***
"Panggilan kepada seluruh anggota ekskul Komunitas Pecinta Alam untuk segera berkumpul di kelas XI IPA 2" suara Keenan terdengar melalui speaker di seluruh area sekolah.
"Yukkkk" Alea menarik tangan Faren dan Kiara.
"Aduh sabar, gue belum beres-beres" ucap Faren sambil memasukkan buku-bukunya kedalam tas ransel miliknya.
Alea ini memang badannya kecil tapi semangatnya gak pernah habis.
"Ayo! Kalau telat nanti dimarahin Kak Keenan" ajak Kiara.
"Kak Keenan mah gak galak, tenang aja! Yang galak kan kembarannya" balas Remy sambil melirik Alea.
Mereka berempat segera berjalan menuju kelas XI IPA 2. Dari jauh terlihat Jonah dan Keenan yang sedang berdiri di depan pintu kelas.
"Gimana? Kalian udah daftar OSIS belum?" tanya Jonah.
"Udah kak, tadi pagi kita udah kumpul formulirnya" jawab Alea.
"Pasfoto 3x4 dan tanda tangan udah juga kan?" tanya Jonah lagi.
"Eh? Astaga! Gue gak kumpulin pasfoto" teriak Faren panik.
"Aduh, gimana dong? Kak Jonah, formulirnya bisa aku ambil kembali dulu gak?" tanya Faren.
"Tapi pengumpulannya udah tutup, Ren" jawab Jonah yang ikutan bingung.
"Aduh kak, gimana dong?" Sepertinya sedikit lagi Faren akan menangis.
"Gini aja Ren, kita masuk rapat dulu. Nanti setelah rapat, gue bantuin lu urus deh. Tenang aja, jangan nangis dong" ucap Jonah berusaha menenangkan Faren.
"Ayo Ren, gak papa, kita masuk aja dulu yuk" Kiara ikut menenangkan sambil mengelus-elus punggung Faren.
Keenan dan Alea hanya bisa berdiri dan diam ditempat. Mereka bingung harus bagaimana. Sedangkan Remy sudah masuk terlebih dahulu untuk menyimpan tempat duduk.
Setelah memasuki kelas dan melihat seluruh anggota ekskul sudah hadir, Keenan pun segera memulai pertemuan.
"Sore guys, kita langsung mulai aja ya" ucapnya.
"Pertama, aku mau voting dulu. Kalian lebih milih tiga kali camp yang sehari doang, atau satu kali camp tapi 5 hari 4 malam?" lanjut Keenan.
"Tiga kali camp 5 hari 4 malam boleh gak?" tanya Milo.
"Boleh, tapi kamu bayarin semuanya ya?" Pak Wawan bersuara.
"Hehe enggak pak, bercanda" Milo malah nyengir.
"Yang mau tiga kali camp angkat tangan" ucap Keenan lalu mulai menghitung jumlah tangan yang terangkat.
"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam"
"Yang mau satu kali camp angkat tangan" ujar Keenan lagi.
"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam"
"Lah, yang lain milih yang mana?" tanya Keenan bingung."Woi jangan golput!" teriak Noah.
"Voting ulang, pilihan pertama angkat tangan"
"Oke, sekarang yang milih pilihan kedua angkat tangan" ucap Keenan."Oke berarti kita akan camp sekali selama 5 hari 4 malam. Nah, camp nya bakal diadain di awal Januari nanti, seminggu sebelum masuk sekolah" jelas Keenan.
"Untuk lokasinya, aku dan Pak Wawan masih bingung nih.. Kira-kira kalian ada ide gak?" tanyanya.
"Singapur kuy!"
"Bali! Bali!"
"Jogja!"
"Bandung!"
Mendengar teriakan seluruh anggota ekskul, Keenan dan Pak Wawan saling bertatapan.
"Untuk biaya sponsor dari sekolah, yang memungkinkan hanya Bandung dan Jogja" ucap Pak Wawan.
"Yang milih Jogja angkat tangan!" titah Keenan.
"Yang milih Bandung angkat kaki!" tambah Pak Wawan.
Milo dan Noah dengan kompak mengangkat kaki mereka.
"Sepatu lu kotor! Jangan naikin ke meja gue!" teriak Noah.
"Pak, serius Pak" ucap Keenan kepada guru pendampingnya tersebut. Pak Wawan malah terkekeh sambil mengangkat jempol tangannya.
"Yang mau ke Bandung angkat tangan!" perintah Pak Wawan.
Seluruh anggota ekskul memilih Bandung. Bahkan yang mengusulkan Jogja pun ikut memilih Bandung.
"Oke deh, berarti kita akan ke Bandung!!" ucap Keenan dengan semangat.
"Nah, berhubung campnya akan diadakan selama 5 hari, kita akan butuh dana tambahan nih temen-temen. Soalnya dana yang disediain dari sekolah cuman cukup untuk 4 hari" jelas Keenan.
"Jadi per orang harus bayar berapa, Nan?" tanya Arien, salah satu anggota ekskul KPA.
"Untuk itu nanti dikabarin lagi deh" jawab Keenan.
"Gak, mendingan kalian berusaha kumpulin dana bareng, semacam jualan gitu. Biar makin akrab dan kompak yes yes yes" timpal Pak Wawan.
"Hmm setuju. Mumpung waktu kita masih panjang juga" balas Keenan.
"Jualan makanan? Minuman? atau kalian ada ide lain?" tanya Keenan kembali.
"Bakso?" usul Remy.
"Kalau itu mah di kantin juga ada"
"Alat tulis?" usul Kiara.
"Untungnya dikit"
"Jasa antar-jemput" kali ini usulan dari Milo.
"Hah?"
"Biar bisa sekalian modus hehe" tambahnya.
"Ohhh, jualan milo aja!" usul Noah.
"Jahat banget mau ngejual temen!" teriak Milo sambil menatap Noah.
"Jangan kepedean, yang gue maksud milo minuman! Makanya punya nama tuh jangan nama merk, kena copyright mampus" balas Noah.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/229671581-288-k9278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleano
Teen FictionIni tentang Alea dan Keano. Alea, gadis yang terkenal dengan sikap polos, ramah, dan periangnya. Dan Keano, ketua koordinator OSIS bidang keamanan yang terkenal galak, tegas dan cuek. [STARTED] June 21, 2020