33

311 9 0
                                    

   Sejak mendengar cerita alden tadi, keisya jadi berpikir, ternyata tidak hanya dia yang menderita di dunia ini, masih banyak yang lebih menderita darinya, termasuk dua orang yang berbeda usia yang ada di depannya ini.

Keisya menatap haekal yang makan dengan lahap di sampingnya ,ternyata anak sekecil ini sudah mendapat banyak siksaan seperti dirinya, bahkan lebih parah dan hampir merenggut nyawa anak itu .

Sejak haekal ia bujuk untuk pulang tadi pagi, anak itu selalu menempel padanya.

"Makannya pelan pelan aja ekal, " kata keisya sambil mengusap sudut bibir haekal yang blepotan ,haekal mengangguk dan melanjutkan makannya.

"Kamu juga harus makan," ucap alden sambil menyuapkan makanan ke mulut keisya dan di terima oleh keisya dengan baik karena ia juga merasa lapar.

     Setelah selesai makan, alden menyuruh keisya dan haekal untuk masuk ke dalam rumah untuk istirahat ,sedangkan dia segera membersihkan alat alat yang tadi untuk masak dan makan sebelum hujan kembali turun karena langit yang mulai gelap lagi .
Tadinya keisya ingin membantu, tapi alden langsung melarangnya dengan keras ,dan akhirnya keisya hanya pasrah.

Keisya menghampiri haikal yang  sedang menonton tv, dan duduk di sebelahnya.
Sedangkan haikal yang menyadari kehadiran keisya pun menoleh.

"Kenapa? " tanya keisya saat melihat raut wajah haekal yang aneh, bukan aneh yang gimana gimana, tapi tatapan haekal sangat intens padanya, bahkan mata anak itu tidak berkedip sama sekali.
Haekal menggelengkan kepalanya, lalu setelah itu anak itu menunduk sambil memilin milin bajunya.

Keisya yang melihat itupun menyentuh  pipi haekal dan mengarahkan wajahnya padanya.

"Haekal kenapa? bilang aja gapapa? " tanya keisya lagi dengan lembut, kemudian keisya menepuk dahinya baru menyadari sesuatu, haekal kan gak bisa bicara

"Tunggu sebentar " lalu keisya pergi mengambil sesuatu, dan beberapa menit kemudian kembali lagi ke hadapan haekal.



"Haekal bisa nulis kan? " tanya keisya sambil menyodorkan sebuah buku yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga ke hadapan haekal , buku itu juga terdapat sebuah tali yang bisa di gantungkan di leher dan juga ada sebuah bolpoin yang menggantung di sebelah buku itu.

Haekal mengangguk dan mengambil buku itu, lalu dia menuliskan sesuatu di buku itu,
Setelah selesai haekal memperlihatkan tulisannya ke keisya


'Dua hari yang lalu ekal mimpi ketemu bidadari yang sangat cantik, bidadari itu memeluk ekal ,pelukannya sangat hangat dan nyaman, ekal merasa terlindungi, ekal pengen mommy seperti bidadari itu ,ekal gak mau mommy ekal, mommy ekal jahat, suka pukulin ekal, bahkan saat ekal sakit, ekal pernah di siram air panas '

Keisya yang membaca tulisan haekal pun meneteskan air matanya, keisya langsung memeluk haekal dan mengelus surai madu haekal dengan sayang.
Bahkan anak itu tidak menangis saat menulisnya, Keisya yang membayangkan bagaimana penderitaan haekal pun merasa ikut sakit.

"Kei kamu kenapa? " tanya  alden yang kaget melihat keisya yang menangis sambil memeluk haekal.

Alden kawatir dan menghampiri keduanya.

Keisya melepaskan pelukannya pada haekal dan beralih memeluk alden dengan erat.

Alden membalas pelukan keisya, pikir alden mungkin keisya sedang sensitive karena bawaan bayi.

Alden mengelus rambut keisya dengan sayang.

"Aku mau bawa haekal pulang, aku mau dia jadi bagian dari aku,  aku mau bahagiain dia, aku tau rasanya jadi dia, karena aku pernah mengalaminya,tapi haekal ternyata lebih menderita dari aku, aku gak mau dia menderita lagi " ucap keisya membuat alden menggercit bingung, kenapa tiba tiba keisya berkata seperti itu, tapi saat matanya tak sengaja melihat tulisan di buku yang di pegang haekal pun dia jadi paham.


"Aku bisa saja membuat agar haekal menjadi hak kamu(kita) dan bersamamu(kita) dengan cepat, tapi dengan satu syarat? "

Keisya mendongak

"Apa? "

"Kamu harus menikah denganku satu minggu lagi.......dengan itu haekal akan   menjadi anak kita ,setelah itu terserah kamu mau apain dia, karena dia akan menjadi hak kita "







💜💜💜💜💜




STRONG GIRL ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang