17

324 16 1
                                    

         

       Tengah malam alden terbangun dan,dia turun ke bawah karena merasa haus.
Saat sampai di bawah, alden melihat kei yang terlihat tidur di atas sofa.
Alden mendekat dan menatap wajah kei yang terlihat tenang.
Apa gadis ini nyaman tidur di sini?  Pikir alden.

Alden akan beranjak pergi  ke dapur, tapi ia urungkan saat mendengar gumaman keisya.

"Sakit kak , kei mohon berhenti "

"Kak kei gak salah, ampun sakit, mamah tolongin kei " 


Kei mengucapkan seperti itu itu terus menerus sambil menggeleng gelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
Keringat dingin juga mengalih di dahi keisya.

"Hei... bangun... kei.."

Alden berjongkok dan dengan wajah kawatir menepuk nepuk pipi keisya saat melihat gadis itu menangis dalam tidurnya .
Alden berusaha membangunkan keisya dengan mengguncangnya sedikit kuat.

"Keisya !!" kata alden sedikit meninggikan suaranya, tiba tiba keisya langsung bangun dengan nafas yang tidak beraturan .

Kei menatap alden dengan air mata yang semakin deras mengalir di pipinya.

Alden menarik kei ke dalam pelukannya .

"Sakit,mereka memukul kei " ucap kei dalam pelukan alden dengan suara yang terdengar menyakitkan ,alden semakin mengeratkan pelukannya.

"Tenang, ada saya di sini " ucap alden sambil mengusap punggung keisya.

Satu jam kemudian kei sudah lebih tenang, dengan perlahan kei mengurai pelukannya.
Dan mereka sekarang terlihat canggung.

"Terima kasih " ucap kei tanpa menatap ke arah alden, dia tidak berani karena malu.

Sudah dua kali dia menangis dalam pelukan pria itu.
Alden hanya berdehem,lalu dia bangun dengan canggung, tidak biasanya dia seperti ini.

"Saya ke to ilet dulu " ucap alden dan di balas anggukan oleh keisya.

Keisya menidurkan dirinya lagi di sofa dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Dia marah gak ya, ini udah yang kedua kalinya gue mengotori bajunya dengan air mata gue " gumam keisya ,keisya langsung membuka matanya lagi saat mendengar pintu toilet terbuka.

Clek

"Naiklah ke atas, biar saya yang tidur di sofa " ucap alden, kei mengangguk dan langsung beranjak naik ke atas tanpa melihat ke arah alden.

Sedangkan alden memegang dadanya, jantungnya berdebar cukup kencang sekarang,

"Tidak biasanya seperti ini " gumam alden,
alden melirik ke atas sebentar,lalu dia beranjak ke sofa.

Alden menutup matanya mencoba untuk tidur lagi, alden berkali kali berganti posisi, tapi kemudian alden kembali membuka matanya,  karena dia tidak bisa tidur sekarang .
Alden menghela nafas dan menatap langit langit.

Keisya juga sama seperti alden, dia tidak bisa tidur, padahal dia sudah pindah ke tempat yang lebih nyaman, tapi dia tetap tidak bisa tidur,.
Pagi pun tiba, kei beranjak turun dan dia mendapati alden yang terlihat berantakan dengan kancing kemejanya yang sudah terbuka dua.

"Anda ingin sarapan apa ? " tanya kei, alden mendongak dan mereka sama sama kaget melihat wajah lelah mereka.

"Pagi ini kamu gak usah masak, saya sudah delivery tadi, mungkin sebentar lagi datang " ucap alden yang di angguki oleh keisya, lalu keisya berjalan ke arah sofa dan duduk di sebelah alden tanpa rasa canggung seperti semalam.

Keisya bersandar ke punggung sofa dan memejamkan matanya, dan alden juga melakukan hal yang sama karena  dia juga tidak tahan melawan kantuknya.
Tapi lama kelamaan posisi mereka berubah , mereka sepertinya mencari posisi yang nyaman, dan posisi mereka menjadi seperti ini

 Tapi lama kelamaan posisi mereka berubah , mereka sepertinya mencari posisi yang nyaman, dan posisi mereka menjadi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(abaikan orangnya, anggap aja itu alden dan keisya)

Mereka sepertinya merasa nyaman ya tidurnya sampai sampai sedari tadi ada yang mengetuk pintu berkali kali tapi tidak ada yang bangun.

  Sedangkan di luar

"Gimana nih, apa keisya masih tidur? " tanya meira (pegawai keisya) pada delon yang ada di belakangnya.

Delon maju ke depan dan mengetuk ngetuk pintu di depannya, yang ia tahu merupakan tempat tinggal keisya.
Tapi tetap saja tidak ada jawaban dari dalam .

"Apa itu benar, alamatnya ke sini? " tanya delon menunjuk pada makanan yang ada di tangan meira.

"Bener, lihat aja sendiri "  jawab meira sambil memperlihatkan alamat yang tertera di paper bag  bungkus makanan itu.

"Tapi di sini tertulis yang memesan itu bernama alden, alden?, namanya kaya familiar " ucap delon

"Udah lah, mungkin ini keisya yang memesannya tapi menggunakan nama samaran, " ucap meira berpositif thinking,delon mengangguk,

"coba buka pintunya , di kunci gak" suruh delon, meira mengangguk

Clek

"Engga " ucap meira menatap delon

"Ya udah, lo yang masuk, gue gak berani, takutnya dia lagi mandi, ntar dia ngamuk lagi sama gue " suruh delon sambil mendorong meira 

"Iya sabar " omel meira menatap delon kesal karena asal mendorongnya.

Meira mulai memasuki rumah keisya dengan pelan, saat dia  sampai di dekat sofa, dia terbelalak dan kembali berlari keluar

"ya ampun kak, aduh so sweet banget mereka !" ucap meira heboh tapi dengan suara pelan.

"Ada apa sih? " tanya delon

"Sini, pokoknya lo harus lihat kak " ucap Meira sambil menarik delon masuk ke dalam, dan kini gantian delon yang matanya terbelalak saat melihat pemandangan di depannya.

"Udah lo taro makanannya di meja aja, pelan pelan, biarin, jangan ganggu mereka " bisik delon pada meira, meira mengangguk dan melakukan apa yang di suruh oleh delon, setelah itu mereka keluar dengan mengendap endap.


********

STRONG GIRL ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang