Argalana

Can i hug you?💔

"Berdamai dengan masa lalu dan pilih Arga."

"D-dave."

"S-sejak kapan kamu bangun?"

"Sejak kamu ngelus kepala aku."

"Berarti dia dengar semuanya," batin Alana.

"M-maaf Dave," ucap Alana.

"Heii, untuk apa minta maaf?" Ucap Dave sambil meraba tangan Alana.

Alana menggelengkan kepalanya.

"Aku kehabisan kata kata," ucap Alana sambil memalingkan wajahnya.

"Berdamai dengan masa lalu, itu akan membuat semuanya menjadi lebih mudah Al..."

"... Satu lagi, Arga gak sepenuhnya salah. Dia sebenarnya orang baik, kata dokter dia sering jengukin aku Al."

"D-dia jengukin kamu?" Tanya Alana tak percaya.

"Dihari pertama aku sadar, dia ada disini. Dia yang panggilin dokter."

"H-hari pertama? Kenapa gak ada yang ngasih tau aku kalau kamu udah sadar Dave?"

"Aku yang minta."

"Why?!"

"Karena aku masih mau dengar keluh kesah kamu."

Alana menangis sesenggukan.

"Aku udah tau semuanya Al, kecuali tentang Alin. Aku baru tau sekarang," ujar Dave.

"Kamu baik banget Dave, maafin aku yang nyakitin kamu. Apa keputusan aku balik ke Indonesia adalah pilihan yang salah?" Tanya Alana

"Nggak, ini udah pilihan yang tepat. Disini rumah kamu, sejauh mana pun kamu pergi. Indonesia tetap tempat kamu pulang," jawab Dave.

"Aku kecewa sama diri sendiri, aku udah nyakitin banyak orang. Setiap keputusan yang aku ambil, selalu ada aja orang yang tersakiti," ucap Alana

"Udah konsekuensinya Al."

Alana diam tak menjawab perkataan Dave, keheningan membalut situasi saat ini. Hanya terdengar suara jarum jam, dan sesekali sesenggukan Alana.

"Alana," panggil Dave dan Alana langsung melihat ke arah Dave.

"Ayo putus."

***

"Woy Arga!"

Arga melihat ke asal suara yang memanggil namanya.

"Sendirian aja lo."

"Hmm."

"Lo kenapa masih disini, bukannya lo ada janji sama Dave?" Tanya Davin.

"Iya gue inget."

"Hari ini dia buka perban mata kan?"

"Iya, kata dokternya sih gitu."

"Alana masih belum tau kalau Dave udah sadar?"

Arga menghela nafasnya kasar, dan menggeleng kepalanya pelan.

"Gue cuman ngikutin kemauan Dave."

"Tapi kasihan Alana," ujar Davin.

"Ya gak apa apa lah, biar sekalinya Dave bangun langsung buka perban. Biar surprise," ucap Arga sambil beranjak dari tempat duduk.