"TOLONG!!"
"ELINAA!!"
Terpancar kepanikan dari teman teman Elina, sekaligus kaget karena tidak tahu datang dari mana. Ada tangan kekar yang menahan bobot Alana dan Elina agar tidak jatuh.
"Arga!! Tolongin gue," teriak Elina yang sudah hampir menangis
Alana hanya diam menatap pasrah, sekaligus berteriak meminta tolong sesekali.
"Intan! Cepat cari bantuan. Cepat intan! Tangan gue udah gak kuat," ucap Arga panik
"E-e iya."
Intan berlari ke arah pintu keluar Rooftop. Tepat didepan pintu, terlihat Alan dan Rian yang sedang berlari.
"R-ian tolong Elina," pinta Intan
Alan dan Rian pun berlari keujung Rooftop dan tampak seperti kesetanan.
Rian dan Alan langsung menahan tangan Alana, menarik tangannya secara perlahan agar tak menyakiti Alana. Begitu juga dengan Arga yang menarik tangan Elina dengan perlahan.
"Arghh!!"
Tak lama dari itu, akhirnya Alana dan Elina sudah berada di dalam pembatas Rooftop. Terpancar wajah lega dari semua orang yang ada ditempat kejadian.
Alan dan Rian tampak membuat agar Alana tetap sadar, sebab kesadaran Alana kini tidak seratus persen. Dikarenakan Alana yang masih shock.
Beda cerita dengan Elina yang sudah tak sadarkan diri dari beberapa detik lalu.
"El, bangun El. Lo udah aman," ucap Arga yang berusaha membangunkan Elina, namun tak ada reaksi yang menunjukan Elina segera sadar.
"Ga, lo bawa Elina ke UKS aja deh cepetan," pinta Intan
Arga pun mulai menggendong tubuh Elina dan melirik sebentar ke arah Alana yang sepertinya sangat lemas. Kemudian, Arga pun bergegas menuju ke UKS. Disusul oleh teman teman Elina.
"Alana, bangun."
***
Setelah kepergian Alan dan Rian yang menuju Rooftop. Alin berusaha berdiri perlahan dan sedikit membereskan keadaan rambutnya yang sangat kacau. Setelah itu, Alin langsung bergegas ke Rooftop.
Ditangga Rooftop, Alin berpapasan dengan Arga yang sedang menggendong Elina. Tampak tatapan sinis yang Alin pancarkan kepada Arga yang sangat menjijikan bagi Alin.
Setelah Arga berlalu tampak lah teman teman Elina yang grasak grusuk, dan menatap Alin dengan sinis. Alin pun membalas tatapan itu tak kalah sinis.
"Apa lo?!" Gertak Alin
"Apaan, noh liat tuh teman lo disana. Kayaknya udah mati deh haha," ucap Intan dan disusul tawa kecil dari temannya yang lain
"Sembarangan lo," ucap Alin dan langsung bergegas keatas dan karena tak ingin memeperpanjang masalah.
Setelah sampai didepan pintu, terpampanglah Alan dan Rian yang ada didekat Alana, Alin pun berlari menghampiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Argalana
Novela JuvenilApa yang kalian pikirkan tentang gadis yang berusia 16 tahun, menikmati masa SMA? atau bersenang senang untuk menemukan jati diri? hahaha. Itu semua tidak berlaku untuk gadis cantik nan malang Alana Chessa Bagaskara, untuk menyebutkan nama akhirnya...