29. Wawancara

30 2 5
                                    

***

Hari Sabtu dan Minggu dimanfaatkan oleh para anggota OSIS untuk menyeleksi calon anggota baru berdasarkan formulir mereka.

Kini hari Senin telah tiba dan daftar nama yang lolos seleksi telah ditempel pada papan mading sekolah. Siswa yang telah lolos seleksi harus mengikuti sesi wawancara sore nanti.

"Nama gue ada!!" teriak Alea dengan semangat.

"Gue juga lolos!" ucap Kiara tersenyum lebar.

"Nama gue juga ada!!" teriak Faren bahagia. Syukurlah masalah pasfotonya bisa terselesaikan.

"Wawancaranya bakal ditanyain apa ya?" tanya Kiara.

Tidak ada yang lucu tetapi Alea tiba-tiba tertawa sendiri.

"Alea, gue tau lu gak waras, tapi jangan sampai segila ini juga dong" ucap Faren yang mulai khawatir melihat temannya yang satu ini.

"Hahahahah lucu aja. Wawancara. Pak Wawan-cara, Pak Wawan"

"Kok jadi receh sih?" tanya Kiara sambil tertawa kecil.

"Gue lagi takut nanti wawancara, dia malah asik ngereceh" ucap Faren.

"Gak usah takut deh, kan yang wawancarain kita Kak Jonah" balas Alea.

"Iya ya, untung Kak Keano masih sakit" ucap Faren.

"Gak boleh gitu, Faren"
"Tapi iya sih, setuju" ucap Alea sambil terkekeh.

***

Kini jam menunjukkan pukul 2 siang dan sesi wawancara telah dimulai. Jonah bertugas untuk mewawancarai seluruh siswa yang mendaftar sebagai divisi keamanan.

"Kiara Alessandra, silahkan masuk!" teriak Jonah dari dalam ruangan.

Kiara dengan gugup masuk ke dalam ruangan. Sedaritadi ia sudah menyiapkan jawaban dalam pikirannya.

"Hahahah gak usah takut. Gue cuman mau nanya 2 hal aja. Kenapa mau masuk OSIS? Dan kenapa gue harus terima lu sebagai anggota keamanan?" ucap Jonah yang sedang duduk dengan santainya.

"Aku mau masuk OSIS buat nambah pengalaman dan pengen ikut berkontribusi bagi sekolah kak. Aku orang yang disiplin dan taat aturan, kak. Jadi menurut aku, aku cocok untuk menjadi anggota divisi keamanan" jawab Kiara dengan penuh kehati-hatian.

Mendengar jawaban Kiara, Jonah hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Oke, makasih jawabannya. Pengumuman hasilnya tunggu hari Rabu ya, udah boleh keluar ruangan" ucap Jonah sambil menuliskan sesuatu pada selembar kertas.

Kiara keluar dari ruangan tersebut dengan lega dan ia dihadiahi tatapan penasaran dari Alea dan Faren.

"Kok cepet banget?"

"Pertanyaannya susah gak?"

"Ada berapa pertanyaan?"

"Lu diterima gak?"

"Cuman 2 pertanyaan dan gak susah kok. Pengumuman hasilnya tunggu hari Rabu katanya" Kiara menjawab semua pertanyaan mereka.

"Alea Anastasya Valeron, silahkan masuk!" teriak Jonah lagi.

Alea pun bangkit berdiri dan segera memasuki ruangan wawancara. Ia tetap tersenyum walaupun gugup.

"Halo kak" sapanya.

Jonah tersenyum. "Kenapa mau masuk OSIS? dan kenapa gue harus terima lu sebagai anggota keamanan?"

"Aku mau masuk OSIS biar ada kegiatan dan gak gabut di rumah kak. Aku mau jadi anggota keamanan karena kemarin kan Kak Jonah sendiri yang rekomendasiin" jawab Alea.

Jonah menatap Alea tidak percaya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kasih gue jawaban yang formal dikit dong, biar gue bisa tulis dilaporan"

Alea tertawa kecil. "Mencari pengalaman dan pertemanan, sekalian melatih kedisiplinan, kak"

"Mau masuk divisi keamanan supaya bisa membantu menjaga ketertiban di lingkungan sekolah" tambah Alea.

Seketika Jonah tersenyum bangga dan kembali menulis. "Oke deh, makasih jawabannya. Pengumumannya hari Rabu ya, udah boleh keluar ruangan"

"Dadah kak!" Alea keluar dari ruangan sambil tersenyum lebar.

"Kalau gue dipanggil, tungguin gue dong, cepet banget kok wawancaranya" ucap Faren. Saat ini yang belum memulai wawancara hanya Faren dan 2 orang lainnya yang tidak mereka kenal.

"Farenza Elizabeth, silahkan masuk!"

"Aduh"

Faren berjalan memasuki ruangan dan segera duduk pada kursi yang telah disediakan.

"Siang kak" sapanya dengan sopan.

"Siang, gue mau nanya 4 pertanyaan" ujar Jonah sambil bersandar pada kursinya.

"Lah? Kata Kiara cuman 2 pertanyaan?" balas Faren.

"Mau-mau gue dong" jawab Jonah. Faren seketika diam.

Mampus gue, batin Faren.

"Pasfotonya kenapa telat?" Pertanyaan pertama.

"Emm.. Maaf kak, aku lupa kalau pasfoto itu wajib dikumpulin. Maaf banget kak, aku janji gak bakal ngulangin lagi" jawab Faren.

"Pertanyaan kedua, apa 5 kata yang mendeskripsikan diri kamu?"

"Hah?" Faren bingung. Wawancara macam apa ini?

"Tegas, heboh, peduli, bertanggungjawab, hmm... tangguh" jawab Faren setelah sekian lama berpikir.

Jonah mengangguk-anggukkan kepalanya. "Pertanyaan ketiga, kenapa mau masuk OSIS?"

"Aku mau masuk OSIS buat latihan berorganisasi sekalian nambah pengalaman, ilmu, dan teman, kak" jawab Faren.

"Oke, pertanyaan terakhir"
"Sebentar mau gue anterin balik lagi gak?"

Pipi Faren memerah dan ia berusaha keras untuk menahan senyumnya.

"Maaf kak tapi gak dulu. Aku udah minta jemput sopir soalnya" jawab Faren.

Jonah tidak berkata apapun dan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya lagi. "Makasih jawabannya, pengumumannya tunggu hari Rabu ya, udah boleh keluar ruangan, hati-hati"

Setelah ia menutup pintu ruangan, Faren langsung tersenyum lebar.

"Kok lu lama banget sih?" tanya Kiara.

"Tadi pagi ngatain gue gak waras padahal dia juga senyum-senyum sendiri gitu" protes Alea.

***

AleanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang