Tiga hari sudah berlalu, dan Alana belum pulang dari Rumah Sakit. Namun, Kondisinya sudah membaik sehingga dia sudah diperbolehkan pulang pada sore hari.Dan pagi ini Alana sedang sendirian dikamarnya, karena Alin dan Rian sedang bersekolah seperti biasa. Alin dan Rian selalu menemani Alana dirumah sakit agar Alana tidak merasa bosan. Kadang Alin juga membawa Alan untuk menjenguk Alana.
Namun, seseorang yang Alana tunggu tidak kunjung menjenguknya barang sebentar saja. Alana sedih, tetapi bukannya Alana ini sangat bodoh? Mengapa dia masih berharap Arga menjenguknya, padahal dia sudah tau bahwa itu tidak akan pernah terjadi. Arga tetap lah Arga yang memiliki hati batu dan keegoisan tingkat tinggi.
Tetapi, tiba tiba Alana teringat akan pekerjaanya. Sudah lama sekali dia tidak masuk kerja, akibat kondisi fisiknya yang sangat tidak memungkinkan untuk kerja hingga larut malam. Dia pun memiliki ide untuk berhenti dari pekerjaan itu. Separuh hati Alana memilih untuk tetap bertahan dipekerjaan itu, namun kali ini Alana lebih mengedepankan logikanya.
Alana pun meraih ponselnya yang tergeletak diatas nakas rumah sakit dan menghubungi pemilik Toko Bunga tersebut, tekadnya sudah bulat untuk berhenti kerja, sebab keadaan fisiknya semakin lemah.
Alana pun mendial salah satu nomor yang ada diponselnya dan tak lama kemudian panggilan pun terhubung.
"Hai kak Sherly, apa kabar?" Tanya Alana basa basi.
"Baik Alana, kamu sendiri apa kabar? Pastinya baik dong ya hehe," Ucap Sherly sambil terkekeh.
"Hm iya kak, oh iya kak Alana mau bilang sesuatu kak,"
"Mau ngomong apa sayang?" Tanya Sherly ramah
Sherly memang sangat baik kepada Alana, di memperlakukan Alana seperti adiknya sendiri bukan seperti karyawannya. Maka dari itu mereka berdua sangat dekat.
"Alana mau berhenti kerja kak, maaf Alana ngomongnya dari telfon, karena Alana lagi sakit kak, Alana dirawat di Rumah Sakit. Jadi kalau Alana tetap kerja ditempat kakak, Alana bakal jarang masuk kak ..."
".... Jadi dari pada sering bolos kerja mending Alana berhenti aja kak sekalian, maafin Alana kak. Makasih karena kakak memperlakukan Alana dengan sangat baik, Alana sayang kak Sherly..."
"Terima kasih banyak kak." Ucap Alana tak terasa matanya sudah berkaca kaca, melepas pekerjaan ini memang sangat suli bagi Alana, dia sudah sangat nyaman bekerja disana.
"Kamu sakit apa Alana? Kamu udah makan? Mau kakak bawain makanan apa? Tentang masalah pekerjaan itu, ya sudah tidak apa apa jika itu menyangkut dengan kesehatan kamu..."
"... Apa pun keputusan kamu kakak dukung Alana, kakak tau kamu wanita hebat sayang. Semoga cepat sembuh Alana. Kamu dirawat dirumah sakit apa?" Tanya Sherly yang khawatir dengan keadaan Alana.
Reaksi Sherly sangat diluar dugaan Alana, Alana sangat bersyukur memiliki atasan yang seperti Sherly, yang bisa dikatakan sudah Alana anggap seperti kakak kandungnya sendiri.
"Alana udah makan kak, kakak gak perlu repot repot bawain Alana makanan. Dengan kakak doain Alana semoga cepat sembuh aja itu udah lebih dari cukup kak..."
"...Aku juga nanti sore udah mau pulang kak, jadi kakak gak perlu repot repot datang kesini. Alana tau kakak pasti sibuk banget kan kak. Semangat kak Sherly,"
"Baiklah kalau begitu, kamu jaga kesehatan ya sayang, jangan kecapekan. Kalau kamu butuh apa apa datang ke kakak ya. Kakak sangat siap buat bantu kamu." Pinta Sherly
"Siap kak, terima kasih kak. Semoga hari hari kakak bahagia, Alana tutup dulu ya kak telfonnya, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Argalana
Подростковая литератураApa yang kalian pikirkan tentang gadis yang berusia 16 tahun, menikmati masa SMA? atau bersenang senang untuk menemukan jati diri? hahaha. Itu semua tidak berlaku untuk gadis cantik nan malang Alana Chessa Bagaskara, untuk menyebutkan nama akhirnya...