Pernikahan Kim jiyong dan min Hyorin diselenggarakan secara tertutup.
Kini jisoo chaeng serta ibunda mereka pindah ke Mension mewah keluarga kim
Hanya ada jiyong yang menyambut mereka
"Kalian langsung saja ke kamar dan istirahat. Jisoo kamarmu di samping kamar jennie dan chaeyoung kamarmu disamping kamar Lisa. Bibi Choi akan mengantarkan kalian berdua" ucap jiyong dengan senyuman
Jisoo dan chaeng mengangguk
"Terimakasih a..aapppa" ucap chaeng
Hyorin tersenyum sendu.
Mereka pun pergi membawa koper mereka
Kini tersisa jiyong dan Hyorin
"Terimakasih jiyong" lirih Hyorin.
Jiyong menaikkan satu alisnya
"Mengapa harus berterima kasih yeobo! Itu adalah tugasku sebagai ayah mereka juga" ucap jiyong sambil mengelus punggung istri nya itu.
Hyorin tersenyum
"Yasudah.. mari ke kamar kita. Ini adalah malam pertama bukan?" seringai jiyong
"Yakk!! Lalu apa yang kau pikirkan" wajah Hyorin memerah.
Memukul pelan dada bidang jiyong.
Jiyong pun tertawa melihat istrinya yang tersipu malu.
Mereka pun pergi ke kamar mereka.
Lisa menyesap susu coklatnya di balkon kamarnya menikmati indahnya bintang di malam hari
"Mulai besok hidup ku sedikit berubah yah" gumamnya tersenyum miring.
"Eomma.. haruskah Lisa bersikap kasar kepada mereka juga? Eonnie kembali merasa sakit karena pernikahan ini.. dan itu lebih membuat hatiku sakit eomma.. aku sangat menyayangi Nini eonnie" keluhnya
Lalu ia mendengar suara pintu tertutup dari ruang disampingnya.
Lisa menghela napas kasar"Awas aja kalo mereka menganggu ku dengan aktivitas di kamar samping itu" omel Lisa lalu masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
Saat kesadaran nya hampir memasuki pintu mimpi
*Dukkk!!bagg!!
Suara dentuman dari benda yang terjatuh terdengar. Lisa membuka matanya kasar
"Sial! Baru saja ku katakan" omelnya lalu bangun dan keluar kamarnya
Menuju kamar disampingMembuka pintu dengan kasar
"Yakk!!! Apa yang kau lakukan bodoh!! Ini sudah malam dan kau mengganggu'ku! Ayshh shit!!" Omel Lisa. Yang melihat chaeng terduduk di lantai dan barang dari koper nya yang berceceran
"Ll..Lisa..?a..aku sedang berusaha meletakkan koper ku di lemari akan tetapi tubuh ku terhuyung dan terjatuh. Maaf kan aku jika suara ku jatuh mengganggu tidurmu" keluh chaeng menyesal menundukkan kepalanya
Lisa mengacak ngacak rambut nya kasar." Dasar merepotkan!! " Omelnya
"Bibi Choi!!!!!! Bibi choii!!!" Teriak LisaSementara disatu sisi. Jennie dan jisoo duduk berhadapan tanpa ada suara sedikitpun.
Niat awal jisoo yang ingin mengambil air minum di dapur malah bertemu Jennie yang sedang melakukan hal yang sama dengannya di dapur.
Disinilah mereka berdua.
Bersama.
Saling menikmati air putih dalam gelas yang berada di genggaman mereka berdua.
Lalu Jennie menatap dalam ke arah jisoo
"Jadi apakah kau memiliki maksud dengan keluarga ku setelah pernikahan orang tua kita?" Tanya Jennie to the point.
Jisoo tersenyum miris
"Tolong dengarkan aku Mrs Kim. Aku tidak berpikir apapun atas pernikahan ini. Aku pun sama terkejutnya saat mengetahui bahwa eommaku akan menikah dengan appa mu. Dan jujur aku sudah bahagia dengan kehidupan ku sebelum nya so.. aku tak mengincar apapun dari keluarga mu" jelas jisoo.
Jennie tersenyum tipis
"baguslah. Jadi ku harap kau tau batasannya nona Hwang" ucap Jennie
"Bibi Choi!!!!!!"
Tiba tiba mereka mendengar suara teriakan dari arah kamar
"Lisa? Keluh Jennie lalu berjalan menuju kamar Lisa disusul jisoo dibelakangnya
"Ada apa ini?" Ucap Jennie dingin
"Chaeng!?? Astaga", ucap jisoo khawatir menemukan adiknya di lantai dengan kepala yang tertunduk
"Yakk!! Bilang pada adikmu itu!! jika memang merasa tidak mungkin bisa melakukan nya maka suruh lah orang lain!! Jangan sok bisa!! Ayshh mengganggu sekali!" Sentak Lisa dengan nada kesalnya lalu berlalu pergi.
Jennie hanya terdiam melihat dua kakak beradik dihadapannya itu dengan tatapan datar
"Kalian bisa memanggil bibi Choi untuk hal itu. Tapi ku harap kalian harus berusaha semampu kalian." ucap Jennie datar lalu meninggalkan keduanya.
"Eonnie.. mereka galak sekali hiks..hikss" kini chaeng kembali menangis
Jisoo Mengusap punggung chaeng lembut
"Gwaenchana chaeng.. ada eonnie disini. Apa yang telah terjadi?" Tanya jisoo
"Aa.kku hanya berusaha merapihkan barangku sendiri tadi.. tapi tiba tiba tongkat ku tersenggol meja dan aku pun terjatuh dengan koperku. Dan.. hiks.. ti ..tiba tiba Lisa datang dan mengomeli ku.. hiks.. eonnie kenapa dia begitu galak.." keluh chaeng
Jisoo tersenyum sendu
"Lupakan saja chaeng mungkin Lisa memang telah tertidur dan terpaksa bangun gara gara terkejut mendengar kau terjatuh hmmm.. sudahlah.. eonnie bantu membereskan barangmu setelah itu tidurlah.. oke!" Ucap jisoo
Chaeng mengangguk.
Lalu jisoo pun membantu chaeng merapihkan barangnya
Sementara satu sisi Jennie pergi ke kamar Lisa dan menemukan adiknya itu
Meringkuk di tempat tidurnya bergumal selimut.Jennie hafal betul adiknya itu tak akan bisa tertidur kembali jika sudah bangun.
Ia merebahkan dirinya dan memeluk punggung adiknya itu dan memejamkan mata
"Eonnie? Kenapa tidak tertidur di kamar mu?" Tanya Lisa tanpa membalikkan tubuhnya.
Jennie menyembunyikan wajahnya di curuk leher Lisa mencari kenyamanan
"Eonnie susah tidur, eonnie ingin tidur denganmu. Jadi diamlah dan mulai tidur oke" ucap Jennie
tak ada balasan dari adiknya.
Lisa hanya membalikkan tubuhnya mencari kenyamanan di dekapan jennie
Tak lama kemudian terdengar suara nafas teratur pertanda adiknya itu sudah tertidur.
Jennie tersenyum
"eonnie menyayangi mu lili" gumamnya mengecup ujung kepala Lisa dan mulai menuju alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brightest
Mystery / ThrillerBebek berenang mungkin terlihat tenang, namun siapa sangka kakinya terus bergerak cepat untuk menjaganya agar tidak tenggelam. ---------------------------- "Terlalu banyak hal yang membuat pikiranku ingin meledak rasanya." -Jisoo- "Akan kutunjukkan...