Jatuh💔

940 62 5
                                    

Disinilah Alana berdiri dan menatap lurus kedepan, terpampang bangunan bangunan tinggi menjulang. Angin sepoi-sepoi yang menerbangkan helaian rambut indahnya.

Sudah tiga hari sejak kejadian dirinya tenggelam dirumah Alvin. Namun luka dihati masih terbuka lebar dan tak kunjung mengering.

Alana menghembuskan nafas jengah, jengah akan kehidupannya yang sangat jauh dari kata indah. Ingin rasanya Alana menyalahkan takdir, namun itu semua sia sia dan tak akan berubah. Alana sigadis malang dan menyedihkan.

Kemudian, Alana terhanyut dalam lamunan basinya. Sampai tak sadar ada orang yang datang, dan memilih duduk disofa usang sembari memperhatikan Alana yang berdiri diujung pembatas rooftop dan sebuah kursi disampingnya.

Alana yang sedang asik dengan lamunannya tiba tiba tersadar dan meyakinkan dirinya. Terdengar helaan nafas dari Alana, dan perlahan kakinya mulai bergerak menaiki kursi tersebut.

Terlihat kerutan didahi seseorang yang sedari tadi memperhatikan Alana, namun enggan untuk menghampiri Alana. Hingga ketika Alana sudah berdiri diatas pembatas dan bersiap siap untuk, lompat? mungkin.

"E-eeh apa apaan nih," kaget Alana

"Lo gila ya? Gue tau hidup lo itu suram banget, tapi gak gini juga."

"A-arga."

"Iya! Lo pikir dengan lo lompat dari sini bisa buat lo mati cepet? Nggak! Yang ada lo nyusahin semua orang tau gak, nyusahin Cleaning service karena harus bersihin mayat lo. Emang otak gak dipake, kalau mau mati cepet itu lebih baik lo langsung lompat dari gedung yang itu," ucap Arga sambil menunjuk kearah gedung yang paling tinggi. "Baru lo bisa langsung mati."

Alana terpelongo mendengar ucapan Arga dan tak mengerti apa yang cowo itu maksud.

"Hah? Apaan sih Ga," ucap Alana bingung

"Lo yang apaan! Lo mau lompatkan?!"

Terdengar kekehan Alana yang sedang menahan tawanya.

"Lompat? Siapa yang mau lompat? Orang aku cuman pengen teriak diujung doang," ucap Alana

Arga yang mendengar perkataan Alana pun seketika wajahnya berubah menjadi merah padam karena menahan malu.

"Eh tapi, makasih ya Ga. Lo udah perhatian sama aku,"

"Gak usah kegeeran deh lo. Gu-gue cuman gak mau lo nyusahin Cleaning service sekolah buat bersihin mayat lo," ucap Arga

"Serius?" Ucap Alana menggoda

"Terserah lo deh, inget aja kata gue. Kalau lo mau bunuh diri, jangan disekolah. Nyusahin." Ucap Arga dan langsung bergegas pergi meninggalkan Alana.

Alana yang masih terpaku pun hanya bisa tersenyum senyum sampai saat deringan ponselnya pun terdengar dan menampilkan nama Alin dilayar.

"Ada apa Li-"

"Alana gawat, Elina nyariin lo nih dikelas sambil marah marah. Saran gue mending lo sembunyi dulu deh, jangan kekelas dulu," ucap Alin panik

"Hah? Dia marah marah kenapa," tanya Alana yang masih tak paham.

"Gue gak tau, tapi yang pasti ini ada sangkut pautnya sama kejadian yang lo tenggelam itu."

"Aduh gue harus gimana nih?" bingung Alana

"Yang pasti lo jangan kekelas dulu, lo sekarang dimana?" Tanya Alin

"Gue di Rooftop."

"Yaudah, lo sembunyi aja di Rooftop. Sampai keadaan semuanya udah aman, baru nanti gue kabarin lagi," ucap Alin mengakhiri sambungan.

ArgalanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang