STRONG GIRL ( END)

6

Tok tok tok

  Keisya mulai membuka matanya  ,dia bangun di tempat yang sama sebelum dia tak sadarkan diri.

Tok tok tok

"Non, ini bibi "

Kei dengan susah payah bangun dan menyeret tubuhnya ke arah pintu.

Clek

"Ya ampun non, apa yang terjadi,kenapa tubuh non kei bisa seperti ini " panik bi arsih saat melihat kondisi keisya.

"Kak rav bi " ucap kei dengan pelan

"Ya ampun, den rava yang melakukan ini, ini udah keterlaluan non, bibi harus lapor ini ke polisi " ucap bibi dengan marah, bibi akan pergi dari kamar kei, tapi kei mencegahnya.

"Jangan bi, ini salah kei, kei tadi tumpahin kopi ke baju dan berkas penting kak rava ,makanya kak rava marah " ucap keisya

"Tapi non, ini udah keterlaluan, apa den rava gak punya hati, non kei itu adik kandungnya loh, " ucap bi arsih yang kini mulai menangis.

"Bi udah, jangan nangis, kei gapapa ko" ucap kei sambil menghapus air mata bi arsih.

"Maafin bibi non, seharusnya tadi bibi gak pergi ke pasar, kalau bibi gak pergi pasti kejadian ini gak akan terjadi " ucap bibi merasa bersalah

"Bi udah, gak usah salahin diri bibi, bibi gak salah, ini udah takdir kei seperti ini " ucap kei ,bi arsih langsung memeluk kei dengan pelan.

"Sabar ya non, bibi yakin suatu saat ada orang yang memperlakukan non seperti ratu, penderitaan non pasti akan terganti dengan kebahagiaan " ucap bibi

"Iya bi, aku juga menanti saat itu... "

"Tapi kapan? " lanjut kei dalam hati.

Setelah itu bibi membatu kei mengobati lukanya.

"Dasar drama " ucap rei yang sedari tadi melihat bibi dan kei dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"Lo gak akan pernah ngrasain itu, karena lo akan terlebih dahulu mati " ucap rei sambil tersenyum miring

"Siapa yang mati rei? " tanya  vandy dari belakang tubuh rei, rei kaget akan kehadiran papahnya.

"Ah itu pah, temen aku kucingnya ada yang mati " jawab rei dengan sedikit gagap

"Owh "

"Papah mau kemana? " tanya rei

"Papah mau panggil kei, kata mamahmu, kei yang membuat kakakmu batal kerja sama sama perusahaan Allaver" ucap vandy, vandy ingin masuk ke kamar kei tapi di cegah oleh rei.

"Eh jangan sekarang pah, kei lagi gak mau di ganggu gara gara habis di marahi kak rava tadi, tadi juga dia marah pas rei mau masuk ke kamarnya, rei di dorong tadi, nih sampai lengan rei biru karna terbentur pintu saat kei dorong rei tadi " ucap rei menunjukan memar yang ada di lengannya, sebenarnya memar itu karena dia terpleset di kamar mandi.
Vandy memijat pangkal hidungnya, lalu dia langsung turun ke bawah.
Rei tersenyum senang.

*********

Kei berjalan ke arah cafe tempatnya bekerja.
Dia sudah lima hari tidak berangkat bekerja.
Apa dia masih di terima bekerja?
Kei juga tidak tau, tapi semoga saja ia masih di terima bekerja di situ.

Selama lima hari itu juga , kei tidak ke rumah sakit menjenguk delon, dia takut memperburuk keadaannya saat melihat kondisinya yang memprihatinkan.
Kata dokter, delon itu tidak boleh stres dan banyak pikiran, karena itu bisa berpengaruh pada penyakitnya.
Makanya kei tidak datang ke rumah sakit.

"Bagus ya, lo masih ada muka buat datang ke sini setelah menghilang lima hari gak ada surat izin, lo pikir cafe ini milik nenek lo apa !" pegawai yang tidak menyukai kei yang bernama tesa dengan nada tinggi

"Maaf Kak, aku sedikit ada masalah keluarga ,jadi gak bisa masuk " ucap kei sambil menunduk.

"percuma lo minta maaf, lo udah gak di terima bekerja di sini, lo di pecat!"

"Tapi kak aku perlu bicara sama kak wisnu " ucap kei mencoba masuk ke cafe, tapi di cegah oleh tesa dan kedua temannya yang sama sama tidak menyukai kei.
Reno adalah manager cafe tempat kei bekerja.

"Udah sana pergi,pak wisnu gak mau bicara sama lo,dan lo gak sopan banget ya panggil pak wisnu dengan panggilan kak, dia itu atasan lo, gue aja yang lebih lama dari lo panggil pak ko " ucap tesa sambil mendorong keisya sampai terjatuh, tesa dan kedua temannya tersenyum sinis dan meninggalkan keisya.

Kei menghela nafas dan berbalik untuk meninggalkan cafe,

Bruk

"Aw ssttt " ringis kei saat seseorang menabraknya,
Untung saja orang yang menabraknya menarik lengan dan menahan tubuhnya , jadi dia tidak terjatuh.

Kei mendongak dan tatapan mereka bertemu.
Kei menggercit, dia merasa tidak asing dengan wajah itu.

*******