20

335 14 1
                                    




    PLAK

   Rei menatap kakaknya dengan tidak percaya ,begitu pula vandy dan fena.

"Rav apa yang kamu lakukan!! " bentak fena dan memeluk rey.

"Kakak kenapa nampar aku? " tanya rei dengan mata yang sudah berkaca kaca .

"Rey kamu boleh marahin rey, tapi kamu jangan main tangan!! " ucap vandy menghampiri rava.

"Kembalikan semua  uang dan emas yang kamu ambil di brangkas " ucap rava mengabaikan orang tuanya, fokusnya kini hanya pada sang adik, rey.

"Maksud kak rava apa, aku gak mengambilnya !" ucap rey dengan meninggikan suaranya.
Rey mengangkat tangannya ingin menampar rey lagi, tapi tangannya di tahan oleh vandy.

"Rava!! "  vandy memperingati sang anak dengan tatapannya.
Rava menghempaskan tangan vandy dengan kasar.

"Maaf pah, tapi rey udah keterlaluan, rava udah gak bisa mentoleransi kelakuan rey!" ucap rava

"Kak sumpah, bukan aku yang ambil, mungkin bi arsih " ucap rey sambil memeluk kaki rava, rava mendengus, sedangkan vandy dan fena menghela nafas.

"Kamu jangan menuduh orang lain, jelas jelas yang terekam di CCTV kamar papah mamah itu kamu, sekarang kembalikan semuanya !!" marah rava.

"sial gue lupa di kamar papah mamah ada cctv " batin rey

"Ayo mana rey, jangan buat kakakmu bertambah marah " ucap fena sambil mengelus rambut rey.

"Maaf kak, uangnya sudah habis , emasnya juga udah rey jual buat beli tas " ucap rey sambil menunduk.

Rava mengacak rambutnya frustasi, lalu menatap rey dengan tajam.

"Kakak mau kamu harus kembaliin semuanya yang kamu ambil, kakak gak mau tau lusa barang dan uang yang kamu ambil sudah ada di brangkas lagi, kalau gak, jangan harap kamu akan mendapat kasih sayang dari kakak lagi " setelah mengucapkan itu rava pergi ke kamarnya.

******


      Key bangun bangun ada di kamar yang asing, awalnya dia panik, tapi pas di melihat pakaiannya yang masih utuh dia bernafas lega.

Kei keluar dari kamar itu dan melihat sekelilingnya.
Kei menoleh saat mendengar suara dari mungkin dapur, kei berjalan ke arah suara itu ,kei berhenti dan memperhatikan seseorang yang sedang sibuk di dapur

Kei menoleh saat mendengar suara dari mungkin dapur, kei berjalan ke arah suara itu ,kei berhenti dan memperhatikan seseorang yang sedang sibuk di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kei tersenyum saat melihat alden memotong tomat dengan sangat hati hati.

"Ekkhem " dehem keisya, alden kaget dan tak sengaja mengiris jarinya

"Aw ssstt " ringis alden dan menoleh ke arah keisya yang menatapnya kawatir .
Keisya menghampiri alden dan mengecek jari telunjuk alden yang mengeluarkan darah.
Kei dengan segera membawa alden ke washtafel dan menaruh jari alden di bawah air mengalir untuk membersihkan darahnya.

"Pak maaf ya, gara gara saya, bapak jadi terluka begini " ucap keisya dengan kawatir.
Keisya mengambil hanchaplas yang ada di saku celananya dan menempelkannya di jari alden yang terluka dengan pelan pelan ,setelah itu kei  meniup niup jari alden yang terluka .

Sedangkan alden, sedari tadi hanya memperhatikan wajah keisya yang terlihat kawatir, padahal bagi dirinya itu hanya luka kecil.

Keisya menghela nafas dan menatap alden,
Keisya langsung terdiam saat melihat tatapan intens dari alden, untuk beberapa saat mereka bertatapan dengan keisya yang masih memegang tangan alden.

Sampai keisya tersadar ,keisya langsung melepaskan tangan alden, dan menatap ke arah lain .

Alden tersenyum dan melihat jarinya,alden terkekeh saat melihat hanchaplas bergambar elsa yang tertempel di jarinya.

"Bapak duduk saja, biar saya yang memasak " ucap keisya tanpa melihat ke arah alden,kini dia sedang memotong tomat, alden mengangguk dan melepaskan apronnya.

"Kei " panggil alden ,keisya menoleh dan dia langsung terdiam saat tiba tiba alden memasangkan apron ke tubuhnya,alden juga mengikat tali apronnya ke belakang tubuh keisya dari depan, jadi posisinya tuh mereka kaya pelukan.
Kei meneguk ludahnya saat merasakan nafas alden yang menerpa lehernya, kedua pipi dan telinganya kini juga sudah memerah.
Setelah selesai, alden menjauh dan menatap keisya.

"Kenapa pipimu memerah, apa kamu sakit? " tanya alden

"Em ga, ini karena kepanasan aja " jawab keisya gelagapan

"Ya udah ya pak, saya mau masak dulu, bapak duduk aja " ucap keisya.



"Beneran kamu yang masak perlu bantuan  saya gak? " tanya alden

"Gak usah pak, saya bisa sendiri ko " jawab keisya tanpa melihat ke arah alden, alden mengangguk dan duduk di kursi meja pantry.
Dia terus memperhatikan keisya .






******

STRONG GIRL ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang