N - 19

671 113 27
                                    

N - 19

Taehyung mengangkat wajah bersamaan satu buah buku diletakkan di sampingnya, menemukan sosok Namjoon yang tersenyum tipis kemudian menarik punggung kursi lalu bergeser dan masuk ke bagian sela kursi dan meja untuk duduk.

Namjoon kembali melirik Taehyung yang tak lepas menatapnya, "Permisi." bukankah sudah terlambat untuk meminta izin.

Tentu, Taehyung tak boleh memberikan jawaban sarkas, atau pertanyaan lain mengapa dari banyak tempat, Namjoon malah memilih duduk di dekatnya.

Taehyung mengangguk, "Iya silahkan." katanya, selanjutnya kembali fokus pada buku 'SENI RUPA MODERN' karya Dharsono Sony Kartika.

Hingga menit kesepuluh berlalu, dia rasa jika habiskan waktu beberapa menit lagi akan membuatnya tak dapat makan dan kembali ke kelas tepat waktu, lalu Taehyung meletakkan pembatas pada halaman ke 56, kemudian menutup buku itu.

Namun, bukan beranjak untuk kembalikan buku yang dia pinjam, Taehyung justru sempatkan melihat kembali sampul buku, menatap dengan mata lekat yang kemudian tampak kerling cahaya, agaknya merasa takjub.

Yang menimbulkan sebuah keinginan untuk mengunjungi lokasi patung wajah yang menjadi sampul buku itu, tapi sayangnya Taehyung tak menemukan adanya nama lokasi yang tertera, atau ... dia malah melewatkannya?

"Karya Hans Ronald Mueck atau Ron Mueck. Pemahat patung asal Australia yang bekerja di Inggris. Museum seni modern di San Fransisco, gue pernah ke sana, dan lebih luar biasa liat langsung dibanding dalam gambar, poto atau sampul buku." celetuk Namjoon, bukunya tidak terbuka, dan perhatiannya penuh akan Taehyung seolah pemuda itu tidak mengalihkan wajah saat Taehyung menutup buku dan fokus pada sampul depannya.

Taehyung sedikit terkejut, namun dia berhasil menetralkan ekspresinya. Pemuda itu mengangguk, tersenyum tipis, "Thanks, gue jadi gak harus nyari info sendiri."

Namjoon mengulur tangan kanannya, membuat Taehyung kernyitkan dahi merasa bingung. Apa Namjoon ingin meminta sesuatu padanya?

"Gue Kwon Namjoon." ujarnya memperkenalkan diri, menambah nilai kebingungan dalam benak Taehyung karena seharusnya mereka tak perlu berkenalan lagi.

Dari beberapa hal yang terjadi seperti dihukum satu kali, dan makan bersama dua kali, nasi goreng dan kantin kemarin sudah membuktikan bahwa walaupun mereka tak bertemu lagi namun memiliki sedikit kenangan yang bisa diceritakan semasa tua. Ya, sedikit dan 'remeh', tapi penting bagi Taehyung.

"Sorry. Gue rasa harus secara resmi memperkenalkan diri." senyum mengembang hingga lesung pipi terlihat di kedua pipinya. Taehyung sedikit terpana karena baru kali ini dia mendapat ekspresi itu sejak mereka satu sekolah.

Dan mendengar penjelasan singkat Namjoon, tak membuat Taehyung mempertanyakan hal lain. Orang-orang memiliki caranya sendiri dalam mengekspresikan maksud dan tujuan hidup, mungkin Namjoon akan merasa lega jika saling berkenalan dengan orang-orang secara tertata seperti ini.

Kemudian Taehyung ulurkan tangannya, menerima perkenalan Namjoon, "Kang Taehyung."

Mereka terdiam dalam uluran tangan. Orang-orang yang sebelumnya acuh mulai menunjukkan kepedulian. Selayaknya standar perpustakaan bahwa tamunya adalah anak-anak yang suka membaca, terlalu cepat mengerjakan pr, menghambiskan waktu istirahat, tidur atau numpang pacaran dan kutu buku.

"Hehe. Canggung." celetuk Taehyung pelan, "Lo sih ada-ada aja." sambungnya melepas salam tangan mereka.

Senyum Namjoon melebar, justru berubah menjadi menyeramkan bagi Taehyung. Namjoon harus hentikan air muka wajahnya sekarang juga, jika tak ingin dikatakan hal-hal yang menjengkelkan.

Nethink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang