya sangat basah dan dingin mulai kering sedia kala. Pula rambutku, tetesan air yang hampir menjadi butiran kristal mulai hilang.
Tanpa sadar aku menepuk-nepuk tempatku duduk. Hingga aku terperanjat mengingat sesuatu.
“AIR–”
“Mister sudah menggunakan mantra untuk menghangatkan tubuh dan bajumu, juga mantra untuk mengunci sementara energimu dan Dyta. Dan itu memakan banyak energi, jadi dikesempatan lain Mister mengandalkan kalian”
Dari arah samping kanan Mister Ha datang membawa sebuah cup putih dengan tenang. Tapi aku tidak, aku langsung berdiri dan berteriak pada beliau.
“Mister?!! Bagaimana–”
“Duduk dan makanlah, kita akan bercerita nanti”
Mister Ha kembali menuntunku untuk duduk. Kulihat pakaiannya yang sobek-sobek dari balik jubah hitam bertudungnya. Mister Ha memberikan cup yang ia bawa. Aku menatap Mister Ha dengan iba, belum menerima pemberiannya.
“Ambil dan makan, semuanya baik-baik saja”
Aku menatap Mister Ha sebentar, lalu mengangguk dan menerima cup tersebut. Dan ketika aku melihat isi cup itu wajahku tertekuk.
“Ini...darimana?”
Aneh. Pantas saja aku merasa tidak asing dengan cup-nya. Bagaimana tidak? Ini adalah mie cup dari negeri kami, dari Bumi. Ah, udara panasnya ditengah danau dingin ini sangat menenangkan.
“Itu bekal yang kita semua seleksi, makan saja Ta. Masih banyak kok”
Aku menengadahkan kepala kedepan, postur Dyta yang sedang merapihkan tas kami terpampang jelas. Aku agak kikuk sebenarnya, bagaimanapun kami baru saja berdebat kecil, bukan? Jadi aku hanya membalasnya dengan anggukan kecil.
Aku mulai menyendok mie dengan lahap. Ah, panasnya sangat pas, pula pas dengan kondisiku yang kelaparan. Sangat enak.
“Hadirin para tamu sekalian!! Puncak acara yang kalian semua tunggu-tunggu telah tiba!!”
Suara meriah terdengar dari arah belakangku. Sontak aku, Mister Ha, Desi dan Dyta melirik bersamaan. Kejutan lain rupanya!
“Peluncuran perdana mobil Van Es Ajaib kami telah siap! Karena itu, sebagai bentuk keramahtamahan kami, tour yang akan kita lakukan kami canangkan secara GRATIS! Ucapan terimakasih pula kami sematkan pada saudari Anna selaku desainer interior, saudara Bram sebagai CEO perusahaan dan saya sendiri sebagai kepala marketing dan desainer modelnya..!!”
Aku terperangah. Dihadapan kami Elang berdiri dengan pengeras suara dari kertas ditangan kanannya. Membuat gerakan lincah bak seorang agen marketing yang tengah memeromosikan produk kebanggan perusahaannya. Dan disampingnya sebuah mobil van cantik berwarna biru berhias kristal es sudah siap dengan Bram sebagai supirnya. Van yang ada didepanku lumayan besar, namun, ban karet?
“Lang, bukannya berbahaya kalau ban mobil ini adalah ban biasa?”
“Haduh, ini adalah mahakarya gabungan antara kreativitas anak muda dan percikan sihir Mister Ha. Membuat van ini memiliki teknologi tercanggih, tentu bannya juga anti licin, pecah, ngaret dan multi fungsi! Bisa dipakai di air, es, permukaan tidak rata, penuh batu dan lubang! Dan ini Holoban, bukan ban biasa”

KAMU SEDANG MEMBACA
LETA
Fantasy=∆=∆= LETA yang menemukan kembali fakta tentang kekuatan kecilnya tiba-tiba melakukan petualangan ke dunia lain. Bersama guru baru sekolahnya dan teman-temannya, mereka akan menemukan jalan pulang kembali ke bumi! =∆=∆= Namaku Leta, atau Arthaleta l...