***
Hari ini peserta ekskul Komunitas Pecinta Alam akan mengadakan camp pertama mereka. Kegiatan ini diikuti bukan hanya ekskul mereka saja, tetapi juga siswa-siswa Castellar Highschool lainnya yang sudah mendaftar camp.
"YUHUU! LET'S GO!" teriak Alea saat tiba di depan gerbang sekolah.
Faren dan Kiara yang sudah menunggu Alea daritadi hanya menatap Alea dengan tatapan datar.
"Kita camp cuman 4 hari, lo ngapain bawa koper besar?" tanya Kiara sambil memakai tas ranselnya.
Alea mengedarkan pandangannya dan ternyata hanya dirinya seorang saja yang membawa koper besar.
"Yasudahlah, yang penting gue bawa pakaian"
Mata Alea menangkap sosok familiar. "Pengumuman, camp kali ini diikuti lebih dari 200 peserta, jadi sekolah telah menyewa 6 bus dan 1 minibus. Pembagian bus berdasarkan nama kelompok yang sudah panitia tempelkan disebelah sana" ujar Keenan sambil menunjuk ke dinding disebelah kiri.
"Untuk ekskul komunitas pecinta alam harap berkumpul disebelah kanan saya, kita akan menggunakan minibus" lanjutnya.
Alea kegirangan, ia melompat sambil menarik tangan kedua sahabatnya dengan tak sabaran.
Setelah berdoa bersama, semua siswa beserta guru dipersilakan untuk memasuki bus masing-masing dan perjalanan pun dimulai.
Faren duduk bersama Kiara, sedangkan Alea duduk bersama Jeremy. Keano dan kawanannya duduk dikursi paling belakang yang memiliki 5 kursi.
"Remy, kita tukaran tempat yuk, gue mau duduk samping jendela" pinta Alea. Jeremy mengalah dan akhirnya bertukar tempat dengan Alea.
Sepanjang perjalanan, minibus mereka cukup heboh dan seru. Noah dan Milo yang memutar lagu dangdut dan berkaraoke.
Alea, Faren, Kiara, dan Jeremy yang asik bercerita serta berfoto-foto.
Beberapa peserta ekskul lain yang bergoyang mengikuti lagu dari Noah dan Milo. Tak lupa dengan Keenan yang lelah berteriak untuk menenangkan anggota-anggota ekskulnya.
Sesekali Alea berbalik ke arah belakang untuk sekadar menatap Keano. Keano bersandar pada kursinya sambil menatap jendela, lengkap dengan earphone yang ia pasang dikedua telinganya.
Alea hanya tersenyum. Menurutnya, Keano terlihat sangat tenang dan keren pada posisi itu. Untung saja Keano tidak menyadari bahwa Alea menatapnya.
Setelah menempuh perjalanan selama hampir 2 jam, akhirnya mereka semua tiba ditempat camping mereka, Villa Bukit Hambalang, Bogor.
"Remy, fotoin kita bertiga dong!" pinta Kiara lalu menyodorkan kamera polaroidnya kepada Jeremy. Segala hal yang ada pada foto tersebut sangat indah, baik dari pemandangan, wajah, hingga persahabatan mereka.
"Fix nanti gue tempel di kamar, biar kamar gue ala-ala estetik gitu" ujar Kiara dengan senyuman lebarnya lalu segera menyimpan foto tersebut ke dalam tasnya.
Mereka dikumpulkan dalam suatu area, Mr Thomas selaku kepala sekolah lalu memberikan beberapa panduan serta penjelasan tentang kegiatan mereka nantinya.
Setelah itu, mereka diberikan waktu untuk mengatur barang bawaan masing-masing, serta istirahat singkat selama 2 jam.
Area tenda dibagi menjadi tiga. Area guru, area siswa kelas 10, serta area siswa ekskul.
Masalah teman tenda, mereka diberi kebebasan untuk memilih. Dan jadilah Alea, Faren, serta Kiara tidur dalam satu tenda berwarna biru tua.
Waktu istirahat tersebut Alea gunakan untuk mengelilingi area camping bersama Faren dan Kiara. Sekadar menyegarkan pikiran dan menghafal lokasi-lokasi camp agar tidak tersesat.
"Seluruh siswa harap berkumpul, kita akan makan siang bersama sebelum memulai kegiatan games"
Berhubung dengan jumlah anggota ekskul komunitas pecinta alam yang tidak terlalu banyak, mereka semua makan siang bersama di area tenda mereka.
Mereka semua duduk diatas tanah beralaskan koran. Suatu keuntungan bagi Alea karena ia tetap dapat berada didekat Keano.
"Setelah makan, harap jangan bubar dulu karena akan ada pembagian kelompok khusus dari ekskul kita" Keenan mengumumkan.
"Yuk, kita doa dulu sebelum makan" lanjutnya lalu ia memimpin doa.
"Gila tempenya enak banget" ujar Alea sambil melahap tempe miliknya dengan penuh semangat.
"Biasa aja kali makannya, kalau kak Keano liat kan lo malu" tegur Faren yang memang kalem.
"Yang lo bilang pas perkenalan ekskul beneran Le? Lu suka ama kak Keano?" tanya Jeremy tanpa menatap Alea, ia terlalu fokus melahap makanannya.
Alea tidak menjawab. Lebih penting makan daripada Jeremy.
"Diam berarti bener" tambah Jeremy. "Kenapa gak kak Keenan aja, Le? Bukannya kak Keenan lebih ramah ya?" lanjutnya.
"Terlanjur"
Ini pertama kalinya Alea mencueki orang lain. Dan itu semua disebabkan oleh tempe.
"Emangnya lo bisa atur perasaan lo, Rem?" timpal Kiara.
"Rem, rem! Nama gue Jeremy, bukan rem mobil" protes Jeremy.
Mereka berempat memang terus bersama-sama karena mereka belum mengenal anggota ekskul lainnya. Lagipula anggota ekskul yang lain sudah memiliki kelompok sahabatnya masing-masing.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Aleano
Teen FictionIni tentang Alea dan Keano. Alea, gadis yang terkenal dengan sikap polos, ramah, dan periangnya. Dan Keano, ketua koordinator OSIS bidang keamanan yang terkenal galak, tegas dan cuek. [STARTED] June 21, 2020