N - 11
Perjanjian utama untuk diterima sebagai staf kafe milik Bogum adalah sudah lulus sekolah.
Tidak dalam keadaan besok harus bangun pagi untuk mempersiapkan diri pergi ke jenjang SMA, apalagi di bawahnya.
Namun Bogum tak masalah jika pekerjanya sedang menggeluti studi kuliah.
Bukan karena alasan khusus, tapi dia memiliki prinsip untuk tidak memperkerjakan orang di bawah umur 19 tahun.
"Dan gue cuma nerima orang hasil rekomendasi lo pada ya? Kecuqli Taehyung. Karena dia cakep." Bogum tertawa lebar, cekikikan setelahnya membuat yang lain tertawa sekaligus melirik si anak baru yang berdiri canggung di samping Bogum.
"Gue kenal Taehyung 3 hari lalu di halte. Dia mau otw ke tempat sepupunya, gue mau balik abis jogging. Dan sialnya hari itu, dompet gue ketinggal di kafe. Dia nawarin pake duit dia aja, dan gue mau gak mau terima dong," Bogum terkekeh di akhir kalimat.
Lalu menoleh pada Taehyung, "Thanks ya Tae ganteng."
"I-iya bang. Gak masalah." Taehyung tersenyum tak enak, sembari menerima tepukan pelan dari Bogum pada bahunya. Padahal uang 5.000 rupiah waktu itu bukanlah perihal yang besar, tapi Bogum sampai ingin menggantinya dengan banyak hal. Seperti makan siang bersama, baju baru, dan tawaran bekerja.
"Jadi, selamat, Kang Taehyung sudah menjadi bagian dari keluarga kafe ini."
Bogum melepas rangkulannya pada Taehyung, menjauh sedikit dengan langkah kaki mundur, badan tegap itu kemudian menghadap Taehyung yang bingung.
Selanjutnya Bogum ulurkan tangan yang dibiarkan Taehyung untuk terus melayang selama beberapa detik.
Taehyung mengerjap setelahnya, berdehem kecil seolah ada sangkutan pada tenggorokan yang lantas diterima oleh Taehyung dengan eratan kedua telapak tangan, "Ma-makasih bang."
Taehyung tak terlalu tarik sudut bibirnya, menciptakan senyuman yang terkesan malu-malu dan takut, namun Bogum maklum ketika dia sudah ambil Taehyung untuk dipeluk erat.
Pada waktu-waktu selanjutnya, Taehyung dihadiahi banyak sekali ucapan selamat dari para calon partner kerjanya, ah ralat ; dari para rekan kerjanya.
"Oh iya btw. Kalo lo butuh apa-apa di bidang apapun, materi kek, apa kek, lo ngomong aja sama gue. Gue bisa bantu ya syukur, kalo gak bisa bantu kita cari solusi sama sama. Gue akan memperlakukan elu sebaik elu memperlakukan pekerjaan ini, Tae."
Taehyung mengangguk cepat, "Iya bang. Pasti."
Bogum tersenyum, mengusak rambut Taehyung hingga berantakan. Membuat Pemuda Kang itu harus merapikan tata letak rambutnya kembali di saat perhatian Bogum beralih pada pekerjanya yang lain.
"Berlaku untuk semuanya ya. Dan inget satu hal," Bogum menjeda kalimatnya begitu dia melangkah menengahi semua karyawan.
Memberikan senyuman lebar tampan yang sangat ramah sebelum kembali melanjutkan kalimat jedanya.
"Gak ada kebohongan, itu kunci kepercayaan gue. Kalo dikit aja bohong, gue sidang sampe mati lu pada." ujarnya diakhir dengan gelakan tawa menimbulkan efek yang sama bagi setiap karyawannya.
"Siap bang." ucap mereka bersamaan, namun tidak dengan Taehyung yang terkesiap di kata 'kebohongan'.
Karena dia telah melakukan itu bahkan di menit pertama pertemuannya dengan Bogum.
"Kang Taehyung." tepukan pada bahunya membuat Taehyung tersentak, tak terasa dia baru saja melamun. Taehyung mengangguk cepat, "Iya bang. Siap."
Mendengar itu merespin Bogum untuk terbahak, "Siap apaan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/287703437-288-k653774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nethink [END]
Teen FictionTaehyung, siswa SMA Mawar yang selalu dibicarakan setiap harinya mengenai latar belakang, perilaku, sikap dan sifat buruknya. Teman karib, Jimin yang setia selalu ada di sisinya walau pertengkaran tak pernah selesai. Jungkook, siswa pindahan yang m...