"Gue sakit tau Al."
Alana tercengang mendengar perkataan Alin.
"Gak seharusnya perasaan itu timbul Lin."
"Iya gue tau, tapi gak ada yang bisa mengendalikan perasaan seseorang Al!"
"Nah itu yang gue rasain sekarang Lin! Gue gak bisa mengendalikan semuanya. Gue gak bisa memilih, gue sayang sama lo Lin..."
"... Gue gak mau persahabatan kita hancur hanya gara gara laki laki. Kasih gue waktu untuk mikirin semuanya Lin," ucap Alana sambil memohon.
Alin menghela nafas.
"Lo lupa dengan semua perlakuan Arga ke lo Al? Lo udah lupa rasa sakitnya, semudah itu Al?" Tanya Alin tak menyangka.
"Gue gak akan pernah lupa dengan penderitaan itu Lin."
"Nah itu lo tau—"
"Gue gak ngerti dengan pola pikir lo Lin," potong Alana.
"Lo marah sama gue, gara gara gue mencoba untuk berdamai sama masa lalu. Lo marahin gue yang perlahan mencoba maafin Arga..."
"... Tapi lo bilang gue jahat sama Dave, seolah olah sikap lo itu nyuruh gue untuk tetap bertahan sama Dave..."
"... Tapi lo sendiri, suka sama Dave. Lo bilang gue gak peka dengan perasaan lo. Gue itu serba salah Alin!"
"Kasih tau gue apa yang harus gue lakuin Lin?!"
Alin terdiam, Alana membuang pandangannya dari hadapan Alin.
"Jawab pertanyaan gue!"
Alin menggelengkan kepalanya pelan dan langsung bergegas pergi keluar ruangan.
Alana menatap Alin bingung.
"Dasar bocah labil," gumamnya
Alana berjalan kearah sofa, dan merebahkan badannya. Menenangkan pikirannya sejenak sambil memandang Dave, yang terbaring lemah.
***
"Rian!"
Merasa namanya terpanggil, Rian menoleh ke arah suara itu.
"Tongkrongan lo sekarang Rumah Sakit ya El," ujar Rian.
"Yang lain mana?"
"Bukan urusan lo," ucap Rian dan kemudian hendak membalikkan badannya.
"Tungguin," ucap Elina sambil memegang lengan Rian.
"Gue mau ikut sama lo."
"Gue mau ke Toilet, masih mau ikut lo?!" Tanya Rian ketus.
Elina mengangguk.
"Tapi gue tunggu diluar."
"Lepasin tangan gue, dasar cewe sinting."
Bukannya berhenti, Elina malah mengikuti Rian dari belakang. Mata Elina memperhatikan seluruh penjuru rumah sakit, sampai tak sadar menabrak punggung Rian.
"Jangan iku—"
"Gue mohon Rian," potong Elina.
"Batu banget sih, nanti gue gak ikut ikutan ya kalau lo kena masalah," ucap Rian memperingati.
"Emang apaan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/237324415-288-k364546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Argalana
Ficção AdolescenteApa yang kalian pikirkan tentang gadis yang berusia 16 tahun, menikmati masa SMA? atau bersenang senang untuk menemukan jati diri? hahaha. Itu semua tidak berlaku untuk gadis cantik nan malang Alana Chessa Bagaskara, untuk menyebutkan nama akhirnya...