***
Jam sekolah telah berakhir, tetapi Keano, Jonah, Noah, dan beberapa murid lainnya masih berada di sekolah. Mereka bertugas menjadi panitia untuk kegiatan bazar SMA Castellar.
Kegiatan bazar ini diadakan setiap tahun, dan keuntungannya akan mereka sumbangkan ke panti asuhan yang berada didekat sekolah.
"Oke, sudah lengkap ya? Gue mulai" ucap Yuki selaku ketua OSIS Castellar.
"Hari ini kita gak usah rapat yang berat-berat, cukup pembagian tugas aja dulu" lanjutnya.
Seluruh panitia hanya duduk diam sambil mendengarkan Yuki.
"Pertama, ada yang mau mencalonkan diri jadi ketua?" tanya Yuki. Seluruh panitia tetap diam.
"Gak ada? Kok diem mulu sih?" Yuki kembali bertanya. Rasanya ia sedang rapat bersama tembok-tembok.
Walaupun sudah bertanya untuk kesekian kalinya, tetap saja tidak ada yang menjawab. Yuki pun menghembuskan nafas panjang.
"Keano, lo ya" tunjuk Yuki. Keano hanya diam, sedangkan panitia yang lain menghembuskan nafas lega.
Tipikal Keano, diam aja diam mulu. Yuki sudah paham.
"Oke ketua udah ada, wakil ada yang mau gak?" tanya Yuki lagi.
"Gue mau deh" jawab Noah sambil mengangkat tangan kanannya.
Yuki menatap Noah. "Gak deh, lo lebih dibutuhkan di perlengkapan"
Noah langsung mengerutkan dahinya. "Tadi kita diem, protes. Sekarang gue mencalonkan diri malah gak disetujuin"
Yuki serta seluruh panitia tertawa.
"Keano, wakilnya lo aja yang pilih deh" titah Yuki.
"Lo aja" ucap Keano.
Yuki menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gue mau masuk di dekorasi"
Keano tidak memberikan reaksi apapun, wajahnya tetap datar. Ia melihat satu persatu anggota lainnya, mencari seorang wakil. "Jonah"
"Dasar soulmate, gue ditinggalin mulu" omel Noah yang masih kesal tidak diberi jabatan wakil.
Yuki kembali lanjut berbicara. "Oke sekarang sekretaris 1 dan 2"
"Gue mau" ucap Karin.
"Gue jadi sekre 2 boleh?" tanya Shella.
"Oke sekretaris udah ada, kalian tolong catat susunan panitia ya. Sekarang kita lanjut ke bendahara 1 dan 2" jawab Yuki.
"Bendahara 1 Keira, bendahara 2 Chanel" ucap Keano tiba-tiba. Keira dan Chanel kompak mengangguk. Entah karena mereka memang ingin menjadi bendahara, atau karena takut menolak Keano.
"Panitia acara butuh 4 orang, dekorasi 5 orang, perlengkapan 5 orang, publikasi dan dokumentasi 3 orang" jelas Yuki.
Setelah menentukan anggota setiap bidang, mereka semuapun diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Keano, Jonah, dan Noah berjalan ke parkiran. Seketika Keano menepuk dahinya.
"Napa lo?" tanya Noah.
"Lupa bawa motor"
"Emang bisa gitu? Lo tadi ke sekolah gimana dong?" tanya Noah lagi.
"Mobil bareng Keenan"
Pasalnya Keenan sudah pulang duluan, katanya ingin beristirahat setelah diajak begadang oleh Keano semalam dan membersihkan toilet tadi. Ia juga malas menunggu Keano selesai rapat yang pastinya memakan waktu lama.
"Sini abang ganteng, aku bonceng" ucap Noah sambil tertawa. Noah kemudian mengambil helm cadangan yang selalu ia bawa. Katanya sih untuk jaga-jaga siapatau ada cewek cantik yang butuh boncengan.
"Lo keseringan sama Milo, mulai tertular" timpal Jonah ikut tertawa.
Raut wajah Keano berubah menjadi jijik, tetapi ujung-ujungnya ia naik juga ke motor Noah. Rumahnya memang searah dan berdekatan dengan rumah Noah.
"Jangan macam-macam lo" Keano memperingatkan. Mendengar itu, Noah semakin mempercepat laju motornya. Ia juga membelok-belokkan arah motornya, seperti berjalan zigzag.
Noah tertawa puas, Keano pasrah.
Setelah tiba, Keano pun turun dan mengembalikan helm milik Noah lalu segera membuka pagar.
"Gue gak diajak masuk nih?" tanya Noah dari motor.
"Gak"
Keano langsung saja menutup pagar dan berjalan masuk ke dalam rumah.
"Gak bilang makasih nih?" tanya Noah.
Keano berbalik. "Besok gue traktir bakso"
"Gitu dong!! Emang abang Keano mah the best" teriak Noah kegirangan sendiri. Keano hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jangan lupa bintang limanya yah mas" ucap Noah tertawa sendiri kemudian kembali menjalankan motornya.
Keano pun masuk ke dalam rumah dan ia menemukan Keenan yang sedang duduk bersantai di dapur. "Ngapain?"
"Eh monyet udah pulang" ucap Keenan yang baru saja menyadari keberadaan Keano.
"Berarti lo juga monyet" jawab Keano singkat lalu duduk disampin Keenan.
"Gue monyet ganteng, lo monyet jelek" balas Keenan, tak ingin kalah.
"Masa sih? Kok gue lebih laku?" Keano kembali membalas sambil tersenyum jahat.
Keenan menghembuskan nafas kasar. "Seandainya gue ketemu Alea duluan, pasti dia juga sukanya ama gue, bukan lo" ucap Keenan pasrah.
Keano hanya diam saja. Ia sudah kehabisan balasan karena apa yang Keenan katakan mungkin memang benar.
Keano tanpa pikir panjang, langsung saja mengambil gelas milik Keenan. Ia langsung menyeruput habis jus jeruk milik Keenan.
"Eh titisan iblis! Gue capek-capek peras jeruknya kok lu yang minum?!" teriak Keenan tak terima. Keenan melempar sebuah jeruk ke arah Keano. Keano segera menghindar sambil tertawa sendiri.
"Maaf bro, capek habis rapat" jawab Keano lalu segera kabur menuju kamar sebelum Keenan melempar jeruk ke arahnya lagi.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/229671581-288-k9278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleano
Fiksi RemajaIni tentang Alea dan Keano. Alea, gadis yang terkenal dengan sikap polos, ramah, dan periangnya. Dan Keano, ketua koordinator OSIS bidang keamanan yang terkenal galak, tegas dan cuek. [STARTED] June 21, 2020