Happy Reading♡
Sampai lah tiba di mana hari kelulusan tiba semua nya memakai seragam sekolah seperti biasa.
Di sana mereka menghabiskan waktu untuk mendengarkan ucapan manis dari kepala sekolah walaupun pun menurut nya membosankan tapi bagaimana lagi?
Di sisi Nana dia hanya melihat sekeliling apa kah ada keka— bukan kekasih tapi mantan! Okay begitu. Nana mencoba membuang fikiran menjijikan itu dan fokus mendengarkan ocehan dan ceramah.
"Ya Tuhan Sampai kapan, gue nyerah"Clara berkacak pinggang.
"Jangan nyerah. Minum ni kamu haus ya sayang aku"Zaky yang tiba-tiba muncul di tengah menggangu Nana yang sedang bengong.
"Anjiert pasutri najies"
"Iri? Bilang Bossh!!"
Clara langsung menepuk punggung kekasih nya, mengesalkan dan juga membuat nya sedikit emosi setiap hari nya.
"Na"panggil Clara yang di jawab deheman oleh Nana.
"Lo ngga di bedak?"
"Ada jigong"lanjut Clara
"Bodo amat"
Tetiba terdengar alunan musik yang membuat Nana kembali sadar dari lamunan nya.
Datang akan pergi
Lewat 'kan berlalu
Ada 'kan tiada bertemu akan berpisahAwal 'kan berakhir
Terbit 'kan tenggelam
Pasang akan surut bertemu akan berpisahHey, sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi
Kurelakan dirimu pergi
Meskipun ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap tanpa dirimu
Kuharap terbaik untukmuDu-du-du-du
Du-du-du-du
Du-du-du-du
Du-du-du-duDatang akan pergi
Lewat 'kan berlalu
Ada 'kan tiada bertemu akan berpisahAwal 'kan berakhir
Terbit 'kan tenggelam
Pasang akan surut bertemu akan berpisahHey, sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi
Kurelakan dirimu pergi
Meskipun ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap tanpa dirimu
Kuharap terbaik untukmuHey, sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi
Kurelakan dirimu pergi
Meskipun ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap tanpa dirimu
Kuharap terbaik untukmuDu-du-du-du
Du-du-du-du
Du-du-du-du
Du-du-du-duSeketika Clara mengeluarkan air mata nya, bisa-bisa ia menangis di depan umum padahal ia sudah terkenal dengan sifat dingin 1000 kulkas nya.
Jangan kan diri nya Nana pun ikut menangis bahkan lebih nya lagi ia menangis deras.
.
.
."Nat!!"panggil Nana, lelaki itu kini sedang di kelas nya dengan ponsel bermerek Apple.
Lelaki itu langsung menoleh dan tersenyum saat nama nya di panggil. Ia pun menyimpan handphone nya di meja.
"Lo ngga ikut coret-coret baju?"tanya Nana yang di jawab gelengan kepala oleh Nathan.
"Kan buat kenang-kenangan"
"Kenangan itu akan selalu ada di hati. Dan semua itu ngga akan gue lupakan"
Mendengar itu Nana pun ikut tersenyum, sangat jarang sekali manusia seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU || END ✓
Dla nastolatkówJinny, Nana, Dara, dan Clara. Empat sahabat dengan latar belakang dan kepribadian yang berbeda, namun disatukan oleh ikatan yang tak mudah dipatahkan. Mereka tumbuh bersama, melewati suka dan duka, tawa dan tangis, dalam perjalanan panjang menuju ke...