***
"Noah, Milo, berisik" tegur Pak Wawan.
"Tapi kita menghibur kan pak?" balas Milo sambil mengedipkan salah satu matanya.
Pak Wawan malah tertawa.
"Shhh, udah, diem""Jualan minuman boleh dipertimbangkan deh, masih ada ide lain lagi gak?" tanya Keenan.
"Aduh, pertemuannya masih lama gak ya? Pasfoto OSIS gue gimana nihh" bisik Faren gelisah. Ia bingung sekaligus khawatir.
Pendaftaran OSIS sudah resmi ditutup siang tadi dan kelengkapan dokumen merupakan syarat agar formulir dapat diterima dan disetujui.
Faren sangat takut ia akan ditolak menjadi anggota OSIS.
"Sabar Faren, sabar" ujar Kiara menenangkan.
Bingung bagaimana cara mengalihkan sementara pikiran Faren, akhirnya Alea pun mendapatkan ide.
"Ren, makan ini deh, biar semangat"
Alea menyodorkan kotak bekalnya yang berisi 3 potong brownies.Mata Faren seketika berbinar melihat lelehan cokelat pada brownies buatan Alea itu. Alea memang membawa browniesnya untuk mengganjal perut ketika lapar di pertemuan KPA.
Faren mengambil satu potong brownies namun masih ragu untuk memakannya. Melihat itu, Alea juga mengambil satu potong brownies dan segera melahapnya.
"Alea! Gak boleh makan saat rapat!" teriak Pak Wawan. Aroma brownies Alea terlalu menggoda.
Alea membulatkan matanya dan dengan mulut penuh ia berkata "Mmff, maaf pak, saya gak tau"
"OH! Gimana kalau kita jualan brownies aja?" Keenan mendapat ide.
Pak Wawan menatap Keenan lalu kembali menatap Alea. "Itu buatan kamu sendiri?"
"Mm.. Iya pak" Alea dengan polosnya mengangguk.
"Boleh saya coba?" tanya Pak Wawan sambil beranjak dari kursinya.
Dasar Pak Wawan.
"Boleh Pak, ini masih ada 1 kok" Alea segera menyodorkan kotak bekalnya.
"Keenan, ayo kita bagi dua. Kalau enak, kita jualan ini aja" ajak Pak Wawan sambil membagi brownies tersebut.
Keenan hanya mengangguk-angguk saja. Ia memasukkan kue tersebut ke dalam mulutnya.
"Enak banget???? Ini beneran lu yang buat Alea?" tanya Keenan dengan wajah penuh kagum.
"Besok bawain lagi ya" pesan Pak Wawan sambil terkekeh.
"Enak banget, beneran. Kita jualan brownies aja ya. Alea atur aja butuh bantuan apa, terus nanti infoin ke gue" ucap Keenan.
"Pertemuan kali ini selesai deh, makasih guys buat waktu dan ide-idenya" Keenan menyudahi pertemuan mereka.
Seluruh anggota ekskul KPA segera keluar dari ruang kelas dan berjalan menuju parkiran.
"Gue pulang duluan ya, Keano minta dibeliin makanan soalnya, see you guys" pamit Keenan.
"Aku juga pulang ya, udah dijemput" Kiara ikut pamit.
"Bye-bye guys, jangan kangen aku yachh" Ini sudah jelas Milo dan Noah.
"Faren yuk, gue anterin lu ke tempat percetakan foto" ucap Jonah.
"Mau gue temenin gak Ren?" tanya Alea.
Faren terdiam sejenak, menatap Jonah lalu kembali menatap Alea. "Gak usah deh Le, lu pulang aja urusin kebutuhan jualan brownies"
"Yakin gak mau ditemenin?" tanya Alea lagi.
"Tenang aja Alea, gue jagain temen lu kok" ucap Jonah meyakinkan.
Alea pun mengangguk-angguk lalu pamit.
Jonah memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong jaketnya.
"Yuk, cetak foto terus ntar balik ke sekolah lagi. Gue punya cadangan kunci ruang OSIS kok""Kak"
Jonah berbalik. "Kenapa?"
"Aku belum ada fotonya"
Faren merasa sangat malu karena ia terlihat sangat tidak ada persiapan. Fotonya tidak ada dan terlambat, minta bantuan kakak kelas pula.
Jonah tampak berpikir sejenak.
"Sini deh"Mereka berdua memasuki ruang kelas yang kosong dan Jonah mengeluarkan handphonenya dari tas.
"Berdiri disini" perintah Jonah. Faren yang bingung hanya bisa menuruti perintah kakak kelasnya dan segera berdiri di depan papan tulis.
"Senyum" ucap Jonah sambil mengarahkan handphonenya ke hadapan Faren.
"Heh?! Kak Jonah motoin aku?" tanya Faren.
"Lah tadi katanya belum ada foto?"
"Iya sih, tapi kan aku udah kucel gini" jawab Faren. Ia sudah berada di sekolah sejak pagi dan kini jam menunjukkan pukul 5 sore.
"Gak kok, tetep cantik" ujar Jonah sambil melihat hasil jepretannya tadi.
Ia kemudian melirik ke arah Faren dan merapikan rambut Faren yang sedikit berantakan.
"Nah, gini udah rapi. Senyum"
Jonah kembali memfoto Faren, sedangkan Faren berusaha keras untuk tidak salah tingkah.
"Nih, oke kan?" Jonah menunjukkan hasil fotonya kepada Faren. Foto yang diambil Jonah terlihat cukup profesional karena latarnya berwarna putih polos.
"Ulang lagi dong kak" ucap Faren.
Jonah hanya bisa bersabar menghadapi adik kelasnya yang bawel ini.
Setelah Faren menyetujui foto yang diambil Jonah, mereka pun segera berjalan menuju parkiran dan menduduki motor milik Jonah.
Seusainya mencetak foto, mereka kembali datang ke sekolah dan mencari formulir milik Faren pada tumpukan formulir OSIS.
"Ini kak! Punya aku udah ketemu" ujar Faren sambil mengangkat sebuah map berwarna cokelat.
Jonah berjalan menuju Faren lalu segera menyelipkan pasfoto Faren ke dalam map tersebut.
"Simpan lagi gih ditempat tadi, biar gak dicurigain" ujar Jonah.
Faren menuruti ucapan Jonah. "Makasih ya kak, makasiiiiih banyak"
"Sama-sama. Mau sekalian gue antar pulang gak?"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Aleano
Fiksi RemajaIni tentang Alea dan Keano. Alea, gadis yang terkenal dengan sikap polos, ramah, dan periangnya. Dan Keano, ketua koordinator OSIS bidang keamanan yang terkenal galak, tegas dan cuek. [STARTED] June 21, 2020