Wajib vote sebelum baca🤭
***
Dua hari, dua hari lamanya Neta tidak bertegur sapa dengan Elga disekolah, maupun diluar sekolah. Elga menepati janjinya untuk tidak mengajaknya berbicara, dan muncul dihadapannya.
Namun yang perlu kalian ketahui, bahwa ia sangat tersiksa, tersiksa dengan keadaannya sekarang ini. Rasa rindu yang ia rasakan benar-benar membuatnya prustasi. Ia fikir setelah meminta cowok itu tidak menemuinya akan membuatnya membaik, namun ternyata ia salah, ia tersiksa tanpa bertemu cowok itu.
Ia merindukan kekasihnya.
Tiba-tiba kalimat yang terlintas diotaknya tentang dua hari yang lalu membuatnya merasa terancam. Terancam dengan apa yang dikatakan Yuna benar-benar akan terjadi. Terlebih gadis itu mempunyai Elina yang menyukainya.
Itu artinya ia akan menjaga Elga supaya akan terus berada disisinya.
Biarlah ia mengubur rasa kekecawaannya terhadap Elga, dari pada harus ditinggalkan oleh pria itu. Ia tak ingin Elga berubah fikiran dan berpaling darinya, memikirkannya saja membuatnya khawatir.
-
Neta berlari dari lantai atas menuruni anak tanggga denga gaya tergesah-gesah. Yang ingin ia lakukan sekarang ialah menemui Elga dan berbaikan dengan cowok itu.
"Elga!".Seru Neta, begitu melihat Elga yang bersiap memasuki mobilnya.
Elga terkejut ketika mendapati Neta dibelakangnya.
"Neta?".
Gadis itu tersenyum tipis, mendekati kekasihnya itu.
"Kamu-".Ucapan Elga terpotong kala melihat Neta memeluknya erat, dan menenggelamkan wajahnya disana.
"Maaf".Ucap lirih Neta.
Elga yang tak kuasa menahan senyumnya pun tersenyum haru melihat perubahan gadis itu. Cowok itu mengangkat tangannya mengelus lembut surai hitam Neta.
Perlahan tangannya bergerak membalas pelukan yang ia rindukan dua hari ini. "Aku yang salah, bukan kamu".
"Jangan tinggalin aku El".
***
"Elga".Senyum yang tadi terpasang diwajahnya kini mulai mengendur, melihat kedatangan Yuna.
Neta yang merasa tidak nyaman pun segera memalingkan wajah, tak ingin menatap gadis itu.
"Aku boleh numpang sama kamu?".Ucap Yuna sambil tersenyum manis. tak ada lagi wajah ketakutan saat bertemu dengan cowok itu, kini ia sudah berani tersenyum dan berbicara sesukanya.
"Gak".
Senyum Yuna luntur,m memasang wajah bingung. "Kenapa El?".
"Gua sibuk..".
"Mau berduaan sama cewek gua".Ujar Elga sambil menekan kalimat 'Cewek', menunjukkan kepemilikannya pada gadis itu.
Kini wajah Yuna teralih, menatap Neta yang masih enggan menatapnya.
"Lagian aku nggak bakal ganggu kalian kok".
KAMU SEDANG MEMBACA
ELNETA
Teen Fiction"Apa yang akan mamah lakuin kalau aku rusakin berkas mamah?". "Tentu saja mamah akan marah". "Tapi mamah selalu rusakin kertas ujian aku". - "Mana yang sakit Ta, bilang sama aku". "Semuanya sakit". - "Andai kamu tau El, gimana sakitnya aku ketika li...