Semua yang tertulis di cerita ini hanya KARANGAN/ GAK REAL.
Selamat reading! ><N - 3
SMA Mawar, adalah sekolah berorientasi seni peminatan.
Didirikan pada tahun 1954, diketuai pertama kali oleh bapak Kim Jeongsuk, si penyuka penyu, bersertifikasi guru profesional namun tidak ingin menjadi guru.
Dijuluki crazyrich tidak lah berlebihan untuk mengartikan seorang pria tampan itu.
Memiliki harta yang berlimpah itulah lantas membuatnya segera membangun sebuah sekolah dengan fasilitas maksimum yang bisa ia kembangkan.
Di tahun 1965, beliau dikebumikan di jalan Pebem, kuburan keluarga Gumarang.
Biografinya yang memiliki banyak list menjadi acuan bagi kepala sekolah masa kini untuk mengembangkan sekolah yang didirikannya.
Sebagai seorang kepala sekolah sekaligus pendiri, Kim Jeongsuk memiliki banyak kelebihan di berbagai bidang yaitu olahraga, sains, matematika, memasak, jahit, seni, dan musik.
Sekolah mawar pada awalnya hanya sekolah umum biasa, dengan dua jurusan umum yaitu Ipa dan Ips. Akan tetapi, wasiat yang ditemukan di meja kerja sang pendiri membuat kepala sekolah selanjutnya bergegas merubah sistem pendidikan sekolah Mawar.
Kelas umum terdiri dari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan B. Inggris. Dilaksanakan satu pelajaran satu hari yaitu pada pukul setengah 8 sampai jam 9 lebih 15 menit.
Yang kemudian bersambung ke kelas peminatan pertama sampai jam 11.
Kelas peminatan kedua dimulai pukul setengah 1 sampai jam 3. Kemudian berlanjut kegiatan ekskul terpilih.
Kelas peminatan terdiri dari seni teater, seni gerak, seni rupa, seni musik dan seni sastra.
Untuk kelas tingkat akhir, penentuan kelas peminatan akan dilaksanakan kembali sebagai kelas utama untuk ujian kelulusan.
"Pas kapan nentuin peminatan?"
"Good question." Yugyeom berdecak bangga, tak lupa menyatukan dua telapak tangannya hingga menimbulkan bunyi tepukan satu kali.
Yugyeom dan Jungkook, mengambil meja diurutan ketiga dari depan pintu sebagai tempat makan istirahatnya kali ini, bersama Seungyoun yang sedang sibuk memilih menu sembari berdiri. Pemuda itu berkali-kali merubah pesanannya.
"Lo tau bang Yoongi?"
"Jelas gak taulah bego. Ni anak baru dua hari di sini." buku menu terkatuk pelan di kening Yugyeom, Seungyoun sebagai pelaku justru menunjukkan raut sebal.
Sedangkan Yugyeom hanya berdecih kecil sebelum kembalikan fokusnya pada Jungkook. "Harusnya, nentuin peminatan ujian akhir itu pas awal masuk semester pertama tingkat tiga. Tapi bang Yoongi si jenius musik itu udah nentuin kelas peminatannya pas balikin formulir pendaftaran."
Jungkook mendengarkan, kemudian ikuti arah tunjuk dagu Yugyeom saat seorang berkulit putih sekali, mengenakan jaket hitam dan sebuah tas hitam yang disampirkan, memasuki area kantin.
"Banyak guru ga percaya dia bakal komitmen dengan pilihannya, tapi sekarang terbukti anak rektor universitas studen garden itu emang udah lahir jadi musisi."
"Ya terus, ada masalah gitu?" tanya Jungkook heran.
"Gak ada yang kayak bang Yoongi. Contohnya bang Seokjin dari kelas teater. Awalnya dia ambil sastra, terus ekskul teater. Dan pas penentuan peminatan utama, dia ngajuin kelas teater. Atau enggak, bang Hoseok deh, samaan kayak bang Yoongi. Dia ambil kelas peminatan dan ekskul tari semua. Tapi dia bilang, kelas akhirnya masih dipikirin."

KAMU SEDANG MEMBACA
Nethink [END]
Teen FictionTaehyung, siswa SMA Mawar yang selalu dibicarakan setiap harinya mengenai latar belakang, perilaku, sikap dan sifat buruknya. Teman karib, Jimin yang setia selalu ada di sisinya walau pertengkaran tak pernah selesai. Jungkook, siswa pindahan yang m...