2. Pingsan

289 8 4
                                    

***

Saat ini seluruh siswa baru yang mengikuti hari kedua MOS sedang berbaris di lapangan.

Alea berbaris di antara Faren dan Kiara, entah mengapa, tetapi mereka sepertinya ditakdirkan untuk bersahabat. Mereka berada dalam kelompok MOS dan juga kelas yang sama, X IPS 2.

Kini mereka akan diberikan penjelasan tentang ekskul-ekskul yang ada di Castellar Highschool ini.

"Saat ini didepan kalian sudah ada para ketua ekskul yang akan menjelaskan ekskul mereka masing-masing. Nanti kalian akan memilih salah satu ekskul untuk kalian ikuti setahun ini" Mr Thomas sebagai kepala sekolah menjelaskan.

Alea yang sedaritadi ogah-ogahan berbaris, langsung fokus memperhatikan ke depan setelah mendengar ucapan Mr Thomas.

"Eh, eh, itu kak Keano kan ya?" tanya Alea sambil menunjuk ke arah salah satu ketua ekskul yang sedang berjejer disamping Mr Thomas.

"Lah"

Kiara dan Faren berbalik kebelakang, dan Alea pun mengikuti pandangan mereka.

"Itu.. kan kak Keano?" tanya Faren sambil menunjuk Keano yang sedang menjaga ketertiban berbaris para peserta MOS dari belakang.

"Ini kita gak halusinasi kan?" timpal Kiara yang ikut bingung.

"Tampar gue dong" tambah Faren yang melongo.

"Kak Keano ada dua?" Alea membolak balikkan kepalanya. Menatap ke depan dan ke belakang.

Kepalanya pusing. Dan seketika semua gelap.

BRUK

"TOLONG TEMEN SAYA PINGSAN!" teriak Faren dengan hebohnya hingga seluruh perhatian para murid dan guru terfokus pada Alea yang ambruk dan sedang ditahan oleh Kiara dan Faren.

***

"Ale!!" Faren berteriak dengan hebohnya ketika menyadari bahwa Alea sudah sadar kembali.

"Heh! Lu kira gue minuman ale-ale?" Baru bangun udah sewot.

Faren hanya tertawa kecil.

"Lo napa bisa pingsan sih? Gak sarapan lo ya?" tanya Kiara sambil menyodorkan segelas air minum kepada Alea.

Alea hanya mengangguk lalu tertawa kecil. "Lagian gue gak kuat liat dua malaikat seganteng itu"

"ALAY BANGET LO" Faren memasang wajah jijiknya lalu menertawakan Alea.

"Lea, ambil dulu nih gelasnya, tangan gue pegel"

"Eh iya, lupa"
Alea segera mengambil gelas yang ada di tangan Kiara sedaritadi lalu meminum air tersebut.

"Eh, eh"
"Yang bawa gue ke sini siapa?" tanya Alea. Ia tidak yakin Faren dan Kiara kuat untuk menggendongnya ke UKS.

"Kak Jonah ama temennya satu, gue gak tau namanya" jawab Kiara.

"Lo pasti berharap Kak Keano kan ya?" tambah Faren lalu menertawai Alea yang sedang cemberut.

"Kecewa gue"

"Eh Lea, gue udah dapet infonya"
"Yang tadi di depan tuh Kak Keenan, kembarannya Kak Keano. Kak Keenan ketua ekskul komunitas pecinta alam" ujar Kiara yang sudah mencari informasi tentang si kembar sedaritadi.

Kiara menanyakan hal itu kepada salah seorang kakak kelas yang tadi menjaga UKS ketika Alea masih pingsan.

Alea hanya membentuk mulutnya seperti huruf O sambil mengangguk-angguk.

"Kak Keano nya ekskul apa?" Alea bertanya, berharap Kiara dan Faren mengetahui jawabannya.

"Sama dengan kembarannya lah! Dimana-mana kan kembar selalu bareng" jawab Faren lalu menoyor dahi Alea.

"Oke fiks! Kita juga harus masuk ekskul itu! Ekskul apa tadi namanya?" ucap Alea dengan penuh semangat.

"Komunitas pecinta alam, Aleaaa" jawab Kiara dengan pelan, berusaha sabar terhadap Alea.

"Nah iya itu"
"Di ekskulnya ngapain aja?" tanya Alea sekali lagi yang memancing emosi Faren.

Faren menghembuskan nafasnya kasar. "Semacam camping, berpetualang di alam"

"Lo aja deh yang ikut. Gue gak suka camping-campingan" timpal Kiara.

"Lo bakal temenin gue kan, Ren?" tanya Alea sambil menatap penuh harap pada Faren yang akhirnya mengangguk.

"Ikut lah, temenin kita. Tanpa lo, kita tuh gak lengkap" bujuk Alea sambil mengguncang-guncangkan bahu Kiara.

"Emangnya lo mau masuk ekskul apa?" Faren bertanya.

Kiara berpikir keras. Suaranya gak bagus, badannya kaku, dia gak kreatif, dan nilainya pas-pasan. Oke, Kiara pasrah. Ia sendiri tidak tau harus masuk ke ekskul apa.

"Oke gue ikut kalian"

"YES!" teriak Alea dan Faren bersamaan dan langsung mendapatkan teguran dari penjaga UKS.

Kiara mengeluarkan tiga lembar kertas dari tas ransel miliknya. Formulir pendaftaran ekskul.

Mereka bertiga pun segera mengisi formulir tersebut dan berjalan meninggalkan UKS, hendak mencari keberadaan sang ketua ekskul untuk mengumpulkan formulir mereka.

Kini mereka bertiga sudah berada di pintu kelas XI IPA 2, kelas Keano dan Keenan.

"Misi kak, kak Keenan nya ada?" tanya Kiara dengan sopan kepada salah satu siswa XI IPA 2.

Kakak kelas tersebut menatap sekeliling kelas lalu menjawab pertanyaan Kiara. "Mungkin lagi di kantin dek"

Setelah mengucapkan terima kasih, mereka bertiga pun segera berjalan menuju kantin.

***

AleanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang