7

284 13 0
                                    


  Kei segera melepaskan tubuhnya dari orang itu saat mendengar suara wisnu yang sedang berjalan ke arahnya.

"Kei, kamu kemana aja, kakak kawatir karena lima hari ini kamu gak masuk, kamu gak papa kan? " tanya wisnu sambil menatap kei kawatir, wisnu belum menyadari keberadaan orang yang tadi bertabrakan dengan kei, karena fokusnya hanya pada kei.

"Mmm aku ada masalah keluarga kak, maaf gak ngabarin " jawab kei tidak enak.

"Terus kamu mau kemana ?" tanya wisnu lagi

"Mmm ya pulang lah kak, kan aku udah di pecat " jawab kei, wisnu menggercit bingung

"Siapa yang mecat kamu? Kakak malah nunggu kedatangan kamu dan penjelasan kamu, kakak tau, kamu bukan orang yang mengabaikan pekerjaan kamu begitu aja, kamu pasti ada alasannya " ucap wisnu, lalu wisnu menoleh ke samping kei, dan matanya membola kaget saat melihat orang yang ada di sebelah kei, matilah dia karena mengabaikan orang itu sedari tadi.
Sedangkan orang itu hanya berekpresi datar sedari tadi.

"Se lamat da tang pak alden , maaf karena mengabaikan anda sedari tadi " ucap wisnu dengan gugup
Ya orang yang tadi bertabrakan dengan kei adalah alden viano allaver,rekan bisnis bisnis kakak kei yang kemarin membatalkan kerja sama dengan kakaknya dan membuat rava marah besar.

"Hmm " alden hanya menjawabnya dengan deheman, lalu tatapan alden beralih ke arah kei,

"Kamu tidak masuk selama lima hari kan? " tanya alden yang di angguki oleh kei.

"Ikut ke ruangan saya " ucap alden dengan datar, setelah itu dia pergi masuk ke cafenya.

Kei menatap wisnu

"Udah, kamu ikuti pak alden sana, kakak yakin dia gak akan pecat kamu " suruh wisnu meyakinkan keisya.
Keisya mengangguk dan menyusul alden, dan wisnu tersenyum melihat kepergian keisya.

Sedangkan seseorang melihat kejadian itu dari dalam cafe, tangannya mengepal.

"Lihat aja, gue jamin, sebentar lagi lo akan akan keluar dari cafe ini " ucap orang itu.

*****

Keisya nengikuti pak alden memasuki sebuah ruangan di sebelah ruangan wisnu, tapi ruangan itu lebih besar dari milik wisnu.

Kei bertanya tanya dalam hati, sebenarnya siapa pak alden itu?

"Bersihkan ruangan saya sekarang " perintah pak alden, kei mengangguk dan langsung melaksanakan perintah pak alden.

Di sela sela bersih bersih, kei merasa gerah, bagaimana tidak gerah, kei memakai jaket dan celana panjang, tidak lupa dia juga memakai kaos kaki dan kaos tangan, pokoknya penampilan kei sangat tertutup, hanya bagian kepala dan wajahnya yang terlihat, alden saja sedari tadi merasa risih dengan penampilan kei ,tapi dia tidak mau berkomentar.

Kei melepaskan jaket,kaos kaki dan juga kaos tangannya, setelah itu dia melanjutkan pekerjaannya.

" Pak saya sudah selesai " ucap kei setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Alden yang tadinya sedang fokus ke arah tabnya pun mendongak, dan dia langsung terkejut saat melihat ke arah kei.
Bukan karena melihat wajah kei, bukan, tapi dia kaget karena dia melihat bekas bekas memanjang berwarna merah yang sudah sedikit menghilang di tangan kei , meskipun sudah tidak terlalu jelas, tapi alden masih bisa melihatnya dengan jelas dengan mata tajamnya, dan dia tau bekas luka apa itu, karena sebelumnya dia juga pernah melihatnya.

Kei yang menyadari arah tatapan alden pun langsung memakai jaketnya lagi.

"P ak, sa ya sudah selesai, jadi saya boleh keluar kan? " tanya kei sedikit gugup .

"Tunggu......tadi wisnu bilang kamu tidak masuk selama lima hari kan?,berarti sejak saya datang ke rumah kamu kan?" tanya alden, kei menjadi gugup, dia hanya diam

"Apa setelah saya pergi, kakakmu melakukan sesuatu padamu? " tanya alden membuat jantung kei berpacu lebih cepat, dia bingung harus menjawab apa,

"Keisya amora ramatha jawab pertanyaan saya! "kata alden sedikit meninggikan suaranya.

Kei tersentak, bagaimana bisa pria di depannya ini bisa tau nama lengkapnya, padahal mereka baru bertemu satu kali.
Tapi dia tidak mau menceritakan apa yang di lakukan kakaknya padanya waktu itu, dia tidak mau nama keluarganya tercoreng dan di pandang buruk.

"Maaf pak, itu bukan urusan bapak" ucap kei sambil menundukan kepalanya, dia juga dengan keras menahan air matanya yang ingin jatuh.

"Baik, jika kamu tidak mau menceritakannya, saya akan mencari tahunya sendiri "
Kei langsung mendongakkan kepalanya.

"Pak saya mohon jangan ikut campur masalah saya dan keluarga saya, saya tidak mau nama keluarga saya tercoreng" ucap kei memohon sambil menangis, sekarang kei juga sudah berlutut di hadapan alden.

Alden menatap kei, entah apa arti tatapannya.

"Ok, saya tidak akan ikut campur, sekarang keluar dari ruangan saya " ucap alden tanpa melihat ke arah kei.
Kei mengangguk dan segera keluar dari ruangan itu.






******


STRONG GIRL ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang