Akhir dari segalanya?💔

1K 73 4
                                    

Aku yang terlalu berharap atau kau yang sangat kejam karena mematahkan harapanku

✨✨✨

"A-alana chess-i"

Alana dan Alin saling bertatapan bingung, dan hampir seluruh perhatian tertuju pada Alana.
Davin yang bingung, sebab menurutnya dia tidak ada menambahkan nama Alana dilist sahabatnya.

Davin pun menghampiri Mc yang memanggil Alana tadi, dan tetlihat mulutnya bergerak untuk memberitahu kesalahan pengucapan Mc itu.

"Eh maaf maksud saya Elina Chessi, dipersilahkan untuk naik kepanggung," ucap Mc merasa tak enak

Terlihat Elina yang tersenyum lebar, naik keatas panggung dan langsung menerima suapan kue dari Davin.

Diatas panggung terlihat Arga, Rian, Elina dan Davin. Sedang tersenyum kearah penonton dan diberi tepuk tangan oleh orang orang yang berada di party itu. Alana terenyuh saat melihat senyum Arga, walaupun Arga hanya menampilkan senyuman yang sangat tipis hampir tak terlihat.

"Baiklah, tiba saatnya sesi yang kita tunggu tunggu, night party. Semuanya bebas untuk mencicipi hidangan hidangan yang sudah disiapkan oleh tuan rumah. Enjoy to the party guys," ujar Mc riang

Terlihat para tamu langsung bersorak ria, dan kemudian terdengar dentuman musik yang sangat keras. Cukup memekakkan telinga, menurut Alana.

Alana mengungsi ketempat duduk yang sudah disiapkan, sedikit agak jauh dari kerumunan yang sudah tak terkontrol itu. Jangan tanyakan kemana Alin, karena dia sudah bergabung dengan kerumunan manusia manusia yang sudah berjoget ria itu.

Bukan maksud Alin untuk meninggalkan Alana, Alin bergabung dengan kerumunan itu karena diajak oleh Davin. Memang terdengar agak sedikit aneh fikir Alana.

Sejak kapan Alin dan Davin dekat, sebenarnya Alin tadi juga sedikit bingung karena tiba tiba Davin mengajaknya untuk bergabung kekerumunan itu.

Tak lupa Alin juga sudah mengajak Alana untuk menerima ajakan Davin, tapi Alana menolaknya. Jadi Alana lebih memilih untuk berakhir ditempat duduk ini, dan sambil melihat lihat kesekitar yang sudah hampir tak terkontrol.

"Hallo Alana," tiba tiba ada seseorang yang menyapa Alana.

"E-eh Elina," kaget Alana karena tumben saja Elina menyapa Alana.

"Ini minuman buat lo," Elina menyodorkan segelas air yang berwarna ungu kemerah merahan itu dan tentunya beralkohol.

"Nggak, El tadi gue udah minum," Tolak Alana

"Guys, pegang dia," perintah Elina kepada teman temannya.

Tiba tiba tangan Alana ditahan paksa oleh teman teman Elina. Elina langsung mencengkram pipi Alana dan memasukan paksa minuman itu kedalam mulut Alana.

Alana menangis, pipi dan tenggorokanya terasa sakit. Namun Elina dan teman temannya malah tertawa terbahak bahak.

"Makanya kalau gue suruh minum, ya harus diminum. Ini akibatnya kalau lo ngebantah gue."

Elina dan teman temannya masih saja menertawakan kemalangan Alana, ternyata ada seseorang yang memerhatikan kejadian itu dari jauh, Arga. Tetapi dengan kurang ajarnya, dia malah memperhatikan saja tanpa ada niatan untuk membantu Alana yang bernotabe sebagai pacarnya Arga.

"Guys, ayo bawa dia kearah kolam," perintah Alana kepada teman temannya.

Mendengar kata kolam, Alana sudah panik. Sebab, Alana tidak bisa berenang dan sekaligus dia memiliki Thalassophobia.

Alana ditarik paksa oleh teman teman Elina, disaat mereka menjadi perhatian beberapa orang, dengan pintarnya mereka langsung memperlakukan Alana dengan baik.

Cih, pencitraan. Dongkol Alana dalam hati, namun air matanya tak kunjung berhenti.

Disaat mereka sudah berada ditepi kolam, Alana panik. Sebab dia melihat ada peringatan kedalaman kolam yaitu 2,5 meter. Setelah melihat peringatan kedalamaan kolam itu, Alana menangis semakin menjadi jadi, namun apa daya mulutnya disumpal dengan kain oleh salah satu teman Elina dan tak lupa temannya Elina juga mengikat tangan Alana, dengan tali yang entah dari kapan berada disalah satu tangan temannya.

"Gimana perasaan lo Alana? Let's play with me," ucap Elina sambil tersenyum mematikan.

"E-eli-na," ucap Alana seberusaha mungkin.

Alana tidak habis pikir dengan kelakuan kembarannya ini, yang bersikeraa untuk memusnahkan Alana dari muka bumi ini. Terlalu kejam, semuanya tidak adil bagi Alana.

Alana melihat kilat kebencian yang terpancar dari mata Elina saat menatap diriny. Kaki Alana perlahan melemas disaat ia melihat kolam renang dengan air yang tenang, namun mematikan.

Alana berfikir, rumah sebesar ini dan difasilitasi kolam renang. Tetapi mengapa kolam renangnya tidak diberi cahaya sedikit pun didalam kolam itu, tiba tiba terlintas dipikiran Alana bahwa semua ini sudah direncanakan.

Mata Alana terbelalak saat melihat Davin menatap kearah Alana dengan smirk mematikan. Kaki Alana makin melemas, seolah olah tau apa yang sebentar lagi akan terjadi.

Tiba tiba terlintas pertanyaan didalam benaknya, dimana Alin? Apakah Alin juga sengaja dijauhkan darinya oleh Davin, benar benar kejam.

Namun tiba tiba sesuatu diluar dugaanya terjadi,

Byurr

Elina jatuh kedalam kolam renang. Elina terpeleset disaat ingin mendorong Alana, Alana kaget sekaligus khawatir. Karena dia dan Elina sama sama tidak bisa berenang sedari kecil.

Namun, tiba tiba teman Elina mendorong Alana kedalam kolam, dengan sangat kuat. Sampai Alana merasakan tubuhnya menyentuh dasar kolam.

Alana panik, dia diceburkan kekolam dengan kondisi tangan yang terikat. Alana juga bisa melihat Elina yang berusaha naik keatas permukaan. Dan tiba tiba,

Byurr

Ada seseorang yang masuk kedalam kolam, Arga. Ada secercah harapan didalam hati Alana, namun segalanya pupus dengan sekejap mata. Alih alih untuk menolong Alana, Arga dengan wajahnya yang sangat panik lebih memilih untuk menyelamatkan Elina.

Alana tersenyum miris, tubuhnya mulai merasa lemas. Dan lebih sialnya kakinya yang sangat tidak tahu kondisi ini, malah tiba tiba terasa kram.

Sial, lengkap sudah penderitaan Alana kali ini. Apakah dia sebegitu menjijikan sampai sampai tidak ada yang ingin menolongnya.

Apa yang sedang terjadi diatas kolam sana? Apakah mereka menertawakan penderitaan Alana seperti biasanya.

Oh tuhan, tolong selamatkan aku untuk kali ini saja.
Tolong biarkan aku untuk masih bisa merasakan indahnya kebahagiaan.
Apakah benar benar tidak ada kebahagiaan yang akan datang kepadaku sebelum aku menghembuskan nafas terakhirku.
Tolong berikan aku hidup sampai semuanya terbongkar Tuhan, ku mohon supaya semuanya tau apa yang terjadi selama ini.

Namun, apalah daya tubuh Alana kian melemas sampai semuanya benar benar terasa gelap dan hampa.

Mungkin benar benar inilah akhir dari segalanya...

***

Yeayyy!
Typo? Maklumin ya
Agak pendek memang, tapi gapapa lah ya.

Okee makasii yang udah baca cerita ini!

Jangan lupa bahagia ya! Itu yang paling penting.



Tbc



Past lives


ArgalanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang