***
Seluruh anggota ekskul Komunitas Pecinta Alam telah berpisah satu sama lain. Mereka semua tiba kembali di sekolah pukul 4 sore lalu pulang ke rumah masing-masing. Kini jam menunjukkan pukul 11 malam.
"No, diem" ujar Keenan sambil menutup wajahnya dengan selimut.
Mereka berdua tidur pada ranjang bersusun, dan Keano menempati ranjang yag berada di atas.
"Keanoo, berhenti" ucap Keenan lagi.
Perkataan-perkataan Keenan itu tidak berhasil membuat Keano tenang. Keano terus menerus bergerak seperti cacing kepanasan.
"No, stop please, gue capek banget ini, pengen tidur" ujar Keenan sekali lagi, padahal ia sudah hampir terlelap.
Keano berhenti bergerak. Ia menutup matanya rapat-rapat, berharap dapat segera terlelap.
Tepat ketika ia sudah hampir tertidur, suara dengkuran Keenan terdengar. Keano kembali terbangun. Ia duduk diranjangnya sambil menarik rambutnya sendiri.
Ia harus bersekolah esok hari, kalau seperti ini, bisa-bisa ia terlambat.
Keano pun memutuskan untuk berjalan ke dapur dan membuat segelas susu hangat untuk dirinya. Berdasarkan yang ia tonton pada film Spongebob, susu hangat akan membantu seseorang untuk tidur.
Setelah menghabiskan segelas susu hangat, ia pun kembali ke kamarnya. Ia naik kembali ke ranjangnya dengan tenang, berusaha untuk tidak membangunkan kembarannya.
Sial. Kok matanya malah terasa semakin segar. Keano pasrah, ia kembali turun dari ranjangnya.
"Nan"
Keenan tidak berkutik, bahkan tidak bergerak sedikitpun.
"Keenan" panggil Keano sekali lagi. Kali ini ia juga menepuk lengan Keenan.
Keenan terbangun. Matanya terbuka kecil, nyaris tertutup. "Apa sihhh?" tanyanya kesal.
"Temenin gue main PS" ajak Keano. Keenan duduk dan melirik ke arah jam dinding.
"KEANO LO SADAR INI JAM 2 PAGI KAN?" Keenan spontan berteriak sambil melempar salah satu bantal miliknya ke arah Keano.
"Gue gak bisa tidur" jawab Keano santai.
"Gue bisa!! Jangan ganggu gue" ujar Keenan lalu kembali berbaring dan menutup seluruh badan serta wajahnya dibalik selimut.
Keano mendekat lalu menarik selimut Keenan. "Ayo temenin gue main PS"
"KEANO!!" Rasanya Keenan ingin sekali mencabik-cabik wajah kembarannya ini.
Keenan pun pasrah. Ia duduk sambil sesekali menggosok matanya. "Lo kenapa sih?"
"Gak bisa tidur" jawab Keano singkat.
"Ngomong yang bener"
"Gue gak bisa tidur. Mata gue ngantuk tapi otak gue gak berhenti mikir" jelasnya.
"Terus ngapain ngajak main PS?! Sana usahain tidur" titah Keenan.
"Keenan, ayo" bujuk Keano. Mereka sedikit lagi berusia 17 tahun, tetapi tingkahnya kepada satu sama lain masih tetap saja seperti ketika mereka kecil.
Keenan pun beranjak dari tempat tidurnya. Mereka berdua duduk di sofa yang berada di kamar mereka. Keano kemudian menyalakan televisi lalu mengambil dua controller berwarna putih.
Keano memutuskan untuk bermain balapan mobil untuk saat ini. Keano memilih mobil berwarna hitam, sedangkan Keenan memilih mobil berwarna merah.
Mereka berdua dengan fokus menggerakkan controller mereka masing-masing. Bahkan rasa kantuk Keenan telah sepenuhnya ia lupakan.
Di tengah balapan, Keano angkat bicara. "Gue gak bisa berhenti mikirin Alea" ucapnya sambil tetap fokus pada layar.
Keenan dengan refleks melirik Keano hingga ia tidak sadar mobilnya telah keluar jalur.
Melihat Keenan yang sudah kehilangan fokusnya, Keano pun ikut melepaskan controllernya. Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Gue juga gak tau kenapa" ucapnya. Belum juga Keenan bertanya, Keano sudah menjawab saja.
"Satu kata aja sih"
"Mampus" balas Keenan sambil tertawa dengan volume kecil. Ia masih sadar waktu agar tidak membangunkan kedua orangtuanya.Keano spontan melempar controller miliknya ke wajah Keenan.
"Kampret"
"Gue cuman lemparin lo bantal, lo lemparin gue itu?!" bentak Keenan sambil memegang hidung mancungnya.Keano terkekeh. Mereka sudah sering seperti ini. Hidup sebagai anak kembar memang mempunyai suka dukanya sendiri.
Walaupun mereka sering dibanding-bandingkan oleh semua orang, tetapi mereka selalu ada untuk menyemangati satu sama lain.
"Seriusan, gue gak tau harus ngomong apaan" ujar Keenan.
"Gue terus mikir, gimana kalo waktu itu gak ada Jonah, atau gimana kalo waktu itu dia gak berhasil diselamatin..?" Keano mengutarakan pikirannya.
"Lagian lo sih, main dorong-dorong aja, gak mikir" balas Keenan dengan santainya.
"Emang lo yang salah sih, jadi tanggung aja resikonya, gak bisa tidur 7 hari 7 malam, amin!" lanjut Keenan lalu segera berlari menuju kasurnya. Sedangkan Keano hanya mendengus lalu merapikan kembali PS miliknya.
Sekitar 15 menit lagi, jarum jam akan menunjuk ke pukul 4 pagi. Sekolah dimulai dalam 3 jam lagi. Dan sebagai ketua koordinator OSIS keamanan, Keano biasanya sudah berada di sekolah pukul 6 pagi untuk mengawasi keterlambatan dan kelengkapan atribut siswa.
Sebelum kembali tidur, Keenan menyalakan telepon genggam miliknya lalu mengirimkan sebuah pesan kepada Jonah.
Keenan
Jon, besok gue ama Keano telat, tolong gantiin dia buat ngawas oke?Setelah mengirimkan pesan tersebut, Keenan pun kembali tidur. Diikuti dengan Keano yang akhirnya mulai mengantuk dan berhasil tertidur.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Aleano
Teen FictionIni tentang Alea dan Keano. Alea, gadis yang terkenal dengan sikap polos, ramah, dan periangnya. Dan Keano, ketua koordinator OSIS bidang keamanan yang terkenal galak, tegas dan cuek. [STARTED] June 21, 2020