=∆=∆=
Bulan musim semi bersinar terang
Daun gugur mulai kembali mekar
Kakak sering bertanya, kapankah mereka yang gugur akan kembali?
Dan adik akan menjawab, cepat secepat angin musim iniDiantara semua daun hanya satu daun yang tetap gugur
Diantara semua bunga hanya satu bunga yang tetap kuncup
Diantara semua pohon hanya satu pohon yang tetap kering
Bunga Bulan Gugur masih tertidur lelap, lalalaBulan musim semi bersinar terang
Daun gugur mulai kembali mekar
Kakak sering bertanya, kapankah mereka yang gugur akan kembali?
Dan adik akan menjawab, cepat secepat angin musim iniSatu dua daun kembali gugur
Satu dua kaki kami bermain
Tiga empat yang gugur kembali mekar
Tiga empat tangan kami menariTak terasa kami kembali menginap di Kerta Mo, hingga lagi-lagi lagu yang anak-anak kecil nyanyikan diluarlah yang membangunkanku.
Kemarin suasana hati kami begitu suram, tapi kini setelah terbangun kami merasa kembali segar. Dan untuk informasi tambahan, ternyata mandi dengan air danau di Kerta Mo ini mampu membuat kita selalu merasa baru saja selesai mandi selama satu bulan penuh! Ah, ini sangat luarbiasa. Andaikata penduduk Bumi mengetahui ada hal semacam ini, aku yakin air kami akan lebih hemat.
Karena itu kini aku langsung menuju teras rumah untuk bersantai dan melihat anak-anak kecil bermain riang dan bernyanyi ria. Ketika sampai aku melihat teman-temanku yang lain pun sudah menunggu dengan hidangan penggugah selera. Ah hidangan dengan nampan kayu berukir bunga mekar itu favoritku, cookies coklat.
“Selamat pagi Yang Mulia, hidangan sudah siap tersaji..”
Aku mengernyit dengan panggilan Elang barusan.
“Yang Mulia apanya Lang? Kalian panggil aku seperti biasa saja, jangan berlebihan. Gatal telingaku kalau mendengar itu rasanya”ini jujur, telingaku memang terasa gatal setiap mereka memanggilku dengan gelar itu sejak kemarin malam.
Rose menyubit pinggangku dan menarikku untuk segera duduk didekatnya.
“Ini nih, yang tidak tau syukur atas status tingginya!”
Anna kembali memulai ocehannya sambil mengambil salah satu cookies secara sepihak. Namun lengan Dyta dengan cepat menepisnya dan memelototinya.
Ketika kami semua sudah duduk dan berkumpul bersama, selanjutnya kami siap menyantap sarapan pagi sederhana ini. dan aku dengar dari cerita Bram bahwa mereka memasak ini dengan meminjam dapur milik Mo-Ni, yaitu kakak perempuan Mo-Shi. Kali ini Drean dan Leo juga mulai banyak bercerita, tentang anak-anak Kerta Mo sepantaran kami yang hobi bermain dengan makhluk-makhluk ajaib yang keluar pada malam hari.
Barulah aku mendapat penjelasan dari mana asal suara tawa yang sempat mengganggu tidurku tengah malam tadi. Toh, percuma aku menasehati mereka, kelompok lelaki ini bukanlah tipe penurut pada siapapun.
Kemudian kami masih asyik bercerita, dengan sesekali mengajak anak-anak yang lewat untuk ikut makan dan bergabung dengan kami. Mereka ramah dan mudah diajak bicara, walau masih terbata-bata tetapi mereka terbilang cukup fasih bagiku.
“Ah, t-tapi itu, baik tidak, baik tidak! Nanti Yeye marah bisa..!”
Mo-Ca, gadis kecil yang berumur sekitar delapan tahun didepanku menasehati kami. Pasalnya ia mengatakan bahwa kemarin malam Geng milik Elang ini bermain dengan terlalu bising.
Dan baiknya Yeye tidak tau, kalau tidak mungkin kami akan langsung ditendang keluar. Ah, entah Yeye tidak tau atau memang ia membiarkan kami.
Tapi bukan Elang namanya kalau ia mudah untuk dinasehati!

KAMU SEDANG MEMBACA
LETA
Fantasi=∆=∆= LETA yang menemukan kembali fakta tentang kekuatan kecilnya tiba-tiba melakukan petualangan ke dunia lain. Bersama guru baru sekolahnya dan teman-temannya, mereka akan menemukan jalan pulang kembali ke bumi! =∆=∆= Namaku Leta, atau Arthaleta l...