1. First

733 15 12
                                    

***

"Leaaa! Buruan! Kamu udah telat nih"

"Iya bun, tunggu bentar!"

Gadis dengan rambut yang sudah dikuncir dua itu langsung mengambil ranselnya dan berlari menuruni tangga.

Hari ini adalah hari pertama MOS di Castellar Highschool, salah satu sekolah elit di kota Jakarta.

Alea baru saja tiba di depan gerbang sekolah yang hendak ditutup oleh pak satpam. Sial. Dia terlambat.

Alea segera berlari menerobos melalui celah gerbang dan hendak berlari menuju barisan para siswa baru. Namun seorang laki-laki dengan tubuh tinggi menghalangi jalannya.

"Minggir, gue udah telat!" teriak Alea sambil berusaha untuk mendorong laki-laki tersebut tanpa melihat wajahnya.

"Ikut gue" Lengan Alea ditarik menuju ruangan yang cukup ramai.

Alea memberontak dan berusaha melepaskan genggaman laki-laki itu.

"Gue bilang ikut, ya ikut!" Nada bicara laki-laki tersebut meninggi sambil mengencangkan tarikannya pada tangan Alea.

Alea pun pasrah dan mengikuti laki-laki itu. Ia dibawa ke sebuah ruangan yang terdiri atas beberapa siswa yang ia duga seangkatan dengannya.

Alea yang capek ditarik-tarik langsung saja duduk di sebuah kursi yang ada dalam ruangan tersebut.

"Yang suruh lo duduk siapa?" tanya laki-laki tadi sambil menatap Alea dengan kesal.

"Gak ada, Kak--"

"Dia telat berapa menit, Jo?" tanya seorang laki-laki yang memegang sebuah buku besar di tangannya.

"29, Ken"

Alea yang mendengar itu langsung berpikir, seterlambat itukah dirinya?

"Nama lo siapa?" tanya laki-laki yang disebut Ken tadi.

"Ih ngapain tanya namaku? Kakak mau kenalan?" Alea langsung berdiri dari tempat duduknya dan mendekati laki-laki tersebut.

"Namaku Alea Anastasya Valeron, biasa dipanggil Alea. Nama kakak siapa?" tanya Alea dengan senyumannya yang ramah.

Semua orang menatap Alea aneh dan tak percaya.

Yang ditanya tak menjawab, namun ia memberikan buku yang sedaritadi ditangannya kepada Alea.

Alea menerima buku tersebut dan menatapnya bingung.

"Napa lo liatin aja?!" tanya Ken yang sudah mulai kekurangan kesabaran.

"Tulis nama lo situ" lanjut Ken dengan tegas. Sedangkan Alea hanya menatap bingung buku yang ada di tangannya sekarang.

"Nunggu apalagi? Dengerin perintah Keano!" teriak laki-laki yang menarik Alea tadi.

"Oh, nama kakak Keano" Alea tersenyum, menampakkan deretan giginya.

"Pulpennya belum ada, kak Keano" lanjut Alea.

Seketika Keano merutuki kebodohannya.

"Jon, pulpen" pinta Keano pada laki-laki yang tadi.

"Nama kakak yang narik aku tadi Jon? Jojon?" timpal Alea.

"Enak aja! Nama gue bagus-bagus Jonah, lu jadiin Jojon!" Jonah berteriak tak terima. Ia melemparkan sebuah pulpen yang sukses mendarat di puncak kepala Alea.

"Aduh"

Alea tidak mau memperpanjang keributan dan langsung menuliskan namanya di buku tersebut. Setelah itu ia menyerahkan buku tersebut kembali pada Keano.

"Ini buku daftar nama cewek cantik ya, Kak?"

"Sabar Ken, sabar. Emang polos ama bego beda tipis" batin Keano.

"Itu buku keterlambatan! Jangan kepedean deh" jawab Jonah dari belakang Keano.

Alea mengangkat kedua bahunya lalu meninggalkan ruangan tersebut. "Duluan ya Kak, mau ikut MOS dulu"

"Ken, kali ini kita biarin satu murid lolos aja deh. Gak kuat gue kalau harus ngehukum makhluk macem dia" keluh Jonah.

Jonah adalah salah satu anggota OSIS bidang keamanan Castellar Highschool. Kelompok OSIS yang bertugas untuk mencatat nama-nama siswa yang terlambat atau berpakaian tidak rapi, serta memberikan hukuman.

Sedangkan Keano, adalah ketua koordinator bidang keamanan. Dan ia harus bertanggungjawab atas pekerjaannya sebagai koordinator.

"Gak boleh. Jon, lo kejar dia, seret kesini" ujar Keano.

"Temen-temennya yang lain dihukum, masa dia enggak" lanjut Keano sambil menunjuk siswa-siswa terlambat lainnya yang sedang berbaris.

Jonah pun pasrah dan mencari keberadaan Alea.

***

"Aduh, gila, capek banget gue" keluh Alea sambil mengusap keringat yang bertetesan di dahinya.

Ia dan beberapa murid terlambat lainnya baru saja menyelesaikan hukuman mereka, lari mengelilingi lapangan sebanyak 8 kali.

"Nama lo siapa?" tanya Alea pada dua gadis lain yang juga dihukum sepertinya.

"Farenza Elizabeth, Faren"

"Kiara Alessandra, Ara"

"Salam kenal, gue Alea" ucap Alea dengan senyuman lebar sambil mengulurkan tangannya.

"Tangan lo kotor, bekas keringat" ucap Kiara sambil tertawa kecil. Alea yang baru menyadari itu langsung menarik kembali tangannya dan ikut tertawa.

"Lagian kita udah tau nama lo di ruangan tadi kok" timpal Faren.

"Kayaknya gue jatuh cinta pada pandangan pertama deh, ganteng banget Kak Keano" ucap Alea sambil membayangkan Keano dipikirannya.

"Alay banget lo" Ucapan Kiara berhasil membuat mereka bertiga tertawa dan melupakan kelelahan mereka setelah berlari tadi.

Mereka baru saja berkenalan, tetapi Alea berfirasat, mereka berdualah yang akan menjadi sahabatnya di masa SMA ini.

***

AleanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang