STRONG GIRL ( END)

22

   

      Rey memasuki  rumah dengan senyum yang tak hilang sedari tadi dari bibirnya , dia menghampiri sang kakak, rava ,yang  sedang mengerjakan sesutu di laptopnya di depan TV.
Kei menaruh tas sedang yang di bawanya ke atas meja depan rava .

Rava menghentikan pekerjaannya dan menatap tas itu, lalu dia beralih menatap rey.

"Sesuai yang kak rava mau, uang dan barangnya sudah kembali " ucap rey sambil tersenyum

Setelah mengucapkan itu, rey pergi ke kamarnya .
Sedangkan rava membuka tas itu dan benar saja di dalam tas itu ada uang dan emas yang rey ambil dengan jumlah yang sama, hanya emasnya yang berbeda tapi dengan berat yang sama.

"Bagaimana cara rey dapat ini semua lagi dengan cepat " pikir rava.

*******

  Alden membuka matanya saat terganggu dengan suara tangis seseorang.
Alden terduduk dan mencoba mengingat ingat kejadian sebelumnya .

Flashback

   Alden sudah selesai meeting,dia berjalan ke arah ruangannya dan mencoba menghubungi keisya, tapi tidak bisa.
Alden mencobanya beberapa kali lagi ,tapi tetap saja tidak bisa.

Alden mencoba berpikir positif

"Mungkin dia terjebak macet di jalan " gumam alden dan duduk di kursi kebesarannya, tapi perasaannya tidak tenang .

"Apa dia udah di bawah ya, trus dia gak berani masuk " pikir alden

"Sial, perasaan gue gak enak" umpat alden, alden segera membereskan barang barangnya, setelah itu dia turun ke bawah.

"Apa tadi ada wanita yang ke sini,yang menanyakan saya? " tanya alden pada resepsiones perusahaannya.

"Maksud anda nona reisya,tapi bukannya tadi saya sudah bilang ke bapak ya, dan bapak menolak menemuinya " ucap resepsiones itu

"Selain itu? "

"Gak ada pak "

Alden menghela nafas mencoba menghubungi keisya lagi, tapi tetap saja tidak bisa, alden mengacak rambutnya dan keluar dari perusahaannya.

Saat di dalam mobil, tiba tiba ponsel alden berbunyi, alden segera melihatnya, dia langsung mengangkatnya saat melihat nama keisya yang ada di layar ponselnya.

"Halo kei, kam....."

"gue gak tau anda siapa, tapi  pemilik ponsel ini dalam bahaya, tadi katanya dia di jual, dan sekarang dia di bawa sama pria! " potong orang di sebrang sana membuat alden lansung menegang.

"TEMPATNYA DI MANA, CEPAT KATAKAN!! " bentak alden dengan kawatir

"Di club xxxx "

Tut

Alden langsung mengemudikan mobilnya ke club itu dengan kecepatan penuh.

Dia sangat panik sekarang,

"Key tunggu saya, " ucap alden dalam hati.

Tak lama kemudian alden sampai di club itu dan memarkirkan mobilnya sembarangan.

Dia langsung memasuki club itu dan mencari keberadaan keisya.

Sedangkan keisya saat ini sedang di bawa oleh pria yang membelinya ke sebuah kamar dengan paksa, karena keisya terus memberontak meskipun dia merasakan kepalanya sangat pusing dan tubuhnya merasakan panas .

Di ujung lorong kamar kamar, alden  melihat keisya yang di bawa masuk ke sebuah kamar .

Rahang alden mengeras, dia langsung berlari dan mendobrak pintu kamar itu.

BRAK

BRAK

BUGH

Alden langsung menarik pria yang ada di atas keisya dan memukulnya sampai pria itu tersengkur.

"BRENGSEK siapa yang ganggu kesenangan gue!!" umpat pria itu sambil bangun.

"ELO YANG BRENGSEK BANGSAT, GUE AKAN BUNUH LO KARNA BERANI NYENTUH MILIK GUE!! "

Alden seperti kesetanan ,dia terus memukul pria itu sampai pria itu tak sadarkan diri.

"To long  pa nas "

Alden baru menghentikan pukulannya saat mendengar suara keisya.

"Hah hah hah, setelah ini jangan harap hidup lo akan tenang,gue akan buat lo hancur " ucap alden, setelah itu alden menghampiri keisya, alden melepas jasnya dan menutupi tubuh bagian atas keisya yang bajunya sobek .

Setelah itu alden menggendong keisya yang terus meracau dan membawanya ke mobil .

Di dalam perjalanan alden tidak fokus menyetir, dia terus melirik keisya yang terus meracau,

"Pa nas " racau kei sambil melepaskan bajunya yang sudah sobek.
Alden meneguk ludahnya dan mencoba fokus ke depan.

"Kei, tolong pake baju kamu lagi, atau pake jas saya yang tadi " ucap alden tanpa melirik keisya sedikit pun

"Panas pak " racau keisya,

"Iya saya tau, tapi... ASTAGA KEI STOP!! " seru alden dan langsung menghentikan mobilnya saat melihat kei akan melepakan roknya.

Alden segera menutupi tubuh kei dengan jasnya.
Setelah itu dia kembali menjalankan mobilnya dengan sesekali tangannya membenarkan jasnya yang menurun.

"Saya benar benar tidak akan mengampuni pria itu Kei, " ucap alden saat melihat keadaan Kei .

Tak lama kemudian mereka sampai, alden lebih memilih membawa keisya ke apartmentnya,karena apartmentnya jauh lebih dekat dari pada toko keisya.

Alden menggendong keisya memasuki gedung apartmentnya . Saat di dalam lif kei menenggelamkan wajahnya di leher alden, tak hanya itu saja, kei juga mengecup ngecup leher alden, membuat alden mati matian menahan desahannya.

"Kei ah ,stop kei jangan lakukan itu " ucap alden saat kei menyesap leher pria itu.

"SIAL " umpat alden merasa tidak tahan.

Setelah lif terbuka, alden buru buru masuk ke apartmentnya, dia menidurkan kei di kamarnya.

Saat dia akan pergi, tangannya di tarik oleh keisya, dan dia terjatuh di atas tubuh kei.

"pak tolong, panas "

Alden menatap keisya intens , dia tidak tahan melihat keadaan keisya yang tersiksa pasti gara gara obat sialan itu.

"Kei,saya akan bantu kamu, tapi ,saya mohon, setelah ini jangan benci saya, saya janji akan bertanggung jawab "

Dan setelah itu, kalian pasti tau apa yang terjadi.

Flashback off

   Alden menyesal karena tidak bisa menahannya semalam, dia merasa bersalah ,apa lagi saat melihat noda merah di spray.
Ini untuk pertamanya untuk keisya, alden juga merasakannya semalam.

Alden berjalan ke asal suara, yaitu kamar mandi.

"Kei " panggil alden, tapi tidak ada jawaban, yang ada hanya suara tangis yang menyayat hatinya.

"Kei, maaf " ucap alden dan membuka pintu kamar mandi yang tidak terkunci.

Di sana, keisya duduk di bawah air mengalir dari shower , gadis ralat ,wanita itu sedang menangis dengan terus menggosok tubuhnya dengan kasar, keisya memakai baju yang tadi malam yang kini sudah basah kuyup.

Alden merasa hatinya semakin sakit, karena dia telah merenggut mahkota wanita itu.

Alden merosot dan menangis dalam diam.

"Lo brengsek al"

**********