unrespect

2.3K 248 3
                                    


Chaeyoung membenamkan kepalanya di meja sekolah nya.

Rasanya matanya berat sekali setelah mengerjakan tugas tadi malam hingga larut.

Ditambah sehabis pelajaran sejarah yang terasa bagaikan alunan musik lullaby di kepalanya.

"Chaeng? Mau ke kantin? " Tawar Joy
Chaeng menggeleng lemah

"Pergi saja duluan Joy. Mataku tidak bisa diajak kompromi" lirih chaeng masih dengan kepalanya di benamkan

"CK.. yasudah aku membelikan mu saja yah" ucap Joy lalu berlalu.

Sementara di kelas lain suasana begitu mencekam

tidak ada kicauan murid atau gerombolan yang berjulid.

mereka lebih memilih diam atau pergi keluar kelas

karena di pojokan depan

Adalah bangku sang ratu.
sebuah aura dingin yang kuat sedang terpancar dari sesosok gadis bermata hazel itu.

Jika sedikit saja ia terusik oleh suara apapun. Maka tak ada yang tau nasib selanjutnya dari pelaku yang mengusiknya itu

Lisa sedari tadi hanya terdiam di mejanya dengan sorot mata yang tajam menatap keluar jendela

Pikiran jatuh pada keputusan sang ayah saat makan malam itu.
ia benar benar tidak menerima keputusan sang ayah apalagi hal itu menjadi penyebab penyakit sang Kaka kambuh

"Lisa kau tak ingin ke kantin?" Tanya somi sepupu Lisa sekaligus satu satunya orang terdekat lisa di sekolah.

Tentu saja bukan karena tidak ada orang lain yang ingin berteman dengannya, tapi karena mereka merasa jauh di bawah Lisa untuk sekedar menjadi teman.

Lisa tidak menjawab pertanyaan somi. Tapi tangannya semakin terkepal

Akhirnya somi terpaksa terjebak di kelas selama istirahat dan menyuruh seseorang untuk membelikan nya makanan.

somi harus berada di dekat sepupunya itu selama di sekolah, itu adalah amanat dari sang paman.

Jika tidak

ia tidak akan tahu anak mana yang menjadi korban Lisa selanjutnya.

Dengan somi disisi nya saja Lisa masih melampiaskan emosinya kepada orang lain yang bahkan tidak sepenuhnya salah.

Bagaimana jika ia tak ada.

Somi menghembuskan napas kasar karena sedari tadi Lisa hanya terdiam dengan rahang yang mengeras.

somi tau sepupunya itu sedang menahan amarahnya yang tak tau kepada siapakah meledaknya.yang jelas itu membuatnya semakin khawatir.

Bel masuk kembali berbunyi

Kali ini adalah pelajaran matematika
"Okeh anak anak sekarang adalah waktunya ulangan harian dadakan!!" Seru sang guru yang paling ditakuti satu sekolah itu dengan seringai menakutkan di mata murid

Seketika murid menjadi riuh

"Yak pak!! Kan baru 2 Minggu yang lalu ulangan!"
"Iyah pak gimana sih pak masa ulangan lagi"
"Ah bapakk"

  Dan berbagai keluhan lainnya terdengar di kelas itu

"Jadi kalian mengeluh hah? Oke jadi soalnya bapak naikkan menjadi 50"

Dan kelas menjadi lebih riuh

Tiba tiba

*Brakk!

Kursi belajar itu melayang hancur ke arah papan tulis dan tak berbentuk

The BrightestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang