Dunia. 18

9 5 2
                                    

=∆=∆=

Clak, clak, clak...

“Itu kabar buruk Yeye!”teriak kami semua berbarengan.

“Ugh”Yeye menutup kedua telinganya spontan.

Apa maksud Yeye dengan mengatakan itu kabar baik? Itu sudah jelas-jelas tanpa perlu dijelaskan adalah kabar buruk!

“Mo mo, apa kalian lupa yang sedang kalian ajak bicara adalah orang tua!”

Yeye kembali mengusap sayang kedua telinganya yang juga mulai keriput itu.

“Habis Yeye mengatakan kalau itu kabar baik. Tapi kabar baik apanya?! Itu justru kabar buruk karena itu berarti kami masih harus mengorbankan dan memerjuangkan banyak hal! Itu berarti kami akan semakin lama disini dan semakin bertemu mara bahaya!!”

Oke, Anna dan Dyta kini super kompak. Elang pun dan Bram ikut berargumen. Aku masih saja pada kubu yang diam, menyimak dan tak berkomentar seperti Mister Ha, Rose dan Drean.

“Itu kabar buruk bagi kalian, tapi tidak bagiku dan anak ini. Dengan begini dia bisa mengenal Sansekerta lebih jauh, lagipula dia seorang Deepa dan sisanya aku tidak peduli kalian menderita atau tidak”

“...”

Hah, kami harus sangat sabar kalau ingin bertukar informasi dengan sosok orang tua berpakaian serba hijau dengan rambut abu putih ini.

Tapi karena ini masalah serius, aku mulai memikirkan mengenai apa lagi yang harus kami persiapkan sejak saat ini. Bagaimana pun, sedia payung sebelum hujan, kan?

“Kalau begitu Yeye, terimakasih atas kedua kabarnya, tapi apakah Yeye mengetahui dimana letak portal lain itu? Dan bagaimana kami bisa sampai kesana dengan cepat dan selamat”

Yeye hanya diam, kemudian menyuruh semua orang ditempat ini keluar, menyisakan aku, teman-temanku dan Mister Ha yang duduk mengelilingi Yeye. Setelahnya ia mengangkat tangannya seolah sedang memegang sesuatu.

Dan zuizh! Dengan hebatnya sebuah gulungan tua kecoklatan muncul disana. Yeye melebarkan gulungan tersebut dan nampaklah peta besar dengan aksara yang rumit.

Yeye menunjuk kearah wilayah berwarna hijau lumut di ujung tenggara peta.

“Ini adalah Sanse -atau biasa kalian sebut Negara- Mo, dengan ibu kota Kerta Mo. Satu-satunya pemukiman di Sanse ini, tempat sekarang kalian bernaung. Dan tempat dimana portal lain ini letaknya sesuai dengan arah mata angin. Yakni di Kert-A (Benua) Utara, Timur, Selatan dan Kert-A Barat. Tetapi Kert-A Utara sana dan Timur kami sedang dalam perselisihan, jadi pergi kesana malah sama dengan melempar boomerang. Sedangkan Kert-A Selatan hanya memiliki satu orang sebagai penduduknya, dimana dia termasuk jajaran orang yang patut dijauhi satu Sansekerta”

Aku lagi-lagi bersusah payah menelan ludah. Ya ampun, susah sekali untuk kami semua yang hanya ingin kembali ke rumah ini. Utara dan timur sedang tidak stabil, selatan diisi orang berbahaya, itu berarti jalan kami hanya,

“Satu-satunya cara kalian adalah dengan pergi dari ujung Kert-A Timur ini ke Sanse terbesar di Sansekerta yang berada di Kert-A Barat, Sanse A. Carilah MASA dan temukan cara untuk memasuki ruangan portal yang kalian cari berada”

“Tapi Yeye, kenapa kita tidak memakai portal milik Leta saja?”ah, usulan Drean benar juga.

Yeye menatap serius kami. “Di Sanse A terpasang banyak CCTV dan pendeteksi khusus. Bila ada keganjilan seperti portal asing diluar milik pemerintahan, kalian akan tertangkap. Itu seperti kalian menggali lubang kubur sendiri”

Agak tercengang dengan fakta barusan, kami mengangguk serempak.

“Dan ingat!”Yeye mengetuk keras tanah dan mengacungkan tongkatnya tinggi.

LETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang