slave

2.2K 241 2
                                    


"Hati-hati yah chaeng.. pulangnya mau eonnie jemput?" Ucap jisoo selepas mengantarkan chaeng ke sekolah

Chaeng menggelengkan kepala

"Tidak usah eonnie. Joy mengajakku ke perpustakaan kota dahulu dan ia akan mengantarkan ku pulang."
Jelas chaeng.

Jisoo mengangguk dan mengusap Surai rambut chaeng lembut.

"Sudah eonnie berangkat yah dah..." Ucap jisoo

lalu tiba tiba mencium sekilas pipi chaeng

membuat chaeng terkejut

"Iihhh eonnie apaan sih malu tau!!" Omel chaeng dengan pipi yang memerah.

Sementara jisoo hanya tertawa puas

"Udah udah... Cepetan pergi eonnie!! Nanti telat lagi. Bosnya kan galak!" Usir chaeng.
"Iyah Iyah . Galak amat sih.. chipmunk ku ini. Yaudah eonnie pergi yah" ucap jisoo lalu memasuki mobil satu satunya peninggalan keluarga mereka itu. Dan pergi.

Chaeng menoreh kan senyuman tulusnya menatap kepergian kakaknya itu.

Lalu ia mulai melangkah memasuki sekolahnya.

Saat baru selangkah memasuki pintu loby sekolah tiba tiba seseorang menendang keras tongkat chaeng hingga terlepas jauh

*Brukk

Otomatis chaeng terjatuh.

"Awhhh liatlah siapa yang habis di cium pipinya oleh kakaknya tadi!!!! Ieuw banget cacat!!kau sudah besar tau!!" cemoh seulgi.

Si ketua geng yang sering membully

. Sementara 2 temen lainnya Yeri dan Wendy terkekeh

"Betul banget tuh Seul.."ucap Wendy

Seulgi berjongkok dan mensejajarkan dirinya di hadapan wajah chaeng yang tengah menahan air matanya agar tak terjatuh

"Uwuwuwu... Adik Kaka yang manja ini akan menangis rupanyaaa" cemoh seulgi kembali dengan ekspresi muka yang menyebalkan.

"Bagaimana kalau kita mengajarinya jalan? Sepertinya adik Kaka yang manja ini masih susah berjalan" Usul Wendy dengan seringai julidable nya.

Semua orang memperhatikan perundingan itu

tanpa ada yang mau melerai keduanya.

Seulgi mengangkat tubuh chaeng untuk memaksanya berdiri.

"Yakk! kau berat sekali" keluh seulgi

lalu tiba tiba melepaskan tangannya hingga membuat chaeng kembali terjatuh.

Air mata chaeng sudah luruh

.. ia menangis

Dan tak ada satupun yang peduli

Yeri menarik kuat rambut chaeng hingga ia terdongak

"yak!! Cacat!! Jangan menangis bodoh! Kau harus belajar berjalan!! Kau harus bisa berjalan!! Sekolah malu mempunyai murid cacat seperti mu paham!!!" Bentak seulgi sambil mentoyor- toyor kening rose dengan telunjuk nya

Sementara di satu sisi

Lisa baru datang seperti biasa dengan wajah datarnya.

Lalu ia sedikit disuguhkan oleh perundungan di loby sekolah.

Ia hanya menoleh singkat dan manik hazelnya bertemu dengan manik milik gadis tongkat itu.

Tatapan menyedihkan

The BrightestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang