N - 1

1K 121 3
                                    

Nasi Goreng di jalan Macan Lindungan adalah tempat sederhana pada umumnya.

Dengan gerobak sebagai dapur kecil, lalu meja memanjang kayu dan kursi kayu memanjang dua sisi meja.

Taehyung ambil tempat duduk di ujung, lalu Jimin di sampingnya sedangkan Mingyu berbicara dengan si penjual tentang pesanan mereka.

"Puterannya di elo Ta." buka Mingyu, yang baru saja duduk di depan Taehyung. Pemuda itu melepas jaketnya, tak lupa mengeluarkan ponsel yang kemudian ia letakkan di meja.

"Si babi. Gak gak gak." Taehyung yang mengerti arah kalimat itu menggeleng. Memberikan gestur menolak dari kedua telapak tangan mengipas di depan leher.

"Idih curang lu." sahut Mingyu cepat, otomatis tidak terima akan penolakan Taehyung.

"Kan ini giliran lu Ta." sambungnya lagi, menjadikan kedua sikunya sebagai penyangga di saat tubuhnya maju dan menatap intens sarat akan keseriusan pada Taehyung.

Yang membuat Taehyung tak ada pilihan lain menyerah, ia menghela nafas. Memberenggutkan bibirnya kesal, membuat Mingyu lekas menoyor kening sepupunya ini.

"Sok korban anjir. Gue ma Jimin sering ya traktir elo."

"Ooh gak rela lo. Yaudah gue balikin." hendaknya Taehyung ingin membalas pukulan ringan Mingyu pada dahinya namun ketika mendengar kalimat yang diucapkan Mingyu membuat pemuda itu balik menantang.

"Idih. Sensian lo. Tapi yaudah sini balikin."

Taehyung tercengang, secara berlebihan dia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. Menatap Mingyu dengan mata melebar, seolah mengatakan 'gila! gak nyangka ternyata elo se pelit ini.'

"Babi lo!" umpat Mingyu paham dengan tingkah Taehyung kali ini.

Sedang Taehyung menyambutnya dengan senyum cerah, merasa menang dengan keributan kecil yang terjadi sebelum Jimin bersuara.

"Duh. Besok latian sampe deketan maghrib, ada anak baru soalnya." info Jimin. Masih serius membaca layar ponsel yang menampilkan pengumuman di grub ekskulnya.

"Lah ape urusannya?"

Minuman mereka datang, 2 botol mineral pesanan Taehyung dan Jimin. Satu botol teh dingin pesanan Mingyu.

Secara cepat, entah karena sedang haus atau ingin saja. Taehyung dan Mingyu membuka minuman mereka, meminumnya dua sampai tiga kali tegukan sembari mengaktifkan telinga.

"Entah. Gak tau juga kenapa." Jimin mendengus, mengambil mineral di depannya yang entah kapan sudah terbuka.

Ia menoleh pada Taehyung. "Gue yang buka." bersamaan Taehyung berucap.

Lalu Jimin tenggak air di dalamnya sedikit.

"Eh btw (Mingyu ngomongnya sesuai huruf 'betewe') pas di kantin lo bedua kenapa cekikikan kayak orang gila?" kata Mingyu menatap keduanya bergantian.

Jimin paham, dia berseru "Oh itu ... " lalu ia terkekeh, melirik Taehyung mengejeknya.

"Apasih lo. B aja kali." Taehyung mendengus kecil.

"Apaan yang b aja." seru Mingyu tak sabar.

"Itu, Tata tidur di kelas pas pelajar Mis Dani. Goblok emang." balas Jimin, kembali terkekeh. Sedangkan Taehyung bersungut kecil, ia berdecak menatap Mingyu dan Jimin berselang

"Ya terus?" tanya Mingyu karena dia memang belum menangkap maksud dari kalimat itu dan tawa Jimin.

"Lo kayak gak tau Tata aja kalo lagi tidur. Sebenernya gue malu pas dia di bangunin miss Dani" kata Jimin kembali tertawa tak tertinggal tangannya menapuk bahu kanan Taehyung berkali kali.

Nethink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang