Apa dosa keisya di kehidupan sebelumnya, sehingga tuhan membuatnya tidak pernah merasakan yang namanya kebahagiaan yang sesungguhnya ?
Mempunyai saudara kembar yang seharusnya menjadi orang yang ada di saat ia sedih dan menghiburnya, justru dia yan...
Saat ini mereka, kei dan lian sedang duduk berdua di sebuah cafe yang tak jauh dari toko kei . Mereka belum ada yang berbicara dari dua puluh menit yang lalu saat mereka sampai di sana .
Lian tidak mengalihkan pandangannya dari keisya saat mereka baru duduk di sana,sedangkan kei lebih tertarik melihat ponselnya,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu tambah cantik kei, aku nyesel dulu melepas kamu " ucap lian dalam hati
"apa ada kesempatan buat aku kembali sama kamu kei " lanjutnya dengan sendu
"Bagaimana kabar kamu say-kei? " tanya lian ,meralat ucapanya yang hampir memanggil keisya dengan sebutan sayang seperti dulu saat mereka bersama.
"Baik " jawab keisya singkat tanpa melihat ke arah lian , lian tersenyum miris dan mengangguk. Keisya tidak seperti dulu yang kalau dia bertanya, keisya akan menjawabnya dengan menatapnya sambil tersenyum.
"Kamu makin cantik kei, pasti banyak pria yang mengejar ngejar kamu " ucap lian ,kei menghela nafas dan menatap mantan kekasihnya itu.
"Langsung saja ke intinya,kakak mau ngomong apa, ini sudah malam, aku harus segera pulang " ucap keisya dengan datar. Lian menarik tangan kei dan menggenggamnya,
"Aku mau kita kembali seperti dulu, kamu mau kan? " tanya lian penuh harap,kei menarik tangannya dan menggelengkan kepalanya.
"Maaf " ucap kei sambil menunduk, lian kembali menggenggam tangan kei dengan erat agar tidak mudah terlepas
"Kei maaf waktu itu aku lebih milih mutusin kamu, tapi aku ada alasannya, aku mohon kita balikan ya, aku janji gak akan nyakitin kamu lagi, aku akan bahagiain kamu,perasaan kakak gak pernah berubah, hanya kamu yang kakak cinta selain orang tua kakak, ." mohon lian, tapi kei masih dalam pendiriannya,kei menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan pelan .
"Maaf kak, aku gak bisa, aku udah ga cinta sama kak lian " ucap kei sambil mengalihkan tatapannya dari lian.
"Kamu bohong kan kei, kamu masih cinta sama kakak kan , ayo bilang kei" mohon lian sambil jongkok di depan keisya, keisya panik dan melihat sekitarnya, untung cafe sudah sepi.
"Kak aku gak bohong, aku...perasaan aku ke kakak sudah hilang satu tahun yang lalu " kei mencoba menahan dirinya agar tidak menangis dan memeluk pria di depannya itu saat melihat wajah pria itu yang terlihat sedih saat mendengar perkataannya . Lian menunduk, apa dia benar benar tidak ada kesempatan sama sekali? Lalu lian kembali mendongak dan menatap kei lagi.
"Kita mulai dari awal lagi ya kei, gapapa sekarang kamu udah gak cinta sama aku lagi,aku akan buat kamu jatuh cinta lagi sama aku ,kamu mau kan memulai dari awal lagi sama aku? " tanya lian sambil tersenyum penuh harap
"Maaf kak, aku bener bener gak bisa " jawab keisya dengan pelan tanpa menatap ke arah lian.
"Kenapa? apa ada pria lain yang kamu cintai ? " tanya lian lagi, kei dengan sedikit ragu mengangguk
"Siapa? " tanya lian
"Saya "
Kei dan lian menoleh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya yang keisya cintai,jadi tolong lepaskan tangan kekasih saya " ucap alden seraya memeluk pinggang keisya posesif.
Lian melepaskan tangan kei dan berdiri,
"Anda siapa?" tanya lian dengan tidak suka ,apa lagi saat melihat tangan alden bertengger di pinggang keisya. Alden tersenyum miring
"Bukankah anda sudah dengar tadi, saya kekasih perempuan yang ada di samping saya" Lian menatap ke arah keisya
"Apakah benar kei?" tanyanya lian, Keisya menatap alden dengan mata yang sudah berkaca kaca , dan alden mengkode dengan tatapannya.
"Hmm, di a.. ke kasih aku kak " jawab keisya sambil sedikit bergetar, tangannya juga meremas ujung bajunya. Lian menggelengkan kepalanya dan langsung pergi dari situ.
Dan tangis kei pun langsung pecah setelah kepergian lian.
Alden membawa keisya ke pelukannya.
"apa dia mantan kamu? " tanya alden, keisya mengangguk
"Apa kamu masih mencintainya? " tanya alden lagi , dan di balas anggukan oleh keisya.
Alden mengeratkan pelukannya ,dia tidak bertanya apapun lagi setelah itu,. Setelah tenang alden langsung menggendong keisya dan membawanya ke mobil, setelah itu dia membawa keisya pulang.