01. Beginning || New Part

418 50 31
                                    

happy reading♡

_________________________________________

"Daraaaa!" Panggil seorang gadis dari kejauhan dengan rambut hitam kecoklatan yang indah, siapa lagi
kalau bukan Nana— gadis ceria yang terkenal pintar dan berbakat dalam bernyanyi.

"Apaan sih njir" Gadis yang dipanggil pun merasa terusik dengan teriakan teman nya tersebut.

"Lo mau kemana hehe"

"Mau berak, lo mau ikut?"

"Gak asik ah lo mah"

"Yaudah sana, gue mau pacaran sama Arga byee"

Dara lari melaju meninggalkan Nana yang sendirian di lorong sekolah, Nana pun memutar kan bola mata malas nya sembari menghembuskan nafas nya kesal. "Fokus aja sana sama pacar lo, kalo berantem aja datang nya ke gue!" ucap nya lalu pergi dari sana.

Tadi nya ia ingin mengajak Dara istirahat bersama, sialan. ternyata Dara malah ingin bersama pacar nya, nasib kini ia harus jajan sendiri sedangkan teman nya yang lain sibuk belajar karena sebentar lagi akan ulangan semester. jangan tanya kenapa Nana tidak ikut belajar juga, ia lebih suka belajar yang tidak menggangu masa istirahat nya, yang berarti 'nanti saja'.

.
.
.

"Heh dikky lo liat kakak lo gak?"

Tanya gadis dengan kulit kecoklatan nya, ia terkenal dengan sebutan 'Jinny si ketua circle nya DEJA'— iya DEJA.
Entah apa yang dimaknai dari kata-kata tersebut, tapi circle nya memang sangat terkenal karena rata-rata dari mereka adalah orang yang berbakat.

"Nana?"

Dikky sebenarnya hanyalah teman biasa, hanya karena Nana merasa Dikky sangat imut dan lucu dengan tubuh yang yang berisi— dia selalu menganggap Dikky adalah adik nya saat di sekolah, Dikky pun tidak merasa terusik atau risih dengan hal tersebut, bahkan sampai sekarang pun hubungan mereka tetap baik-baik saja, sungguh pertemanan yang unik.

"Iya lah, emang siapa lagi kakak lo?"

"Gak tau dia di mana, paling lagi nuyul biar bisa nonton konser BTS"

"BANGSAT! KAKAK LO SUKA NCT BUKAN BETEES!"

"Yakan gue gak tau anjim!"

Dengan muka polos nya ia kembali memainkan ponselnya, melanjutkan permainan nya yang diganggu oleh teman dari kakak-kakak'an nya tersebut.

"Hih dasar dikky bulingg"

Jinny menghentakkan kaki nya kasar,
sungguh menyebalkan padahal ia sangat butuh sekali pertolongan Nana, dengan seenaknya saja ia menghilang dari hadapan Jinny, benar-benar menyebalkan!

.
.
.

"Nak Clara, sini deh"

Clara, gadis berambut sebahu itu berdiri dari duduk nya, menghampiri yang lebih tua. "Ada apa bu, ada yang perlu saya bantu?" tanya nya dengan nada lembut.

"Kamu antar ini ke ruang guru ya"

Wendy memberikan berkas-berkas, entah lah berkas apa itu seperti nya penting, jadi Clara harus membawa nya dengan hati-hati.

"Baik Bu"

Clara pun pergi menuju ruang guru, seujung lorong sangat penuh dengan siswa-siswa. Entah itu yang sedang nongkrong, ataupun berpacaran, padahal jika pihak sekolah tau mereka akan
di denda ataupun masuk bk.

DEJA VU || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang