12. First Mission

59 4 11
                                    

***

Setelah semua anggota ekskul KPA menghabiskan makanannya, Keenan selaku ketua ekskul berdiri. Seluruh anggota ekskul diminta untuk duduk membentuk lingkaran. Keenan lalu berdiri di pusat lingkaran sambil memegang selembar kertas.

"Oke, sekarang saya akan mengumumkan daftar anggota kelompok untuk camp kali ini" ucapnya tegas.

"Kita semua berjumlah 20 orang, dan akan dibagi ke dalam 3 kelompok. Saya mau menginformasikan bahwa pembagian kelompok dan penyusunan misi diatur oleh bapak pembina ekskul kita sendiri, Pak Wawan" tambahnya.

Pak Wawan yang mendengar namanya disebut tersenyum sambil menunjuk-nunjuk dirinya sendiri.

"Kelompok yang pertama, dipimpin oleh saya sendiri, Keenan. Beranggotakan Oliver, Theo, Jonah, Alea, dan Keira"

"Yah.. Kita beda kelompok" ucap Kiara dengan suara kecil.

Alea hanya bisa cemberut. Ia tidak punya teman di kelompok itu. Dan terpenting lagi, ia tidak sekelompok dengan Kak Keano!!!

"Kelompok yang kedua, dipimpin oleh Keano. Beranggotakan Arien, Diego, Kiara, Nessa, Milo, dan Sierra"

Alea semakin cemberut. "Yah Kiara mahhhh.. Tukaran dong". Sedangkan Kiara dengan senang hati menjulurkan lidahnya keluar.

"Kelompok ketiga, dipimpin oleh Noah. Beranggotakan Faren, Jeremy, Nikki, Veronica, Stevan, dan Theresa"

"Dipersilakan untuk bergabung dengan teman kelompok masing-masing. Misi pertama akan dimulai dalam 15 menit. Selanjutnya saya serahkan kepada Pak Wawan" ujar Keenan lalu beranjak mencari anggota kelompoknya.

Keadaan saat ini cukup kacau, mengingat ini merupakan pertama kalinya siswa kelas 10 mengikuti camp. Banyak siswa kelas 10 yang belum mengenal kakak kelas mereka sehingga kebingungan dalam mencari teman kelompok.

Setelah semua berbaris dalam kelompok masing-masing, Pak Wawan langsung memberikan panduan mengenai misi pertama ini.

"Baik, first mission. Eaa... Bapak udah tau pakai google translate nih" ucap Pak Wawan dengan bangganya.

"Yaelah bapak, buruan" ujar Milo.

Pak Wawan menatap sinis Milo, sedangkan Milo hanya bisa cengengesan.

"Misi yang pertama ini disebut maze, dimana kalian akan menjelajahi hutan. Setiap jalur yang kalian lewati nanti, akan tersedia teka-teki. Untuk dapat menyelesaikan dan keluar dari maze, kalian harus menjawab semua teka-teki yang kalian temukan, dan jawaban-jawaban tersebut yang akan memberi kalian arah menuju jalur yang benar" jelas Pak Wawan.

"Jelas? Ada pertanyaan? Ada? Ada? Tidak ada, baiklah, silahkan bersiap-siap." tambah Pak Wawan dengan cepat. Ia tidak memberikan kesempatan bagi siapapun untuk bertanya.

"Saya ingatkan, barang yang boleh kalian bawa hanyalah botol air saja, tidak ada yang lain. Sekarang, kelompok pertama, silahkan menjelajah melalui jalur disebelah kiri saya. Kelompok kedua, jalur sebelah kanan. Kelompok tiga, jalur belakang. Selamat menjelajah, dan hati-hati ya!!" pandu Pak Wawan.

Semua kelompok memasuki jalur masing-masing. Berhubung Alea merupakan satu-satunya siswa kelas 10 yang berada di kelompok 1, Alea tidak berani bertingkah dan banyak bicara. Alea hanya bisa mengikuti kakak-kakak kelasnya. Ia berjalan di urutan terakhir, walaupun sebenarnya ia takut akan ada hewan liar yang akan menyerangnya dari belakang.

Sembari berjalan, Alea menyadari sesuatu. "Ada amplop!" seru Alea. Semua teman kelompoknya sontak berhenti dan menoleh ke arah yang Alea tunjuk.

Oliver sebagai anggota tertinggi pun mengambil amplop yang berada di atas pohon itu lalu memberikan amplop tersebut kepada Keenan.

"Jalan ke kiri kalau salah, jalan ke kanan kalau benar. Tanggal ulangtahun Pak Wawan adalah 18 Juli" Keenan membaca soal yang tertulis dalam amplop tersebut.

"Ulangtahun mama gue aja gak gue ingat, ya kali ngafalin ulangtahun Pak Wawan" ucap Theo.

"Coba cek facebook Pak Wawan" cetus Keira.

"Kan gak boleh bawa hp, Kei" timpal Oliver. Keira menepuk jidatnya sendiri.

"Jadi gimana?" tanya Keira yang kebingungan.

Disaat semua orang kebingungan, Jonah mendatangi Alea. "Lo kenapa?"

Alea mengerutkan alisnya.

"Lo kenapa? Tumben kalem?" ulang Jonah.

Alea tersenyum. "Takut kak, banyak kakak kelas"

"Gue dan Keano juga kakak kelas, kok lo gak takut?" Jonah kembali bertanya.

Alea tidak menjawab, ia sendiri tidak tau jawabannya.

"Kak"

Jonah hanya membalas dengan sebuah dehaman.

"Jawabannya benar, ke kanan"

Jonah menatap Alea dengan pandangan meremehkan, ia tidak yakin. Alea kan masih murid baru, bagaimana dia bisa tau tanggal ulangtahun Pak Wawan??

"Kok tau?" Jonah bertanya.

"Itu kak, jalur kanan ada amplop. Sedangkan jalur kiri gak ada amplop" ucap Alea sambil menunjuk ke amplop yang ia lihat dijalur kanan.

Jonah tersenyum sumringah. Ia terlihat sangat bangga terhadap Alea. Dengan semangat, Jonah memberitahukan informasi itu kepada teman-teman kelompoknya dan mereka semua segera melanjutkan perjalanan mereka.

"Ternyata lo pinter juga" ucap Jonah. Alea hanya membalas dengan senyuman lebar.

AleanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang