28

281 10 2
                                    



















"Tunggu tunggu, tetap di situ !!!" seru alden saat melihat keisya yang akan menuruni tangga .
Alden segera berlari menghampiri keisya yang saat ini terlihat bingung.

"Jangan coba coba kamu naik turun tangga sendiri" peringat alden saat sudah berada di hadapan keisya.

"Tap... "

"Jangan membantah, inget, di perut kamu ada baby, bahaya kalau kamu naik turun tangga sendiri "

Setelah mengucapkan itu alden langsung mengangkat keisya dalam gendongannya, sedangkan keisya ,Dia cukup kaget dan hampir berteriak, untung saja dia bisa menahannya, selanjutnya dia hanya pasrah .

Ini bukan pertama kalinya pria itu bersikap posesif seperti ,tapi semenjak pria itu datang ke rumahnya 3 hari lalu dan mengetahui dia hamil anaknya,pria itu selalu menjaga dan selalu melarang keisya melakukan ini dan itu,
bahkan jika keisya mandipun, pria itu akan berjaga di depan kamar mandi, katanya takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Alden menurunkan keisya di sofa

"sebentar lagi masakannya akan jadi, jadi kamu tunggu di sini aja ,jangan coba coba beranjak dari sofa, atau kamu saya cium " ancam alden membuat keisya reflex menutup bibirnya dan menatap alden waspada.

Alden terkekeh dalam hati melihat reaksi keisya,alden mengacak rambut keisya dan setelah itu dia beranjak pergi ke dapur untuk melanjutkan masaknya.

Beberapa menit kemudiam ~

Alden menaruh satu mangkok salad buah dan juga omlet di atas meja depan keisya,
Keisya yang melihatnyapun merasa senang, karena sejak hamil salad buah adalah makanan favoritenya.

Saat keisya akan mengambil sendok , tangan alden mencegahnya,keisya menatap alden bingung .

"biar saya suapin " ucap alden

"Tap.. "

"Kalo kamu menolak, saya akan cium kamu " potong alden seraya mendekatkan wajahnya, reflek keisya langsung memundurkan wajahnya  dan mulai menerima suapan dari alden.
Alden terkekeh dalam hati saat melihatnya.

Di sela makannya, ponsel keisya berbunyi, dan keisya langsung mengangkatnya saat mengetahui meira yang menghubunginya.

"Halo" setelah mengucapkan itu keisya tidak mendengar jawaban, yang ada dia malah mendengar suara tangisan meira di sebrang sana 

"mei,kamu kenapa nangis? " tanya keisya dengan  kawatir karena   mendengar tangisan meira yang terdengar menyakitkan.
Sedangkan alden sedari tadi hanya mengamati keisya

ada apa?

Keisya langsung berdiri saat mendengar suara lirih meira ,

"kei... delon kei..... dia ....udah gak ada.... dia pergi.... kei...dia ninggalin kita hiks "

Keisya menjatuhkan ponselnya dan matanya mulai berkaca kaca

Alden yang melihat itu ikut berdiri dan menatap keisya dengan ekspresi bingung sekaligus kawatir karena melihat raut wajah keisya 

"Hei, ada apa? " tanya alden sambil memegang pundak keisya.
Keisya menatap alden dengan air matanya yang mulai mengalir di pipinya.

"Delon... dia... pergi.."

Alden segera menarik keisya ke dalam pelukannya,dan tangisan keisya semakin pecah .
Dia tau siapa delon itu,dia menyewa orang untuk mengawasi keisya, jadi dia tau siapa saja yang dekat dengan keisya, dia juga mengetahui tentang penyakit pria yang bernama delon itu.

💜💜💜💜💜

   Keisya dan alden kini sudah ada di rumah sakit .
Alden yang akan mengurus pemakaman delon.
Di situ juga ada meira, tapi perempuan itu terlihat aneh,sedari tadi dia hanya diam, bahkan saat keisya datang, dia tidak menyapanya, tatapannya hanya menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.

"Mei " panggil keisya, tapi tidak ada respon, saat keisya ingin memegang lengan meira, meira justru malah pergi.
Keisya menatap kepergian meira dengan sendu.
Alden yang melihat kejadian itu mencoba menenangkan keisya.

"Hei, dia hanya masih terguncang atas kepergian orang yang di sukainya " ucap alden sambil mengusap rambut keisya, keisya menatap alden

"Meira menyukai delon? " tanya keisya tidak percaya, alden mengangguk

" Saya melihat dari tatapannya, dan...." sebelum alden menyelesaikan ucapannya tiba tiba meira datang dan



PLAK

Alden kaget begitu pula keisya, karena meira tiba tiba menampar keisya cukup keras di pipinya.
Alden segera menarik keisya ke belakang dan menatap meira tajam.

"maksudnya apa kamu menampar keisya?!" tanya alden dengan tajam, dia berusaha menahan emosinya karena menyadari yang ada di depannya ini adalah seorang perempuan sekaligus sahabat calon ibu anaknya.

Meira balik menatap tajam alden, lalu dia beralih menatap tajam keisya yang sekarang sedang menunduk ,dia masih kaget  dengan kejadian tadi .

"Ini semua gara gara dia, DIA YANG MEMBUAT DELON PERGI!! "

"lo pembawa sial kei, jangan muncul dan deket deket gue lagi, gue akan pergi, dan gak mau bertemu lo lagi " setelah mengucapkan itu meira pergi.

Keisya hanya diam mencerna ucapan meira, sedangkan alden mati matian agar tidak mengejar meira untuk menampar mulut meira yang dengan kurang ajarnya mengatakan kata kata itu.






💜💜💜💜💜






















STRONG GIRL ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang